Anaheim

371 31 23
                                    

Disclaimer : Karakter disini aku ambli dari karakter aku yang ada di twitter ya guys. FYI aja in case kalian baca au aku yang pake karakter ini. Okey sekian, selamat membaca!

Oh iya episode ini request dari @nannyangi hope you like it!

***

Robin berjalan beriringan dengan Nico-teman satu kelasnya—menuju ke kantin. Setelah selesai mengikuti kelas dengan 3 sks dan diakhiri dengan kuis yang membuat kepala Robin sedikit berdenyut. Mereka berniat untuk mengisi perut sedikit sebelum kelas yang lainnya dimulai.

"Lo mau makan apa Bin?" Tanya Nico saat mereka sampai di pintu masuk kantin yang sudah ramai dengan mahasiswa. Robin diam sejenak untuk melihat warung mana saja yang hari ini buka. Baru ingin menjawab pertanyaan Nico, seseorang memanggil namanya.

Serentak, Robin dan Nico menoleh ke arah sumber suara. Terlihat di bangku agak ujung seorang sedang tersenyum lebar sambil melambaikan tangan dan mengangkat mangkok yang Robin tebak itu berisi soto lamongan.

"Idih enak banget punya pacar siap siaga." Ucap Nico sedangkan Robin hanya tersenyum kecil menanggapinya. "Gue cari makan dulu. Gue nitip tas nih." Ucap Nico lalu langsung pergi untuk memesan makanan setelah memberikan tasnya pada Robin.

Robin menyempatkan diri untuk mengambil napas dalam-dalam sebelum ia langkahkan kakinya menuju ke bangku dimana Raja—pacarnya duduk.

"Semalam kamu bilang pengin soto lamongan." Ucap Raja begitu Robin tiba. Semua perlakuan Raja padanya, mulai dari menarik kursi untuk ia duduk, lalu mengambil tas yang Robin gendong dan tas Nico untuk di simpan di kursi yang kosong, sampai mengambilkan sendok lalu ia bersihkan dulu dengan tisu. Semua itu membuat hati Robin sesak.

"Sotonya belum lama kok, jadi masih anget." Ucap Raja sambil tersenyum lalu memberikan sendok yang sudah dibersihkan pada Robin.

"Makasih" Robin menerima sendok yang dari Raja. "Aku kira kamu hari ini ada kelas. Kok ini udah nangkring aja di kantin FISIP?" Tanya Robin setelah menyuapkan satu sendok soto lamongan dan menelannya.

"Dosennya mendadak ada acara." Raja dengan cekatan membukakan tutup botol air mineral yang ia beli pada Robin, saat ingin minum. "Karena habis ini gak ada kelas lagi ya udah deh kesini sekalian ketemu pacar aku." Lanjutnya. Robin hanya mengangguk-angguk lalu melanjutkan makannya.

"Yailah si Robin lagi makan kagak bakal ilang, Ja. Dilihatin mulu dah." Raja berdecak, baru juga sampai Nico sudah menggangu waktunya menatap Robin yang sedang makan. "Gak makan lo Ja?" Tanya Nico dan membuat Robin seketika menoleh ke Raja. Kemudian merutuki dirinya sendiri karena bisa-bisanya ia lupa menanyakan hal itu. Padahal ia sudah ditungguin dan dibelikan makanan oleh Raja.

"Udah dulan gue tadi." Raja buru-buru mengambil tisu ketika melihat ada noda di sudut bibir Robin dan membersihkannya. Sementara yang Nico yang satu-satunya jomblo disana hanya memutar bola matanya malas. Pasangan di depannya yang baru jadian beberapa bulan suka sekali menebar keromantisan.

"Mau nyicip gak?" Robin menawarkan soto lamongannya pada Raja. Raja dengan senang hati membuka mulutnya, menerima suapan dari Robin.

"Udah enak terus makin enak disuapin kamu." Ucap Raja begitu selesai nenelan soto lamongan.

"Gue gak tahu lo se-cringe ini ternyata Ja." Lagi-lagi komentar keluar dari mulut Nico.

"Komen mulu. Yang jomblo diem." Balas Raja.

"Monyet." Setelah itu Nico tidak lagi mengubris pasangan kasmaran di depannya. Ia memilih untuk cepat-cepat menghabiskan makanannya karena kelasnya selanjutnya sebener lagi dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Song One Story ; MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang