8. Terluka Lagi

49 28 31
                                    

''Setiap luka pasti ada obatnya. Tergantung kita, mau memilih obat yang mana.''

''

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Empat tahun silam.

Hubunganku dengan Riski telah berakhir. Semenjak kejadian itu kami tak pernah dekat. Aku dan dia saling menjauh. Ah~ mungkin lebih tepatnya, aku yang menjauh. Aku juga mulai berteman dengan anak-anak Rohis. Entahlah, hatiku menuntunku untuk ke tempat mereka. Aku selalu gak tenang, merasa gelisah kalau harus mengingat ciumanku dengan Riski waktu itu. Terutama ciuman paksa yang dilakukannya. Seperti yang aku bilang, aku merasa dilecehkan. Namun, aku gak bisa menafikan alasan dia melakukan itu. Riski mungkin sudah jenuh karena dalam waktu yang cukup lama dia harus bersabar dan tetap tersenyum di hadapanku agar aku juga tersenyum karenanya. Disaat dia tahu kalau aku gak memiliki perasaan yang sama dengannya. Dia rela bersama orang gak mencintainya sama sekali.

Aku mencoba melupakannya dengan aktif berkontribusi dengan organisasi keagamaan di sekolah. Aku yang dulunya hanya memakai kerudung di sekolah karena peraturan--itu pun memakainya dengan sembarang seperti ujungnya yang aku bawa ke belakang atau diikat--sekarang sudah berkerudung meski di luar sekolah dan jauh lebih rapi serta menutup dada.

''Dunia itu perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita saleha. Hadist riwayat muslim,'' ucap Arum suatu hari diacara diskusi kami setiap jumat sepulang sekolah bersama para akhwat Rohis.

''Untuk itu sebagai seorang muslim, wajib bagi kita taat secara total kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Termasuk kita sebagai seorang perempuan, salah satu kewajiban kita adalah menutup aurat dengan berhijab. Aurat itu adalah bagian tubuh yang haram untuk dilihat sama yang bukan mahrom. Khusus wanita auratnya adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu 'anha, suatu ketika Asma binti Abu Bakar datang menemui Rasulullah shalallahu 'alaihi wa salam dengan pakaian yang tipis. Ketika Rasulullah melihatnya, ia memalingkan wajahnya dari Asma, lalu bersabda; 'Wahai Asma! Sesungguhnya wanita apabila sudah balig, tidak boleh dilihat darinya kecuali ini dan ini.' Rasulullah menunjuk ke muka dan telapak tangannya.' Hadist riawayat Abu Dawud.''

''Di dalam quran Allah berfiman, 'Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri kaum mukmin, ''Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.''

''Islam sangat memuliakan wanita. Kalau kita menengok sejarahnya dulu, sebelum islam datang. Wanita tidak pernah dihargai dan dijadikan kelas nomor dua oleh para kaum lelaki. Mereka dijadikan bahan taruhan, dijual untuk memenuhi nafsu serta direnggut kehormatannya. Namun, ketika islam datang, kaum wanita diangkat derajatnya oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Baik pria maupun wanita, sama kedudukannya dihadapan Allah. Yang membedakan diantara mereka hanyalah ketakwaanya saja.''

''Untuk itu di dalam Al-Quran pun menegaskan bahwa perempuan ada jalur pahalanya sebagaimana laki-laki ada jalur pahalanya. Allah berfiman dalam quran surah An-Nisa ayat tiga puluh dua yang artinya, 'Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. Karena bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan pun ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.''

Kemana Aku Harus Pulang? ✔️ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang