Bab 1. Ravloska.

7 1 1
                                    

Seorang gadis terlihat baru saja turun dari sebuah mobil, ia menatap kesepenjuru sudut pandangan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis terlihat baru saja turun dari sebuah mobil, ia menatap kesepenjuru sudut pandangan nya. ALABASKA tertulis jelas tepat di depan gerbang besar yang ada di hadapan nya saat ini. Ia pun menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskan nya dengan kasar, setelah itu ia pun berjalan masuk kedalam sebuah bangunan.

Ini adalah hari pertamanya menginjakan kaki di jakarta, dan benar, ALABASKA adalah tempat baru yg akan ia singgahi untuk menjalani pendidikan.

ALABASKA, ia adalah salah satu sekolah terbaik di jakarta, selain pasilitas nya yang cukup lengkap, ALABASKA juga di kenal sebagai sekolah yang selalu menduduki peringkat pertama di Olimpiade di dalam negri maupun di kanca nasional. Oleh karna itu gadis itu memilih sekolah di SMA ALABASKA bertujuan agar ia bisa melanjutkan pendidikan nya di Universitas ternama, karna hanya lulusan SMA ALABASKA lah yang hampir 99% murid murid lulusan nya dapat di Terima di Universitas terbaik di indonesia.

Kayla lanethea, itu adalah namanya. Gadis cantik, manis, pintar itu adalah siswa pindahan baru si SMA ALABASKA.

"Halo, salam kenal semua nya. Perkenalkan nama saya Kayla lanethea, saya biasa di panggil kay. Saya pindahan dari bandung"

Seorang gadis terlihat tersenyum melihat kay, dan bahkan sedari pertama kali kay masuk gadis itu tak ada henti henti nya terus menatap ke arah kay dilengkapi senyuman manisnya.

"Baik kay, kalau begitu silakan duduk di bangku yang kosong di depan lea"

Kay pun berjalan menuju bangku kosong, belum 10 detik ia duduk tiba tiba saja seseorang memanggilnya

"Hey kay" Ucapnya pelan layaknya berbisik.

Kay pun menoleh dan terdapat seorang gadis tengah tersenyum menatap ke arahnya.

"Gue azelea Stefani, panggilan gue lea, gue anggota OSIS di ALABASKA. Gimana kalau kita temenan?"

Azelea Stefani, gadis cantik yang satu ini adalah salah satu anggota OSIS di ALABASKA, jabatan nya di organisasi tersebut lumayan cukup membuat siswa lain sungkan. Kepala kedisiplinan.

Kay pun menatapnya sambil tersenyum kaku, dia tidak menyangka dihari pertamanya masuk ia sudah dipertemukan dengan gadis yang terlihat elegan, galak dan juga jutek.

"Kok lo diem aja si? Dia gak ngigit kok tenang" Ucap seorang gadis lain yg sedari tadi mendengarkan ucapan lea dan kay.

Audy mahaputri, gadis yang satu ini sedikit bertolak belakang dengan lea, dia heboh, anggota ekskul dance sekaligus satu satunya selebgram di SMA ALABASKA.

"Eh ngga, gue kaget aja. Muka dia galak banget" Ucap Kay sambil menatap kembali ke arah lea, sedangkan lea sudah memasang wajah datar nya.

✨✨

Jam menunjukkan pukul set 12 siang, seluruh siswa kini tengah berbondong bondong mengantri di sebuah kantin yang tak pernah sepi itu. Kecuali malam hari.

Kay, lea dan audy telihat tengah berjalan menuju kantin, belum sempat sampai lea sudah menghembuskan nafasnya gusar.

"Ini nih yang bikin gue malas banget ke kantin ALABASKA, ngantri banget. Harus banget apa yah sekolahan sebesar ini kantin cuman 1" Ucap lea kesal melihat suasana kantin yang begitu ramai

"Lah lu kan anggota OSIS, ajuin lah ke kepala sekolah supaya bikin kantin baru, biar kita gak ngantri mulu kalau mau beli makanan di kantin" Ucap Kay menjawab keluhan lea.

"Kalau gue bisa juga, udah gue ajuin kali Kay. Gue gak ada power buat ngajuin proposal segede itu" Celoteh lea sambil terus menatap ke arah kantin. "Eh kayanya ada bangku kosong deh, yuk kesana"

Mereka pun duduk di sebuah bangku sudut kantin, dan tidak lama dari situ tiba tiba saja keributan terdengar dari arah luar sekolah, dan hampir seluruh siswa berbondong bondong melihat nya. Audy pun sibuk melihat kearah keramaian, Kay yang tidak tau situasi pun hanya kebingungan dengan suasana yang begitu keos, sedangkan lea hanya terus sibuk saja memakan makanan nya seakan akan ia sudah tau apa yang sedang terjadi diluar sana.

"Eh ada apa si?" Ucap Kay penasaran.

"Biasa Kay, nanti juga lo tau" Ucap lea

"Di depan lgi ada tauran Kay, sekolahan kita lagi di serang"

"Hah tauran?!" Ucap Kay terkejut "kok bisa, terus gimana dong?"

"Udah gapapa santai aja kay" Ucap Audy menatap ke arah Kay yg terlihat panik.

"Santai gimana? Ini bahaya loh"

"Tenang aja Kay, ALABASKA punya garda terdepan kalau soal beginian" Ucap lea membuat Kay kebingungan mendengar ucapan nya.

"Hah? Garda terdepan gimana maksudnya?"

****

"Woy bajingan, keluar lo. Jangan kaya tikus yang cuman bisa ngumpet di dalem lobang!"

"Banyak bacot lo"

Puluhan siswa berjaket hitam berlambang G terlihat tengah berteriak di luar gerbang, setiap masing masing siswa tersebut terlihat membawa benda benda tumpul, balok kayu sampai tongkat baseball.

Mereka adalah Genus, musuh alami dari SMA ALABASKA. Masalah yang tidak pernah tuntas membuat ALABASKA dan genus terus bermusuhan sampai turun temurun. Namun berbeda lain dengan genus, ALABASKA kini justru memiliki garda terdepan yang membuat SMA ALABASKA semakin di segani oleh banyak nya SMA lain.

RAVLOSKA, ravloska adalah salah satu geng besar di jakarta. Layaknya organisasi berandalan, ravloska justru di kenal sebagai pahlawan jalanan. Misi nya hanya 1, membuat nama geng motor tidak terlihat buruk di mata masyarakat.
Ravloska memiliki 5 pemimpin besar, dan ke 5 pemimpin besar itu ada di SMA ALABASKA, oleh karna itu Alabaska menjadi salah satu SMA yang disegani banyak SMA lain dari sisi gelapnya kota jakarta.

"Woy anj*ng!!"
.
.
.
.
.
.





Rey Cakrawala. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang