Lock L♡ve • 15. I am sorry

6.6K 841 664
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Rucy menatap Lucian yang seperti menjauhkan diri darinya. Pria itu terlihat enggan untuk sekedar melihatnya. Dari pertanyaannya mungkinkah pria itu memiliki masalah dengan ayahnya. Hubungannya yang semula baik jadi retak karena mengetahui sebuah kebenaran yang di sembunyikan. Pada saat mereka melakukan pemotretan pun. Tatapan Lucian datar dan kosong.

Mrs. Valentine melihat ke arah jamnya. "Istirahat satu jam!"

Teriakan pemilik Farfalla itu membuat satu-persatu orang keluar dari dalam ruangan. Semua orang keluar kecuali Lucian. Pria itu mendudukan tubuhnya di sofa.

"Apa tuan--"

"Keluarlah Hunter! Aku ingin sendiri."

Hunter mengangguk patuh baru saja pria itu ingin menawarkan makanan. "Baik tuan."

Rucy melihat ke arah pria yang selalu mengikuti Lucian. Pria itu adalah pelayan pribadinya. Selalu ada di tengah kesibukan tuannya. Rucy merasa tidak enak hati. Menghampiri Lucian kemudian merebahkan kepalanya di atas dada bidang pria itu. "Maaf, aku menyinggung perasaan mu."

"Wanita nakal ini juga bisa meminta maaf rupanya. Ku kira dia hanya bisa mengeluarkan desahan dan juga kata-kata manis."

"Lucian, aku serius."

"Aku tersinggung dan aku tidak mau memaafkan mu." Lucian memalingkan wajahnya. Menunjukkan jika dirinya sedang merajuk.

"You want my pussy?" bisik Rucy.

"Kau pikir aku ini pria murahan yang isi otaknya hanya kelamin wanita saja?!"

"Ya sudah kalau kau tidak mau."

Rucy bangun dari duduknya. Kakinya baru melangkah sedikit. Lucian menarik tangannya. Menindih tubuhnya di atas sofa.

"Aku tidak bilang, tidak mau!" Lucian menyingkap gaun Rucy ke atas. Melepaskan selimut yang menutupi pintu utamanya. Kemudian Lucian menurunkan resleting celananya. Mengeluarkan kejantanannya dari dalam.

"Aaaahhhhh ... Mmmhhh ..."

Desahan keras keluar dari bibir Rucy begitu kejantanan Lucian masuk ke dalam. Lucian menangkup wajah Rucy kemudian melumat bibirnya.
Pinggul Lucian mulai bergerak maju-mundur. Menusuki dirinya.

"Aaaahhhhh ... Aaaahhhhh ..."

"Aaaahhhhh ... Lucian! Faster!"

"Aaaahhhh ... Aaaahhhh ... Aaahhh ..."

Lucian menurut mempercepat gerakan pinggulnya. Semakin kejantanan Lucian keluar masuk dengan liar. Rasa gatal di dalam sana semakin membesar.

"Aaaahhhh ... Aaaaahhhh ..."

Target ; Locked LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang