Backstage Sex 🔞 | NOMIN

5.9K 172 4
                                    

Celananya sudah lepas.

Jaemin duduk diatas pangkuan pacarnya dengan punggung bersandar pada dada. Kakinya ditahan, sedangkan senggamanya dipermainkan.

Ahh.”

Princess, suaranya.”

Jeno beri peringatan. Walaupun begitu, dirinya tengah nikmati ekspresi Jaemin yang tahan desah sebab senggamanya tengah ia permainkan.

Tiga jarinya bermain disana. Longgarkan senggama pacarnya agar mudah dimasuki oleh penisnya.

Siapa yang memulai?

Entahlah.

Jaemin tak tau jika panggilan princess dari Jeno bisa buat punggungnya meremang. Sedangkan Jeno, untuk apa ia menahan diri jika pacarnya saja memakai pakaian yang mengundang.

Jemari kokoh itu acak-acak senggama Jaemin penuh minat. Suara cabulnya penuhi toilet sempit yang mereka gunakan untuk lakukan kegiatan amoral. Berlomba dengan waktu, berkejaran dengan nafsu.

Ngeliat wajah Jaemin yang makin ngawang, Jeno jadi makin tak sabaran. Jemarinya yang mainkan senggama pacarnya itu ia keluarkan. Badan Jaemin dibalikan dan bibirnya segera Jeno tawan dalam lumatan.

Selalu begitu.

Jeno selalu menghisap bibir bawah Jaemin ketika mereka tengah bercumbu. Berakhir menggigit ringan sampai terbuka pelan. Persilahkan lidah Jeno supaya masuk kerongga mulut untuk berbagi saliva satu sama lain.

“Pantatnya diangkat ya sayang.”

Jeno buka ikat pinggangnya. Turunkan resleting celananya dan keluarkan penisnya yang sudah tegang. Jeno kocok sebentar penisnya itu sebelum mulai gesekan kepala penisnya di depan senggama pacarnya.

Mata Jaemin merem melek.

“Princess, jangan berisik ya.”

Mata Jaemin berembun sebab air mata. Si manis itu peluk leher Jeno dan gigit bahu pacarnya saat penisnya yang besar itu mulai penuhi senggamanya. Sentuh titik enaknya dalam satu kali hentakan sebab Jeno sudah terlalu paham di mana ia harus menghantam.

Pinggul Jeno bergerak naik turun hentakan penisnya dalam senggama pacarnya. Otot di lengannya makin menonjol sebab kegiatannya dan jangan salahkan Jaemin yang makin dibutakan nafsunya sebab Jeno sexy sekali di matanya.

Jaemin lepas gigitannya dari bahu Jeno. Biarkan desahannya mengalun pelan ditelinga Jeno, penuhi indra pendengaran Jeno dengan desah frustasinya. Rintihnya buat Jeno mengerang sebab Jeno ingin lebih.

Pacarnya itu berisik.

Jaemin selalu mendesah dengan vokal saat Jeno menyetubuhinya. Menggaulinya dengan hentakan yang kadang buat Jaemin lupa diri karena dibuat terbang.

Pahanya gemetaran.

Kakinya menegang, perutnya mengejang sebab penisnya ingin keluarkan cairan.

“Seneng ya Princess di ewe di toilet begini?”

“Seneng soalnya diluar ada yang ikut dengerin desahannya kamu gitu?”

“Princess seneng dipakai ditempat umum?”

Kepala Jaemin menggeleng.

Direndahkan bukannya marah malah makin ngawang.

Terangsang sebab perkataan Jeno buat adrenalinnya terpacu.

Kepala penis Jeno yang tumbuk titik enaknya kuat-kuat buat cairannya keluar. Penisnya berkedut sebab spermanya masih berlomba keluar.

Nyatanya Jeno tak mungkin diam saja. Dia yang belum sampai pada batasnya gerakan pinggulnya makin kuat. Tumbuk sampai kaki Jaemin mengerut kedalam. Jemari kakinya menekuk sebab senggamanya yang sensitif itu tak diberi jeda.

Redam desah dan tangis Jaemin gigit lagi bahu pacarnya. Tangannya cengkram punggung Jeno saat pacarnya itu buat senggamanya basah.

Sperma Jeno tumpah ruah.

Toilet yang sempit buat keduanya berlomba masukan oksigen. Tersengal sebab raih klimaks disaat yang hampir bersamaan.

Jaemin bersandar lemas pada bahu pacarnya, biarkan Jeno usapi punggungnya sembari kecupi dahinya.

“Princess, bersihin dulu badannya ya.”

Terserah Jeno saja lah.

Waktu yang memang terbatas buat keduanya tak bisa bebas.

Chenle memekik melihat Jeno dan Jaemin datang bersamaan kedalam backstage.

“Ditungguin buat pulang ke hotel padahal loh. Malah ngilang.” Mark menyahuti pertama karena ngeliat Jeno yang cengar-cengir saja.

Beda sama Jisung yang ngeliat kaki Jaemin.

Kaki Hyungnya kenapa gemetaran?

Baru akan lontarkan tanya, Jisung bisa liat bahu Jeno yang memerah. Seperti bekas gigitan. Dan begitu menilik ekspresi Jeno yang sumringah itu, sepertinya Jisung tau kegiatan amoral apa yang telah mereka lakukan.

Dasar kantong hormon berjalan.

By: mlikteaas

Cemilan Sekali Lahap 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang