𝟏𝟎

173 9 0
                                    

○○○
Pagi tiba, suara burung-burung berkicau diluar namun tidak sedikitpun mengganggu kenyamanan 2 pasangan remaja yang sedang tidur.

Aksa perlahan perlahan membuka matanya, tidurnya terusik seakan perutnya tertimpa sesuatu berat yang pastinya itu elio memeluknya erat, Aksa membulatkan mata saat melihat wajahnya dan juga elio sangat berdekatan membuat aksa terperanjat kaget.

"ANJ! LIO MINGGIRR!" teriak aksa kedepan muka elio, bahkan sekarang ia tengah memberontak melepaskan pelukan elio.

"Asa diem sa, telinga gue sakit dengernya" ujar elio dengan suara seraknya dan semakin mempererat pelukannya dengan aksa.

"Burung lo nempel kulit gue anjer! Minggir lu, pake celana sana!"

"Diem sa jangan gerak, lu gerak bikin tengak adek gue, mau main lagi?" goda elio padanya

"LU BILANG APA TADI HAH! GUE GA MAU!Gue mau sekolah!"

"Ck, ngapain sekolah. Udan ga usah berangkat lagian emang lu bisa jalannya?"

"Cih ngeremehin gue lu" setelah lepas dari pelukan elio, aksa bangun nampun belom sempat melangkah dirinya sudah terjatuh.

"HAHAHHA ngeyel, butuh bantuan gue?"

"GA!"

Aksa mencoba dengan sekuat tenaga untuk bisa berjalan ke kamar mandi, dia tadi sudah menolak mentah-mentah bantuan elio tapi jika dirinya malah kembali dan meminta tolong kepada elio, mau ditaruh mana harga diri nya, yang ada akan tambah membuatnya malu.

"Shh, lio bangke! gue diapain aja semalem badan gue kerasa remuk gini" batin aksa sambil menggumpat elio.

Sedangkan elio yang melihat aksa berjalan sambil mengeraya tembok dengan kaki tak seimbang hanya terkekeh saja toh bantuannya ditolak aksa.  Ia melihat sekeliling kamarnya seperti kapal pecah, pakaian bekas aktifitas kemarin bertebaran dimana-mana. Bahkan sempak elio sampai terbang ke kursi.

Elio setelah itu bangun dan mulai megutip pakaian yang berserakan itu, ia juga mengulung selimut dan seprei nya bekas cairan bercintanya dengan aksa dan dimasukkan ke dalam bag untuk ia loundry nanti.

Dilain sisi ada aksa yang tengah mengomel di depan kaca kamar mandi, bekas kissmark yang elio berikan membuat aksa frustasi karena tidak bisa di hapus.

"Yang bener aja coy! susah banget ilangnya, gue gosok tetep ada!"

"Shhh, sialan lio ngasih kissmark ampe sebadan gue kena!"

"Gue ga peduli kissmark yang di badan, yang jadi masalah di leher gue gimana ini nutupinnya aelah"

"Eh tapi apa gue pinjem hoodie lio?"

Ceklek
Aksa keluar dari kamar mandi, Ia melihat elio sibuk dengan bag loundry.

"Ngapain?" ujar aksa

"Berak"

"Ck, garing li" balas aksa berdecih malas.

"Ga liat lu!? Suami rajin lu ini lagi masukin pakaian kotor ama sprei selimut semalem"

"Yaelahh, maksud gue kenapa ga ntaran lu mau telat berangkatnya?"

"Gue mau skalian loundry in ntar pas berangkat" jawab elio, Aksa hanya ber oh saja.

"Ohya li, gue pinjem hoodie lu ya.

"Buat apaan?"

"Buat ngising ahaha"

"Oh ceritanya mau ngebales gue nih"

"HAHHA, satu sama wlee"

"Iye-iye gue serius nih buat nutupin leher guelah. Lu ga liat nih leher gue banyak kissmark!?"

𝗔𝘀𝗮𝗹𝗶𝗼́ {𝖻𝗑𝖻}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang