Tanpa sadar segala fasilitas yang aku berikan selama ini untuk anakku akhirnya mengantarkannya kepada jurang kehancuran.
Aku hanya sayang anakku. Aku tidak mau sang buah hati merasakan kepahitan dan kesusahan yang aku alami dulu saat aku masih kecil. Cukup aku saja.
Orang tuaku hidup serba kekurangan. Setiap aku melihat temanku yang mereka semuanya memiliki mainan yang sedang ngetren, aku hanya bisa memandang dari jauh dan memendam rasa ingin ikut memiliki mainan itu, walaupun aku bisa mencoba untuk meminta pada orang tua, tapi aku yang kecil tahu pasti mereka berdua tidak akan memenuhi permintaanku. Bapak akan marah dan ibu mencoba menjelaskan padaku kalau mereka tidak punya uang untuk itu.
Maka aku besar dengan mindset untuk memberikan yang terbaik untuk anakku kelak, aku akan memilih suami yang kaya, supaya anakku tidak hidup susah sepertiku.
Berbagai jurus aku pelajari untuk bisa menarik hati pria yang berduit, akhirnya aku berhasil menikahi pria tajir melintir.
Aku memberikan semua fasilitas yang mungkin seorang anak bisa menikmatinya, berkat uang saku suamiku yang berlimpah. Mulai dari mainan mahal, gadget, hingga beranjak dewasa, segala fasilitas seperti transportasi, hidup mewah, walaupun anakku menjadi agak manja dan sombong, tapi aku tidak terlalu menghiraukannya. Resiko anak orang kaya, pikirku.
Tapi akhirnya hatiku hancur ketika mengetahui kasus yang menimpa anakku. Seakan masa depannya sudah tiada. Masa depannya seakan sudah rusak.
Meski perbuatan masing-masing akan menanggungnya, tapi setelah apa yang terjadi ini, aku sebagai orang tua baru sadar, kalau apa yang kita berikan untuk anak sedikit banyak berpengaruh pada perbuatan. Coba saja kalau anakku dibesarkan dalam kekurangan, pasti tidak akan berlaku yang macam-macam dengan fasilitas yang orang tua mereka berikan. Aku yang dulu dibesarkan dalam kekurangan tidak akan ada pikiran sama sekali untuk mengarah pada perilaku menyimpang dan berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short : Parenting
Short StoryBerisi cerita pendek kisah parenting beberapa anak dengan pola asuh mereka masing-masing oleh orang tuanya.