"Gue ga pernah nyesel nikah sama lu." - Elio.
🚧Mohon maaf jika menemukan typo dan tanda baca atupun huruf kapital yang salah bisa komen dan kasih saran ya buat kedepannya agar saya bisa memperbaikinya, Terima kasih.
🚧Terkadang di beberapa part s...
○○○ "Lu mau ganti yang pimpin?" tawar elio kepadanya.
Aksa berganti posisi dengan elio, ia duduk diatas paha elio sedangkan elio tidur terlentang dengan tangan ditumpu ke tengkuk kepalanya sambil menatap aksa.
"G-gue" aksa gugup sekarang, dia diam mematung di atas paha menatap junior elio.
"Ayo sa, lu kan pemimpinnya."
"Lio~"
"Jangan cuma ditatap, masukin."
"Gede banget" ucapnya spotan, elio hanya menyunggingkan senyumnya.
Aksa memberanikan diri memegang junior elio, mencoba memasukkan namun tak kunjung masuk.
"Shh, lio ga bisa."
"Bisa."
"Ga muat."
"Muat."
Sampai akhirnya masuk semua, menyentuh prostat titik nikmatnya "Akhh lio!"
"Umh, sshh gerak bub."
"S-sakit." rintih aksa keluar air mata.
Aksa menggerakkan pinggulnya perlahan, menahan sakit dan nikmat menjadi satu.
"Kurang cepet bub." pintanya, elio memegang pinggang aksa membantu bergerak cepat.
"Oughh yahh bub-!"
"Umhh liohh-"
"Nikmat bub, shh akh."
Elio menganti posisinya, sekarang ia yang berganti memimpin. Elio terus bergerak cepat, aksa melenguh setiap hentakan yang diberikan elio.
"Cum, lio cum."
"Tahan, gue belum lu juga gaboleh cum duluan!"
Elio menutup lubang junior aksa, menahannya untuk tidak keluar duluan membuat aksa mengeliat tak nyaman.
"Lio-akhh ugh."
Badan aksa bergetar menggelinjang nikmat, setelah lama mempercepat ritme hentakan ke milik aksa akhirnya elio mengijinkan aksa cum bersamanya.
"Ahhh-" desah aksa lega.
"Sekali lagi?"
Belum sempat ia berehat sejenak, elio langsung menghentakkan kembali juniornya ke hole aksa tanpa aba-aba membuatnya terperanjat kaget, matanya terbuka lebar pasrah dengan elio, tenaganya sudah habis untuk protes dengannya.
"Akh pelan, sakit!" teriak aksa, ia mencengkram sprei dengan kuat sampai urat ditangganya terlihat.
"Shit!" umpat elio di batinnya.
Junior elio menghentak seluruhnya mentok ke hole aksa.
"Ughhmmh."
"Rileks sa, cakar pundak gue sesuka lu" aksa mengangguk pasrah.
Elio menggerakkan juniornya maju mundur dengan ritme rendah lama-lama menjadi cepat.
"Akh ahh, umh-"
"Desah terus bub, jangan ditahan gue mau denger suara nikmat lu."
"Ahh lio~"
"Cepethh-"
"Apa bub, kurang keras."
"Cepetinh~"
"Apapun mau mu sa-yang" elio membisik seksual, mencium kening aksa.
Elio kembali menambahkan ritme kecepatan gerakannya, aksa dibuat merem melek nikmat.
"Cum ahh, Lio CUMHH" tidak bisa menahannya, sperma aksa muncrat sampai ke wajah elio.
Aksa membelalakan matanya, malu sungguh ia sangat malu sekali.
"M-maaf." aksa tak berani menatap mata elio sekarang.
"Pfft, segitu nikmat ya sampe ga bisa nahan?" ujar elio mengejek, sedangkan yang diejek menampar mulut elio.
"Siniin mukanya, liat gue bub."
"Gue malu lio."
Elio kembali melakukan hentakan, merasa akan cum elio mempercepat gerakannya dan melakukan pelepasannya di dalam milik aksa.
"Anget." desis aksa memegang perutnya.
"Apanya?"
"Perut gue anget."
"Iyalah bibit unggul gue itu."
"Dih."
"Mau lagi ga, masih di sangkar juniornya nih."
"Ngaco ngomongnya, keluarin-!"
Elio menarik aksa dan memeluknya dengan kondisi sama-sama masih telanjang itu kulit mereka menempel satu sama lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cupp~ Kecupan manis di bibir juga dahi yang diberikan elio, ia tersenyum melihat wajah damai aksa saat tidur.
"Makasih sayang." bisiknya ke telinga aksa, lalu wajan elio mendusel ke lehernya.