X 0-7

19.5K 1.9K 143
                                    

•°precious baby°•





Leonard menatap ke arah si mungil yang dari tadi mendiamkan nya,cara apapun yang dia lakukan akan tetap salah di mata sang anak,jangan kan di dengar melihat pun tidak.

"Ley tidak memberikan maaf pada Daddy?" Tanya Leonard yang dari tadi hampir frustasi untuk mengembalikan kepercayaan dari Ley.

Sedangkan si mungil tidak merespon sedikitpun ucapan Leonard.

"Ley..kenapa tidak menjawab ucapan Daddy sayang? Ley tidak kasihan pada Daddy?" Tanya Lena yang juga berusaha membujuk si mungil.

Ley sedikit mengintip keberadaan Leonard "itu salah siapa?halus ngaku loh,sakit ini kaki Ley,ini ini loh"tunjukkan ke arah dua kakinya,yang katanya sakit.

Lena sedikit merenggangkan tubuhnya dari Ley,yang dari tadi bersembunyi di sampingnya "bukan salah Daddy sayang,padahal mommy yang mau Ley nya di urut,biar kakinya sehat dan kuat" jelas Lena yang sedikit bersalah,namun dari pada itu,saat melakukan rutinitas pijat dari 4 tahun lalu,membuat kaki Ley setidaknya menjadi lebih kuat.

"Benalkah?" Wajah manis yang tadinya bersembunyi mulai terlihat,dan menatap langsung pada Lena.

"Tentu saja"

Ley menatap ke arah Leonard yang juga menatapnya,namun jika mengingat apa yang terjadi saat melakukan pijat membuat Ley kembali menatap Leonard dengan julid.

"Tadi siapa yang pegang kaki Ley,tidak bisa begellak Ley tadi" sindirnya secara langsung ke arah Leonard dan Leozard yang duduk bersampingan.

"Loh,kan salah kamu yang rusuh" ucap Leozard membuat Leonard yang di sampingnya menatapnya sekilas namun mematikan,loh!emang apa salahnya?, ya memperkeruh suasana namanya Leozard!

Ley yang mendengar ucapan dari Leozard kembali menyembunyikan wajahnya di tubuh Lena.

"Usil saja om zald nya ya mommy,dasal Leozald jelek,adik leonald itu ya!nanti Ley jual meleka,bial mommy cepat kaya,ya mommy ya?" Maki si mungil dengan suara teredam,karena anak itu tidak berani menampakkan wajahnya pada Leonard dan Leozard,takut sedikit.

Leozard disana hanya mendengus, mendengar ucapan kurang jelas dari Ley,namun tetap saja sekarang dia mulai paham bahasa random yang keluar dari bibir si mungil.

"Kenapa seperti itu hm?memang Ley tidak kasihan sama Daddy dan om nya?"

Ley menggeleng"Tidak kasihan banyak, kasihan yang sedikit saja,tidak kasihan tadi liat Ley nangis tuh!"

"Ya,kan biar Ley tidak bergerak banyak,makanya om pegangin" jelas Leozard yang masih berusaha,di diamkan oleh si mungil lebih berat,dari pada pekerjaan nya di rumah sakit.

"Telus salah Ley,sepelti itu?"

"Bukan..salah om itu, Ley mana pernah salah,jadi om say sorry oke?mau beli apa Ley nanti"

Ley mulai tergoda dengan ucapan Leozard "iya don't wolly,beli,beli..kelang " Leozard menatap ke arah Lena,meminta penjelasan dari ucapan yang tidak di mengerti nya itu.

"Kerang" singkat Lena,saat ucapan yang keluar tidak terlalu di mengerti,maka Lena akan menjadi penerjemah dadakan.

"O oh..kerang,yang jelas dong ngomongnya,om pikir gelang tadinya" ujar Leozard yang kembali mendapatkan tatapan tajam sekilas dari Leonard.

precious baby (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang