London

78 8 14
                                    

London, selalu gloomy jalanan basah dengan genangan air hujan disepanjang jalan dan gang. Keramaian orang-orang menggunakan jersey merah khas mariam London sangat kontras dengan pria yg mengenakan pakaian dan mantel serba hitam melawan arus kerumunan fans yg terus bernyanyi penuh gairah menuju stadion Emirates.

Pria itu terus menerobos arus lautan penggemar Arsenal, dia menuju pinggir kota kearah toko-toko dan kedai yg tidak banyak pelanggan datang. Gang itu terkenal terlalu tidak ramah dan aman untuk pendatang. Tampak beberapa pria berpakaian aneh serba gelap berada disana mengawasi pejalan kaki seperti geng jalanan. Sementara Pria itu terlalu rapi untuk ukuran pengunjung yg mengunjungi tempat itu. Sepatunya pantofel yg mengkilat menunjukan harganya yg tidak murah tanpa ragu melewati kubangan air bekas hujan. Yg lebih aneh orang-orang aneh itu tampak menyapa seolah mengangguk memberi salam ketika pria itu lewat seorang mengenalnya.

Kaki pria itu berhenti pada sebuah kedai teh dan coffei yg homie dangan nuansa hangat diantara yg lain. Duduk dua pria tua sedang bermain catur diluar tampak salah satunya mengangkat topi untuk pria itu serba hitam itu, Pria itu membalasnya dengan kedipan senyuman dibalik topi yg menutupi wajahnya.

" Hello Nak" Pria itu masuk disambut hangat pemilik kedia tersebut.

" Hello Noah." Suaranya lembut dan sangat sopan.

Pria berumur 48 tahun itu mengambali setangkai bunga mawar putih dan lili lalu menaruh tepat di hadapan pria tersebut

Dengan cepat pria itu memberikan imblan dari prian tersebut soalah dia sudah dipersiapkan khusus.

" Thank u" tanpa basa basi pria itu langsung bergegas menyelinap ke toilet kafetaria tersebut.

Jika anda mengira pria ibu pergi ke toilet itu salah besar. Dia justru menyelinap keruang sebelah toilet yg berada diujung dengan ruangan bertulis gudang. Apa yg pria itu lakukan di Gudang tersebut dengan bunga dan pakaian rapi ??? Tidak mungkin dia salah satu pekerja apa lagi pengunjung.

Pria itu baru saja memulainya, itu bukan hanya sekedar gudang. Ada ruangan kecil dimana terdapat pintu dilantain yg ditutupi krat minuman bekas. Ada jalan menurun seperti jalan rahasia menuruni tangga diruang bawah tanah yg gelap dan lembab hanya cahaya lampu yg menyala ketika anda melewatinya dan mati secara otomatis setelahnya anda pergi.

Pria itu melangkah tanpa ragu seperti sedang melakukan peragaan busana. Hanya ada keyakinan dari langkah dan sorot matanya. Jalan itu cukup panjang, gelap dan menakutkan untuk otang normal

"Sedikit konteks jika kau ingin mendengarnya. Siapa aku? Apa yg aku lakukan? Kenapa aku menempuh jalan gelap ini? Aku hanya mendapati diriku diposisi yg tidak bagus." kata pria itu dalam pikirannya.

"Terlahir tanpa nama, orang yg pertama menemukanku tidak tahu asal usulku. Rambutku hitam, mataku hitam legam sangat kontras dengan keturunan Eropa. Aku memiliki ras Asia. Aku dibasarkan bersama anak lain yg memiliki story sama tidak mengentungkannya. Apa aku mengutuk dunia dengan itu? Tidak perlu, jika dunia mempermainkanku aku hanya perlu memainkan peranku lalu mempermainkan dunia itu sendiri. Jika kamu pikir aku menyedihkan tepis itu dari pikiran sempitmu.bAku cukup kasih sayang. Seseorang menjemputku mengambilku dari penampungan anak. Satu-satunya pria terhormat dalam hidupku, dia memberiku nama dan segalanya yg anak seharusnya dapatkan. Dia ayah yg sempurna dan hebat jika bisa dsebut ayah. Meski aku hanya alat untuk menyempurnakan misinya. Tapi siapa peduli dia menjadi keluarga satu-satunya dihidupku dan memberiku hidup. "

" Apa ini adalah akhir ? Jangan cemas. Aku telah melewati moment ini sudah lama sekali. Lorong ini adalah saksi kemana aku pergi. Akan kutunjukan sisi dunia yg tidak pernah kamu ketahui. "

Pria itu sudah berada diujung lorong, dia sampai pada tujuannya yg menghubungkan dengan sebuah tempat. Dia mengeluarkan mask menutupi untuk menutupi wajahnya lalu memakainya.

" Funeral..."

Sebuangan besar untuk upacara pemakanan yg sangat mewah dan tertutup dengan ornamen serban hitam, emas dan bunga bewarna putih sangan mendominasi. Semua orang memakai jas serba hitam dan mask menutupi wajah mereka. Satu sama lain tidak saling berbicara dan hanya berbicara lewat mata.

Acara berjalan dengan khitmat dengan upacara super layak untuk funeral ada kesedihan yg coba disampaikan layaknya keluarga dekat mereka, dan penghormatan untuk mendiang diberika tanpa kurang.

Pria itu berjalan sesuai giliran mendekati orang itu disemayamkan lalu memberikan penghormatan terakhirnya. Dia berdoa dan memberikan bunga yg telah dibawa diatas peti mati bewarna putih tulang, mengikuti prosesi hingga selesai.

Dan nuansa kesediahan berubah ketika orang-orang bergeser ke ruangan lain dekat tempat funeral tersebut tanpa suara dan terorganisir rapi.

" Welcome to The Apparate. Tempat dimana kita memulai. Tidak peduli dimana setelah itu berada. Akan selalu ada pertentangan diseluruh alam semesta."

"Kita mungkin memiliki tubuh kita tapi tidak pernah memiliki jiwa kita. Begitupun aku, aku akan keluar dari kota untuk menjalankan misi sederhana. Dimana nadi begitu dekat dengan sebuah mati kematian"

Pria itu masuk kemudian duduk di kursi yg telah diatur dengan jamuan makan malam dan segelas wine di meja yg ditata begitu epic.

Ada larangan yg harus dipatuhi jika anda masuk 'The Apparate' jika anda melanggar maka hidup anda akan selesai saat itu juga. Siapa diri anda dan siapa saja disana akan jadi rahasia. Hanya pemilik tempat yg tahu siapa anggotanya dan hadir.

" You come MR J.K " bisik Princess Guard's tepat ditelinga kiri JK sambil meletakkan kotak kotak hitamnya" aku bisa dengan mudah mengenali matamu."

Pria itu bernama J.K ( Jung Kook).











THE APPARATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang