3.

3 1 1
                                    

-_-

Azalea terlihat kebingungan, ia melihat kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu. Saat menemukan yang sedang ia cari, sebuah lengkungan keatas terpancar dari wajah manisnya. Ia kemudian melangkahkan kakinya dengan sebuah nampan berisi makanan ke arah meja kosong di sudut ruangan.

Baru saja anak itu mendaratkan pantatnya di sebuah bangku yang sedari tadi kosong itu, tiba-tiba segerombolan anak yang terdiri dari dua pria dan wanita langsung mengusirnya dari sana.

"Berdiri lo gembel! Ini tuh tempat duduk kita tau nggak!!" Ucap salah satu anak perempuan diatara mereka dengan nada sinis yang menyebalkan.

"Udah males banget gue duduk disini, bekas dia lagi" ucap salah satu yang lain.

"Pindah nggak lo!" bentak sang cowok kepada Azalea.

"Tapikan aku duluan yang duduk, lagian masih banyak tempat juga"

"Berani banget lo ngebantah gue!!" Marahnya tak terima akan ucapan Azalea.

Kedua gadis itupun saling bertukar pandang dan menaikkan alisnya dengan tersenyum licik.

"Oh jadi lo mau duduk disini?" tanya wanita itu dan langsung diangguki oleh Azalea.

"Yah udah, kalo gitu makanan kita buat lo juga deh sekalian" katanya sambil menumpahkan nampan yang berisi makanan tersebut ke kepala Azalea diiringi dengan tawa meremehkan, sesisi kantin yang melihat itupun ikut menertawakan kejadian itu.

Azalea kaget setengah mati, apalagi nampan itu berisi sup panas yang langsung mengenai kulit kepala dan wajahnya. Anak itu hanya bisa menangis menahan sakit tanpa bisa melawan.

"Makanan gue buat dia juga, dia kayaknya masih laper" wanita kedua mulai menyiram makanannya ke atas kepala Azalea, gadis itu kembali meringis. Wajahnya memerah akibat sup panas itu, namun lagi-lagi ia tak bisa berbuat apa-apa.

"Yuk pergi,biarin dia makan dengan tenang ahahahahaha"

Mereka lalu beranjak pergi meninggalkan Azalea yang menangis ditempatnya. Seakan-akan mereka tak melakukan apapun pada gadis itu.

Dengan susah payah, Azalea berdiri dan berjalan menuju toilet untuk membersihkan dirinya. Ia meringis saat mencuci rambut dan wajahnya yang memerah. Setelah dirasa bersih ia bergegas kembali ke kelas karena bel sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

Saat sampai, anak itu sedikit takut-takut untuk masuk. Namun ia akhirnya memberanikan diri, ia mengetuk pintu sebentar lalu membukanya.

Tok tok tok...sreet!!

"Permisi bu, maaf saya telat" ucapnya dengan sopan,namun reaksi teman kelas Azalea terlihat jijik memandanginya bahkan beberapa dari mereka menutup hidung dan mengibas-ngibaskan jari mereka di depan hidung.

"Bau banget anjing!"

"Si gembel dateng"

"Mandi nggak sih lo?"

"Liat aja bajunya, kucel. Emang dasar pengemis!"

"Udah males banget gue belajar"

Mereka mengejek dan menghina Azalea terang-terangan, hingga suasana kelas menjadi rusuh.

"Azalea!! Keluar dari kelas!" Bentank sang guru, yang melihat penampilan Azalea yang berantakan.

"I-iya bu" ia dengan terpaksa pergi meninggalkan kelas.

Azalea hanya punya satu seragam, ia bahkan tak membawa pakaian olahraga miliknya. Tak seperti Siswa yang lain, yang punya 2 seragam bahkan lebih. itupun Azalea dapat dari sekolah satu set dengan seragam yang lain. Ia tak mampu jika harus membeli seragam baru.

Dengan berat hati, gadis itu melangkahkan kakinya keluar dari kelas. Namun sebelum gadis itu pergi, ia terlebih dahulu pergi mengambil tasnya.

Ia memutuskan untuk pulang, Toh ini adalah jam pelajaran terakhir jadi ia tak usah menunggu untuk masuk kelas dipembelajaran selanjutnya.

.
.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku ini, siapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang