Gadis itu muncul pada suatu hari di awal musim gugur, setelah berjalan kaki dari Venetia ke Ludwig.
Saat itu siang hari, matahari bersinar terik di atasnya yang sedang merasa kelaparan dan lelah hingga lututnya melemas.
Dengan perlahan namun pasti, gadis itu duduk di tepi jalanan yang ramai, bersandar pada bangunan kokoh di belakangnya. Ia mencoba menahan laparnya dengan menekan perutnya, namun itu tidak memiliki hasil sama sekali. Dia lalu memejamkan matanya dengan putus asa.
Apa aku akan mati kelaparan disini...?
Tiba-tiba sinar matahari yang menyinarinya menghilang, saat dia membuka matanya yang berat secara perlahan. Mata hijaunya yang cerah langsung menangkap sosok wanita dengan sedikit kerutan di wajahnya. Wanita itu memakai pakaian pelayan dengan rapi dan lengkap, tangannya memegang beberapa kantung coklat muda. Wanita itu Marine Bessie.
"Siapa kamu? Apa kau tersesat?" Marine bertanya sambil menurunkan alisnya, yang membuat itu terlihat seperti prihatin.
"S-saya Cassidy Elliot, saya berasal dari Venetia..." Dia membalas dengan aksen Venetia yang kental dalam suaranya meski suaranya lemah.
Venetia... Elliot...
"Apa kau melewati perbatasan untuk kemari?" Marine bertanya lagi. Saat ini ada satu hal yang berpacu di pikirannya.
Wanita itu langsung berlutut dihadapan gadis itu, menyamakan level dengannya. Marine bertambah prihatin saat melihat gaun yang dipakai gadis itu. Ujung gaun itu sudah compang-camping dan kotor seperti tidak pernah diganti dalam waktu yang lama, ditambah sepatu kulit tua yang dipakainya sudah terkelupas.
"Iya, saya berjalan kaki untuk ke Ludwig. Saya mencari bibi Marine," jawabnya dengan senyuman yang terukir di wajahnya.
Marine langsung ingin menjawab jika yang dicari adalah dirinya. Tapi wanita itu ingin mengetahui alasannya terlebih dahulu. Mata coklatnya yang hangat langsung membalas mata hijau gadis itu setelah ia melihat keadaan gadis di depannya.
"Kenapa kau ingin bertemu dengan Marine?" tanya wanita itu seakan tidak mengetahui apapun.
"Karena bibi Marine kerabat jauhku," jawabnya. "Kedua orang tuaku telah meninggal beberapa tahun lalu dan aku dibuang dari panti asuhan."
Ternyata dugaan Marine itu benar. Ia merasa tidak asing dengan nama 'Elliot'. Dia pernah mendapatkan surat kalau Keluarga Elliot meninggal dunia karena kecelakaan, namun anak perempuan mereka ditinggal dirumah. Setelah mendengar kabar itu, Marine langsung pergi ke Venetia untuk menemukan anak perempuan yang ditinggal. Tetapi saat dia sudah sampai, anak perempuan yang ditinggal itu tidak ada, rakyat sekitar pun menyebutkan kalau dia pergi tanpa berkata apapun dan tidak tahu kemana tujuannya.
"Cassidy, itu saya. Saya Marine Bessie," Dia akhirnya jujur. "Saya minta maaf karena tidak berusaha mencarimu."
"Syukurlah, akhirnya aku menemukanmu. Jangan minta maaf bibi, anda tidak melakukan kesalahan apapun," jawabnya dengan nada rendah hati, senyuman kembali terukir di wajahnya. Manik matanya memberikan kesan hangat.
Marine langsung memasukan tangannya ke dalam kantung yang ia bawa, sebelum mengeluarkan satu buah apel. "Apa kau menyukai apel?"
Mata Cassidy langsung berbinar saat melihat warna merah cerah yang dimiliki kulit apel itu. "Ya, terimakasih." Katanya sambil mengambil apel itu dengan tangan mungilnya.
Marine tersenyum hangat, "Makanlah, kita akan berjalan setelah kau makan."
Cassidy langsung menatap wanita di depannya dengan bingung. "Berjalan?.. Kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CASSIDY
RomanceYatim piatu sejak dini, Cassidy Elliot merasa menjadi gadis paling beruntung setelah menjadi anak angkat bibinya, Marine, seorang pelayan di Kediaman Keluarga 'de Lamount' pemilik Ludwig Empire. Kaisar Lamount, Greyson Travis de Lamount. Mahakarya...