Selamat membaca kembali, selamat menebak-nebak end ya 🤗
Kalau ada typo tag ya
BAB 21
"Denganmu adalah satu hal yang akan terus terjadi. "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pagi yang cerah di Kanada, dan 2 hari berlalu sejak perpisahan itu. 2 hari juga mereka mencari seseorang yang tidak menampakkan ujung hidupnya sekalipun. Banyak tempat yang sudah didatangi, bahkan kantornya pun sudah mereka priksa. Lagi-lagi Mike hilang tanpa jejak.
"Menurutmu bagaimana? Kita sudah 2 hari mencarinya tapi tetap saja dia tidak kita temukan, privasinya juga sangat ketat disini. Apa kita perlu kembali ke Bangkok? " tanya Richie pada Jaen dan adiknya yang masih termenung memikir segalanya.
"Kalau kita kembali dengan kabar kosong seperti ini, lalu apa gunanya kita disini? Bagaimana kalau Mike memang tau rencana kita jadi dia bersembunyi selama kita disini? " jawab Bertha.
"Yang dikatakan Bertha benar, kita coba sekali lagi. 3 hari setelahnya jika memang tidak ada hasil kita kembali ke Bangkok. Ceritakan semuanya pada yang lain, bagaimana? " ke 2 nya setuju dengan saran Jaen.
Mereka ada disebuah bar yang tidak jauh dari tempat tinggal Noe. Mereka kembali meminta bantuan Noe untuk mencari Mike. Mulai dari bertanya dimana rumahnya dan juga beberapa kantornya yang lain.
Noe memang sangat dekat dengan ayah Mike, karena dia memiliki ikatan bisnis yang baik dengannya. Noe mengajak Bertha dan yang lainnya untuk pergi ke rumah kediaman keluarga Mike. Sesampainya disana memang tidak mudah untuk mereka bisa masuk dan menanyakan keberadaan Mike kepada keluarga nya.
Tapi dari informasi yang didapatkan akhirnya mereka tau, dan kembali dibuat pusing.
"Tuan muda tidak ada disini, dia sudah pergi ke Bangkok kemarin bersama dengan seseorang yang sengaja menjemput nya jauh-jauh dari Bangkok. " terang salah satu penjaga dirumah Mike.
Bertha mengajak yang lain untuk rehat sebentar di sebuah cafe, untuk menenangkan pikiran mereka masing-masing.
"Mike kembali ke Bangkok, dan dia dijemput oleh seseorang? Kaki tangannya? Dia kembali untuk membalaskan dendamnya? Jadi? " Jaen membuat suasana menjadi riuh.
Semua pertanyaannya membuat Bertha turut panik memikirkan mereka yang ada di Bangkok. "Jangan berpikir terlalu jauh, Jaen. Coba kalian hubungi Varo atau yang lainnya supaya tau kabar mereka disana. " ucap Noe menenangkan.
