4.

286 49 14
                                    

"Anda memeras saya?". Tanya Nathan kesal.

"Tidak, aku hanya ingin mengajakmu bekerja sama. Kau puaskan aku, maka rahasiamu akan aman". Jelas Edgar.

Nathan terdiam, ia tidak bisa membiarkan orang-orang tahu tentang dirinya yang seperti itu. Karena pasti akan sulit mendapatkan pekerjaan lain dan orang-orang pasti akan memandang rendah dirinya.

"Kenapa harus berpikir, bersamaku dan menjadi submisive ku. Bukanlah pilihan yang buruk, aku tampan dan mapan. Mau apapun yang kau inginkan, aku akan mengabulkannya selama kau membuatku senang". Ucap Edgar.

Nathan terdiam saat mendengar hal itu. "Apapun yang kuinginkan?". Tanya Nathan.

"Tentu, tapi satu yang tidak akan kuberikan". Ucap Edgar.

"Apa itu?".

"Sebuah hubungan yang serius, aku tidak akan pernah membiarkan hal itu". Jelas Edgar.

Nathan terdiam, ia dihadapkan oleh dua pilihan yang sulit. Ia tidak ingin menjadi submisive penghangat ranjang tapi ia juga tidak ingin rahasianya terbongkar dan orang-orang tahu akan hal itu.

"Bagaimana?". Tanya Edgar yang sudah berdiri di belakang tubuh Nathan.

"Jika kau menyebarkan videoku, maka nama baikmu juga akan hancur". Ucap Nathan.

Mendengar hal itu Edgar langsung tertawa. "Orang-orang tidak akan tahu jika kau tidur bersamaku, karena tidak ada wajahku". Bisik Edgar.

Nathan terdiam dan tidak bisa menjawab ucapan Edgar. "Baiklah, kebisuanmu kuanggap jawaban iya". Bisik Edgar.

Ia langsung memeluk tubuh Nathan dan menyentuh pantat submisive itu, Nathan terkejut dan melepaskan tangan Edgar dari tubuhnya.

Edgar tersenyum. "Aku memberimu waktu sampai besok, kau bisa memikirkannya". Ucap Edgar.

Mendengar hal itu Nathan langsung berjalan pergi keluar dari ruangan Edgar, saat keluar dari ruangan Edgar. Nathan tidak sengaja berpapasan dengan Hema.

Hema menatap Nathan heran karena submisive itu terlihat panik. "Nathan, kenapa kau keluar dari ruangan bos?". Tanya Hema penasaran.

"Aku baru selesai mengantarkan dokumen". Jawab Nathan.

Nathan buru-buru berjalan pergi meninggalkan Hema, pikirannya kini semakin kacau dengan ancaman yang Edgar lontarkan kepadanya.

Hema yang selesai mengantarkan dokumen kepada Edgar, langsung mencari keberadaan Nathan. Ia merasa jika submisive itu telah berubah, dan seperti ada sesuatu yang sedang Nathan sembunyikan darinya.

Mata Hema menatap sosok Nathan yang tengah duduk di ruang kerja, Hema tersenyum dan berjalan mendekati Nathan.

"Nathan, kau kenapa?". Tanya Hema.

Hema tersenyum sangat manis dan membuat siapapun yang melihatnya akan langsung terpesona.

Nathan yang melihat Hema hanya diam dan tidak menjawab, melihat wajah Hema membuatnya kembali teringat dengan perselingkuhan antara mereka berdua.

"Aku baik". Jawabnya.

"Kau pasti bohong, ayolah Nathan. Katakan apa yang sedang terjadi padamu? Kita kan sahabat sejak kecil, bahkan kau sudah ku anggap sebagai saudaraku sendiri". Hema memohon pada Nathan dengan sedikit merengek.

Dulu Nathan selalu tak tega saat Hema sudah bersikap seperti itu, ia selalu luluh dan mengikuti keinginan Hema. Tapi sekarang, melihatnya bertingkah seperti itu membuat Nathan sangat jijik dan ingin muntah.

Nathan lalu tersenyum. "Aku tadi digoda oleh beberapa orang, mereka mengatakan jika aku cantik dan manis bahkan meminta nomor teleponku". Ucap Nathan dengan tersenyum.

My Boss (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang