BAB 15

1.1K 138 1
                                    

Setelah saling mengungkap perasaannya, Becca kemudian kembali ke rumah sakit. Terlihat saat ini Mr. Jack, tuan Armstrong dan juga sekretaris pribadi nyonya Lin tengah duduk dan menunggu Becca kembali.

"Kau sudah kembali sweety?"

"Hum. Ada apa mom? Kenapa ada Mr. Jack dan pi Kade disini?"

"Duduk dulu sweety, nanti akan kami jelaskan.."

Becca kemudian duduk di sofa samping ayahnya. Sedangkan Mr. Jack dan Kade sekretaris nyonya Lin duduk di seberang Becca.

"Seperti yang kalian ketahui. Kondisiku sudah memburuk dan sewaktu-waktu kematian bisa datang padaku.." Ucap nyonya Lin memulai pembicaraan.

"..."

"Perusahaanku pasti akan membutuhkan seorang penerus baru untuk selanjutnya.."

"..."

"Aku sudah meminta Mr. Jack untuk mengurus semua pemindahan aset dan perusahaanku kepada anakku Becca, dan aku ingin Kade yang akan membimbingnya dan mengajarinya tentang seluk beluk perusahaanku.."

"Mom? Tapi aku masih bersekolah, lagi pula aku ingin kuliah dulu.."

"Untuk itu Mr. Jack yang akan membantumu mengurus semuanya. Kau akan berkuliah secara online sembari bekerja sebagai CEO di perusahaan mommy."

Becca terdiam, ia kemudian memandang ayahnya seakan meminta penjelasan lain.

"Kau tenang saja sweety, daddy juga akan membantu dan mengawasimu.."

"Tapi dad ini terlalu cepat menurutku. Aku tidak ingin hanya mengurus perusahaan dan berkuliah online. Aku ingin berkuliah seperti orang pada umumnya.."

"Becca, mommy mohon. Anggap saja ini keinginan terakhir mommy.."

Becca tak bisa berkata apapun lagi. Ia kemudian menyandarkan tubuhnya di sofa ruang perawatan itu seperti sudah pasrah dan menerima keinginan mommynya.

"Ini adalah surat-surat aset dan property nyonya Lin dan sudah berganti nama menjadi milik anda nona Becca.." Ucap Mr. Jack namun Becca hanya diam tanpa berkata.

"Dan untuk jabatan CEOmu. Kau bisa mulai masuk bekerja setelah kau lulus sekolah nona. Untuk sementara tuan Armstrong dan nona Kade yang akan menghandlenya sampai kau lulus.."

Becca mengusap wajahnya kasar dan memijat pelipisnya. Ia kemudian memandang sang ibu yang sudah sangat lemas dan kesakitan.

"Baiklah asalkan kau senang, aku akan melakukannya. Ini semua karena mommy dan aku akan menerimanya.." Becca berkata merasa setengah hati.

"Terimakasih sweety, mommy senang kau mau meneruskan perusahaan mommy.."

"Hum. Sama-sama mom.."
Setelah semua pembicaraan selesai, Mr. Jack dan Kade pamit pulang. Sementara Becca dan ayahnya masih diam menunggu nyonya Lin.

"Kau baru pulang berkencan dengan Freen?" Tanya sang ibu.

"Hum. Kami sudah resmi berpacaran.."
Nyonya Lin tersenyum kemudian mengusap pipi Becca dengan lembut.

"Kau sepertinya sangat menyukainya sweety.."

"Hum. Sungguh aku sangat menyukainya. Aku suka saat melihat matanya. Matanya sungguh cantik.."

"Mommy senang kau memiliki kekasih. Setidaknya akan ada yang menemanimu saat mommy sudah tak ada didunia ini.."

"Mom! Kau mengatakan tak ingin membuatku bersedih! Tapi perkataanmu membuat hatiku sedih!"

"Haha. Maafkan mommy. Sebaiknya kau istirahat, dan besok kau harus tetap sekolah.."

"Hum.."

Becca kemudian beristirahat dan tidur disofa ruang perawatan sang ibu seperti hari-hari sebelumnya.
.
.
.
Keesokan harinya Becca kemudian pergi bersekolah seperti biasanya. Ketiga sahabatnya menghampiri Becca saat ini.

My Teacher Is My Lover! (Freenbecky) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang