Hari sial

21 3 1
                                    

Di SMA AKSARA BANGSA saat pelajaran pertama tepatnya di kelas 10 MIPA 1. seorang gadis pemilik senyum manis, siapapun yang melihatnya pun mungkin terpesona akan keindahannya.

Gadis itu tertidur disaat Bu Erna, guru matematika yang sedang menjelaskan materi di depan. Ia merasa mengantuk sekali karena semalam asik menonton drakor sampai ia tertidur di jam tiga pagi. Sehingga ia hanya tertidur tiga jam saja.

sepertinya ia baru memejamkan mata. Akan tetapi, ada suara bising keras di samping telinga. Sehingga ia terbangun seolah nyawanya ditarik kembali. Setelah sadar ia beranjak dan segera bersiap dan berangkat. Oleh karena itu ia berakhir tertidur di kelas saat pelajaran dimulai. Gadis itu bernama Sheilla.

"SHEILLA ELFARIE! KAMU TIDUR DI PELAJARAN IBU! " Sergah Bu Erna selaku guru matematika Sheilla. Karena terkejut tubuhnya tak sengaja terjengkang ke belakang hingga ia terjatuh. Detik itu juga seluruh pasang mata yang ada di ruangan tersebut tertuju pada Sheilla. Ia yang masih belum sepenuhnya sadar pun tak memperhatikan bahwa ia sekarang menjadi pusat perhatian.

"Adoooh!.. Pinggang gue encok ini mah. Kenapa sih Bu teriak-teriak kuping Shei masih berfungsi, Shei gak budek Ibu." ucap Sheilla setengah sadar, nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.  Pelan pelan Sheilla bangkit dari lantai keramik yang dingin itu, lalu duduk kembali di kursinya.

"Kamu ini, bukannya mendengarkan apa yang ibu jelaskan! Sekarang, kamu jelaskan apa yang ibu terangkan tadi. Sekarang Shei kamu maju kedepan! " perintah Bu Erna pada sheilla yang ingin kembali meletakkan kepalanya di atas meja.

Sheilla yang mendengar perintah dari Bu Erna pun segera maju ke depan. Ia tak tau harus menjelaskan bagaimana. Sheilla pun mengambil buku yang sedari tadi di pegang oleh Bu Erna untuk menjelaskan.

"Jadi, ini dikali dengan ini hasilnya itu kalian bagi menjadi dua... Eh salah deng, hasilnya dibagi menjadi tiga dan kalian tinggal hitung hasilnya aja. Gitu kan Bu... Shei bener kan Bu? " jelas sheilla asal.

Bu Erna menganga mendengarkan apa yang di jelaskan oleh sheilla. Jawabannya tentu sangat ngawur, sheilla hanya asal saja.

Bu erna yang merasa jengkel pun melaung. "SHEILLA! KAMU INI SUDAH TIDAK MENDENGARKAN APA YANG IBU JELASKAN, MENJAWABNYA NGAWUR PULA. " geram Bu Erna yang amarahnya sudah memuncak.

"SUDAH! SEKARANG KAMU KELUAR BERDIRI DI LAPANGAN SAMPE PELAJARAN IBU SELESAI. SETELAH ITU KAMU BERDIRI DI LAPANGAN SAMPE JAM  PELAJARAN IBU SELESAI! " lanjut Bu Erna seraya tangannya menunjuk ke arah pintu yang terbuka lebar itu.

Sheilla hanya mengangguk dan keluar kelas. Toh ia juga malas masuk kelas Bu Erna. sudah Marah-marah menghukum pula, siapa coba yang tidak jengkel.

Saat ia berjalan menuju lapangan ia terperanjat karena seseorang menepuk pundaknya. Dia adalah Niken sahabat dari Sheilla.

"Eh monyet, anjir gue kaget woi! Bisa gak sih gak usah asal nepuk pundak gue? Lo tau kan kalo gue ini gampang kaget! " geram Shei pada sahabatnya itu. Orang yang dimaksud hanya cengengesan.

"Hehe, maaf yah Shei?" sesal Niken karena telah mengagetkan sahabatnya itu. Ia tahu, sebenarnya sahabatnya ini punya riwayat penyakit yaitu jantungnya seperti bayi alias gampang kaget.

"Oh, Ya, lo kok bisa disini? " tanya Sheilla pada sahabatnya itu. "Padahal ini masih jam pelajaran kenapa sahabatnya ini bisa keluar? " batin Sheilla heran kenapa sahabatnya ini bisa berada di sini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Manis Milik SemuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang