⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Keesokan harinya Christy dengan berat hati harus meninggalkan Shani dalam kondisi yang kurang baik, karena dia harus bersekolah. Kali ini Christy berangkat lebih awal, dan akan pergi bersama Muthe. Mereka kini sudah ada di mobil. Sejak masuk ke dalam mobil Christy hanya diam tidak ada obrolan sama sekali dengan Muthe yang berada disampingnya. Muthe sebenarnya dia ingin sekali bertanya pada Christy tentang apa yang sedang dia rasakan tapi, dengan melihat ekspresi wajah temannya itu sudah dapat Muthe duga kalau dia sekarang tidak baik-baik saja. Christy hanya melihat ke arah luar jendela mobil sambil menopang dagunya dengan tangan kanan. Karena rasa penasarannya besar, Muthe memberanikan diri untuk bertanya pada Christy.
"Chris...."
"Hm..." Hanya sebatas deheman saja yang keluar dari mulut Christy. Muthe tidak akan berhenti sampai disitu saja.
"Lo udah makan?" Basa-basi Muthe.
Christy menggelengkan kepalanya samar."Kenapa? Nanti Lo sakit lagi, makan ya gue bawa bekel ko." Ucap Muthe sambil mengeluarkan bekal yang ada di tasnya.
"Nih, makan!" Titah Muthe. Sementara Christy sama sekali tidak menggubrisnya.
"Gue gak laper Te." Jawab Christy.
"Lo kenapa lagi? Kemaren Lo girang banget pas di sekolah. Sekarang Lo malah kaya gini lagi Chris, cerita sama gue." Ucap Muthe, yang terus mencoba memaksa Christy agar mau bercerita padanya.
Tiba-tiba Christy memeluk Muthe, isaknya mulai terdengar di telinga Muthe. Tidak biasanya Christy begitu rapuh seperti saat ini. Dia akan selalu berpura-pura kuat meskipun sebenarnya hatinya terluka."Chris..." Muthe mengusap punggung Christy, ternyata Christy tidak sekuat yang dia kira.
"Hiks hiks... Gue gak tau lagi harus gimana ngadepin bunda Te hiksss..."
"Suuttsss... Tenang Chris, gue yakin semuanya akan baik-baik aja. Selama ini Lo bisa kan melewati apapun yang menjadi cobaan dalam hidup Lo? Dan liat satu persatu usaha dan doa yang selalu Lo panjatkan mulai terjawab, dari mulai om Cio yang udah mulai membaik sampai kemarin bunda Lo juga berubah sikapnya sama Lo. Gue gak tau apa yang bikin Lo kaya gini lagi, tapi yang jelas Lo harus ngertiin kondisi Tante Shani Chris." Ucap Muthe, Christy melepaskan pelukannya pada Muthe seraya menghapus airmatanya.
"Gue juga mau di ngertiin Te... hikksss hiksss. Gue udah cape rasanya." Ucap Christy.
"Dengerin gue Chris, kalo bunda Lo sembuh dan gak sakit gak mungkin dia kaya gitu sama Lo. Gue yakin dia sayang banget sama Lo, gak akan ada yang bisa menandingi kasih sayang seorang ibu sama anaknya. Lo harus yakin sama itu, jangan pernah Lo berpikir kalo bunda Lo cuman sayang sama___"
"STOP TE!!! Gue gak mau bahas itu, dan kenapa Lo sekarang seolah jadi nyalahin gue atas sikap gue sama dia???" Tanya Christy yang mulai emosi.
"Nggak bukan gitu maksud gue." Ucap Muthe.
Christy langsung memalingkan wajahnya dari Muthe, dan kembali menatap ke arah luar jendela.
"Sorry Chris, gue cuman gak mau Lo terus menanam rasa dendam sama dia. Lo juga gak tau kan kehidupan dia sekarang kaya gimana?" Ucap Muthe, Christy hanya terdiam.
"Apa dia bahagia atau sebaliknya Christy? Lo pernah mikir kesitu gak?" Lagi-lagi tidak ada jawaban dari Christy. Namun bisa Muthe lihat anak itu terus menahan tangisnya agar tidak kembali pecah.
(Gue gak tau Te, dan gue gak mau tau tentang dia. Yang jelas gue selama ini ngerasain hal yang gak pernah dia rasain.) Batin Christy.
"Apa bunda Lo ngajarin Lo buat jadi orang yang pendendam? Nggak kan... Gue harap Lo bisa sedikit menghilangkan rasa dendam Lo, semakin Lo dendam semakin dada Lo sesek, Christy. Mungkin menurut lo gue kesannya nyalahin sikap Lo, nggak sama sekali Chris, gue cuman mau Lo hidup tenang tanpa rasa dendam." Christy terus mendengarkan perkataan Muthe tanpa ada niat untuk meresponnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/357916516-288-k884685.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
AcakTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.