𝑾𝑨𝑹𝑵𝑰𝑵𝑮 𝟏𝟖+ ⚠️
#𝑺𝟐 𝑨𝒍𝒑𝒉𝒐𝒏𝒔𝒆 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔 + 𝑲𝒚𝒍𝒆𝒓 𝑺𝒆𝒓𝒊𝒆𝒔
CERITA INI MENGADUNG ADEGAN DEWASA ⚠️
Lucian Zyndor Alphonse - Malaikat pencabut nyawa. Pewaris dari keluarga pembunuh bayaran. Satu kali perintahnya membuat serib...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca dan Semoga suka . . . . .
Mempermainkan anak singa di kandang orang tuanya sendiri.
Kalimat terakhir yang Lucian dengar sebelum Lorcan memutuskan panggilan telepon.
Apa itu sebuah peringatan? Atau hanya sekedar ucapan belaka.
Lucian biasanya mengawasi Rucy dengan teropong jarak jauhnya. Namun akhir-akhir ini, Seluruh jendelanya di tutup oleh tirai.
Lucian menatap Rucy yang diam saja. Sudah tiga hari wanita model itu tidak menggodanya. Bersikap acuh tidak seperti biasanya yang selalu mengambil kesempatan. "Mungkinkah dia marah?"
Hunter mendengar tuan mudanya berkata. "Apa yang terjadi tuan?"
"Dia duduk pangkuan ku dan menggoda seperti biasa. Tapi aku mengusirnya dengan berkata dia berat. Apa dia tersinggung? Kenapa wanita sangat sensitif dengan kalimat yang mengomentari tubuhnya?"
"Tuan, siapapun pasti akan tersinggung jika menyangkut soal fisik seseorang. Terutama untuk seorang wanita. Penampilan itu segalanya."
Lucian menatap Rucy yang terlihat lebih tenang dari biasanya. Atau memang wanita itu sedang menunggu waktu untuk melancarkan aksi selanjutnya. Pria itu tidak ingin meminta maaf karena tidak merasa bersalah sedikitpun. Wanita itu arogan. Bisa saja mereka berpura-pura marah karena ingin di bujuk. Jika Lucian melakukannya. Maka sudah pasti akan ada bayarannya dan sudah jelas apa yang akan di minta Rucy nanti.
"Hai Rucy, apa kau mau datang bersama ku di pesta nanti?"
Seorang model pria datang menghampiri Rucy menawarkan pertanyaan yang begitu menarik di telinga Lucian.
"Ah, tidak! Dengan ku saja Rucy! Aku jauh lebih tampan darinya."
"Tidak-tidak! Kau lebih pantas bersama ku!"
Satu persatu model pria mulai berdatangan mengajak primadona Farfalla itu untuk menjadi pasangannya. Sebentar lagi adalah hari ulangtahun Farfalla. Untuk memperingati tanggal Agen Fashion ini di bangun. Penerus dari keturunan Farfalla mengadakan sebuah pesta dansa. Tidak mengharuskan untuk datang berpasangan. Bahkan para tamu yang di undang boleh datang bersama orang terdekat mereka. Namun, tidak mungkin membiarkan seorang wanita terlebih lagi wanita cantik seperti Rucy itu sendirian.
Lique menatap Rucy yang selalu di rebutkan para pria dengan sinis. Wanita itu membuat model yang lainnya tidak mendapatkan tawaran satupun. Jika datang, itu karena mereka sudah di tolaknya. "Lihat itu! Dia di kerubungi seolah-olah hanya dia satu-satunya wanita di dunia?!" Di antara seluruh model hanya ada satu pria yang tidak berebut mendapatkan hati Rucy. " Bagaimana dengan mu Lucian? Kau juga tidak mendatangi wanita itu? Rugi jika kau juga tidak ikut bersaing memperebutkannya."