BAB 33

951 138 9
                                    

"Kita akan kemana baby?" Tanya Freen. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan setelah tadi mereka berada di kampus Freen.

"Kita akan menemui pihak wedding organizer. Kita harus mulai merencanakan semuanya sayang..." Ucap Becca membuat Freen tersenyum.  Mendengar bagaimana sang kekasih mulai berinisiatif mempersiapkan acara pernikahan mereka membuat Freen merasa senang. Namun pikirannya kemudian kembali saat ia di kampus tadi.

"Babe. Boleh aku bertanya sesuatu padamu?" Tanya Freen.

"Apa yang ingin kau tanyakan sayang?"

"Apa kau ingin memiliki anak?"

"Anak?"

"Hum. Anak..."

"Tentu saja ingin. Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Tidak. Hanya saja aku pikir kau belum menginginkannya..."

"Ah. Untuk sekarang aku memang belum menginginkannya. Lagi pula kita masih muda dan kau bahkan belum lulus kuliah. Kita bisa fokus pada kuliahmu dulu baru setelahnya kita rencanakan untuk memiliki anak."

"..."

"Kau tahu. Aku juga saat ini masih belum rela jika harus berbagi dirimu dengan orang lain termasuk anak kita sendiri..."

Freen tersenyum menggelengkan kepalanya mendengar jawaban kekasihnya. Ia juga memikirkan hal yang sama untuk menyelesaikan kuliahnya lebih dulu baru setelah itu memikirkan tentang anak di masa depan.

35 menit di perjalanan mereka akhirnya tiba di salah satu kantor yang memang mengurus perencanaan pernikahan. Freen dan Becca kemudian mulai berkonsultasi tentang keinginan mereka seperti apa dari hal sekecil mungkin hingga hal yang lebih luas. Freen selalu mendiskusikannya dengan Becca dan pihak WO, hingga akhirnya mereka kemudian pamit dan berlalu pergi.

"Apa kau sudah katakan kepada ketiga sahabatmu babe tentang rencana kita?" Tanya Freen. Mereka saat ini dalam perjalanan pulang kerumah Freen.

"Belum. Rencananya aku akan menemui Prim dan Mile di amerika minggu depan saat aku ada perjalanan bisnis kesana."

"Perjalanan bisnis?"

"Hum. Aku dan tuan Jeff juga beberapa mitra kerja lainnya akan melakukan perjalanan bisni minggu depan selama seminggu. Kami akan menjalin kerja sama dengan salah satu perusahaan di amerika."

"Ohh..."

"Kenapa dengan wajahmu sayang?"

"Tidak. Aku pikir kau akan sedikit mengurangi kesibukanmu mengingat sebentar lagi kita akan menikah..."

"Kau tenang saja. Aku juga sudah meminta bantuan pada sekretaris daddy untuk membantu kita menyiapkan semuanya..."

"Baiklah. Aku harap setelah perjalanan bisnismu kau tak akan sibuk lagi untuk sementara waktu sampai kita menikah..."

"Hum. Kau tenang saja sayang. Setelahnya aku akan meluangkan waktuku..."

Freen dan Becca kemudian pulang saat itu juga lantaran Becca harus kembali ke kantor karena ada pertemuan dengan koleganya.
.
.
.
Hari-hari berlalu dengan begitu cepat. Saat ini Freen sedang menunggu kedatangan Becca di rumahnya karena besok Becca harus sudah terbang ke amerika bersama Kade dan beberapa mitra kerjanya.

"Babe.. kau kemana kenapa kau belum juga datang?" Gumam Freen berbicara sendiri. Ia sedari tadi memainkan ponselnya mengirim pesan kepada Becca dan mencoba menelponnya namun ponsel Becca sama sekali tak dapat di hubungi.

"..."

"Babe. Aku sungguh khawatir..." Gumam Freen lagi seorang diri.

Sementara disisi lain saat ini, Becca tengah menyelesaikan beberapa berkas di kantornya namun kemudian Kade datang saat itu juga.

My Teacher Is My Lover! (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang