Meaning of Love

565 66 19
                                    

Giandra siswa teladan dan berprestasi menyatakan cintanya pada brandal sekolah-Benaya.

Begitulah berita hangat sekaligus mengejutkan bagi siswa-siswi SMA Dream yang sedang menjadi perbincangan selama seminggu ini.

Seminggu yang lalu muncul desas desus bahwa Giandra atau sering disapa Gia-siswa teladan dengan prestasi segudang itu menyatakan pada berandal sekolah. Tukang bolos, tukang berantem, tukang tawuran dan suka membuat onar. Namanya Benaya, tapi orang-orang lebih sering memanggilnya Ben. Karena lebih singkat.

Fakta bahwa siswa berprestasi seperti Gia memiliki perasaan pada si berandal, membuat semua orang apalagi para penggemar Gia kaget dan sangat tidak menyangka. Padahal ada yang lebih patut untuk bersanding dengan Gia. Ketua paskibra dan kapten basket yang dengan jelas sudah terang-terangan menunjukan ketertarikan mereka kepada Gia. Tapi ternyata Gia malah tertarik kepada cowok berandal.

Yang lebih mengejutkan lagi yaitu karena tidak ada yang pernah melihat interaksi antara si teladan dan si berandal. Lagian, bagaimana mereka dapat berinteraksi? Dunia Gia dan Ben sangat berbeda. Gia yang selalu manju ke depan saat upacara untuk menerima penghargaan, sedangkan Ben maju ke depan saat upacara karena pelanggaran yang ia langgar sudah sangat banyak. Mereka juga bahkan tidak pernah satu kelas. Lalu tiba-tiba SMA Dream dikejutkan dengan berita kalau Gia menyatakan cintanya pada Ben di warung pojok dekat sekolah.

Hal itu tentu saja tidak hanya mengejutkan bagi penggemar dari Gia, tapi juga mengejutkan Ben nya sendiri. Bagi Ben mendapatkan pernyataan cinta dari seorang saja sudah membuatnya bertanya-tanya, apa yang membuat mereka menyukai dirinya yang urakan ini. Lalu dengan mengejutkan ia mendapatkan pernyataan cinta dari orang yang tidak pernah ada dalam bayangannya. Siswa teladan dan berprestasi. Sangat berbanding terbalik dengan dirinya.

 Sangat berbanding terbalik dengan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Sore itu, pulang sekolah, entah mendapat keberanian dari mana, Gia melangkahkan kakinya menuju ke warung pojok. Tempat dimana semua siswa nakal berkumpul setiap istirahat atau pulang sekolah.

Sampai di warung pojok, Gia langsung disambut oleh gelak tawa dan asap rokok yang megepul di udara. Warung pojok hari itu terlihat sangat ramai. Bisanya memang sudah ramai, tapi hari ini terlihat lebih ramai. Sebelum melakukan tujuannya, Gia menyempatkan diri untuk menarik napas panjang, menghilangkan sedikit rasa gugupnya.

"Benaya," tidak hanya orang yang bernama Benaya yang menoleh, tapi semua pasang mata yang sedang berbincang sambil bercanda di warung pojok, semua menoleh. Yang ada disana menatap tamu yang tidak diundang dengan tatapan penuh tanda tanya.

Ditatap oleh banyak pasang mata membuat keberanian Gia sedikit berkurang. Suasana yang tadinya ramai penuh canda tawa seketika menjadi hening saat kedatangan tamu yang tak diundang. Gia tersenyum canggung di depan pintu akses masuk ke dalam warung pojok.

"Benaya, anu itu aku boleh minta waktunya sebentar?" Pemegang medali perak lomba debat nasional yang biasa ditonton oleh ratusan orang. Mendadak gugup hanya karena ditatap beberapa orang.

One Song One Story ; MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang