Few months later
.
.Sudah beberapa bulan ini Hinata tinggal di apartemen miliknya di Nagoya. Bahkan setelah dirinya tinggal disini pun hubungannya dengan Naruto tetap berjalan, pria itu sering kali berkunjung kemari selepas pulang bekerja atau terkadang saat ingin pergi ke kantor.
Semakin sering Naruto datang ke apartemen miliknya, semakin sering juga mereka bercinta. Bahkan, ketika ia meminta Naruto untuk mengakhiri ini semua maka keduanya akan berakhir dengan bercinta.
Tapi sekarang keduanya nampak sangat berhati-hati jika ingin bertemu, karena apa? Hanabi sepertinya mulai curiga kepada Naruto yang setiap kali pulang selalu saja malam. Walau pun Naruto sudah sering kali memberitahu jika ia sedang bekerja, tapi entah mengapa Hanabi selalu merasa curiga.
Naruto kini harus ekstra berhati-hati dalam segala tindakannya.
"Kau yakin Hanabi tidak curiga, Naru?" Hinata mendongak menatap Naruto yang sedang merangkul dan membelai wajahnya.
Keduanya sedang bersandar pada kepala ranjang sehabis melakukan kegiatan panas mereka, Hinata bahkan masih terlihat polos dan hanya tertutup oleh selimut tebalnya, begitupun Naruto.
"Em, aku akan menjaminnya bahwa Hanabi tidak akan curiga." Naruto mengecup pipi Hinata.
"Tapi apa yang kita lakukan pasti akan tercium juga, Naru. Hanabi saja sekarang sudah mulai curiga karena kau sering pulang malam, dia menelpon ku dan bercerita tentangmu."
Naruto menghela napasnya berat. "Jika dia bercerita lagi, dengarkan saja agar dia tak curiga."
"Aku terkadang bingung harus menjawabnya bagaimana jika dia bercerita.".
"Jawab saja semampu mu, buat dia percaya padamu." Naruto menatap dalam mata amethys itu. Setelah itu keduanya terdiam.
"Naruto."
"Um?" Naruto hanya berdehem menjawab panggilan Hinata, ia masih fokus pada surai Hinata.
"Bisakah ketika kita melakukannya lagi kau menggunakan pengaman?"
Naruto menaikan satu alisnya "bukankah kau rajin meminum pil nya?"
Hinata menggeleng takut "aku terkadang lupa untuk meminumnya.
Pria itu menghela napasnya berat. "Em, aku akan memakainya nanti."
"Maafkan aku karena sering lupa meminumnya." Hinata menatap Naruto dengan rasa bersalah.
"Tak apa, jika aku tidak ingin memakainya nanti, minumlah pilnya aku akan mengingatkannya nanti."
Selepas pembicaraan itu keduanya mulai membersihkan diri, serta Naruto yang harus bergegas untuk pulang.
...
Naruto baru kembali dari apartemen Hinata pada pukul sembilan malam. Ia berbohong kepada Hanabi dan mengatakan bahwa dia menemui teman-temannya. Hanabi mempercayai itu karena Naruto sempat mengirim beberapa pesan berupa foto agar Hanabi percaya padanya.
Pria itu masuk kedalam kamarnya dan melihat istrinya yang sedang terlelap, sebelum Hanabi terbangun Naruto segera bergegas untuk membersihkan dirinya lagi, karena bau sabun Hinata masih menempel pada tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU, ME AND MY SISTER
RandomHinata tahu bahwa ia salah besar, apa yang dilakukannya bukanlah suatu hal yang dapat dimaafkan oleh adiknya bahkan keluarganya. Dirinya salah karena bermain dibelakang dengan suami adiknya sendiri, tanpa memikirkan apa yang akan ia dapatkan dari ap...