BAB 1

32 2 0
                                    

Happy reading!!!

Sebelum hidupnya hampa seperti sekarang reyhan dulu nya memiliki senyuman yang sangat manis, dia masih tertawa dan masih terdengar suara yang sangat indah itu. diumur 4 tahun reyhan sangat lah aktif tapi dia hanya akan bersuara dan tertawa hanya ke 2 orang yang ada dirumah nya yaitu bibi elin dan paman ato yang bekerja dirumah reyhan, mereka sudah dianggap seperti ibu dan ayah bagi reyhan. mereka merawat reyhan seperti anak nya sendiri dari reyhan masih bayi. reyhan suka sekali membantu bibi menyiram tanaman, mencabut rumput dan hal-hal kecil didapur.

pagi ini reyhan dengan semangat membantu bibi menyiapkan alat-alat makan dia tidak boleh terlambat menyiapkan nya apabila tuan dan nyonya tau dia akan dipukul oleh mereka (apa kalian tau tuan dan nyonya reyhan adalah mama papa reyhan sendiri ), setelah selesai reyhan dengan cepat pergi kedapur untuk menemui bibi,

"ibu reyhan sudah selesai..." ucap reyhan
" sini ayo, reyhan tunggu disini yaa nanti kalau tuan dan nyonya selesai makan kita baru makan oke?" ucap bibi sambil mengelus kepala reyhan
"okeyy ibu" ucapnya sambil menampilkan gigi yang indah, ketika pandangan nya tertuju melihat keluarga nya sedang sarapan pagi mereka berkumpul bersama dengan bahagia mereka melupakan satu anak bungsunya yang terlupakan dan terasingkan, ada terbersit rasa sedih nya, karena kenapa dia tidak merasa kan apa itu kumpul bersama makan bersama, makan dengan makanan yang enak.

setelah selesai makan mereka melanjutkan aktivitasnya, reyhan dengan semangat melihat meja makan itu, dia tidak sabar ingin makan juga , tetapi apa yang dia harapkan telah hilang dia melihat meja makan hanya meninggalkan nasi putih saja. bibi nya tidak bisa melakukan banyak hal dia bisa saja memberikan makan nya untuk reyhan tapi dia takut nanti kalau ketahuan reyhan lah yang akan menanggung akibatnya, dengan berat hati bibi mengambil nasi putih itu ditaburkan garam untuk reyhan makan.

"reyhan mari kesini, ayo makan, maafkan ibu tidak bisa memberikan makanan reyhan dengan baik" ucap bibi dia tidak tega anak umur 4 hanya makan nasi dengan garam.
"enggak bu ini enak kok, rey sukkkkkaaaaa" sambil menyuapkan makanan kemulutnya
bibi dengan tidak tega melihat anak umur 4 tahun memakan itu gimana masa depan nya apa dia akan kekurangan gizi.

siang harinya ketika reyhan sedang membantu bibi mencabut rumput, rey melihat kakak kedua nya bernama filip membawa teman- temannya yang masih sd main kerumahnya, filip mengajak temannya mengenalkan mainan asik dirumah yaitu reyhan. mereka mendekati reyhan dengan senyum, filip ingin bermain sepuasnya dengan reyhan dan teman-temannya.

"rey kesini ayo kita bermain bola" ucap filip sambil menendangkan bola dengan keras mengarahkan kekepala reyhan
"ahgtsss... sakit..." lirih rey saat kepalanya mengenai bola itu, rey dengan susah payah menutup kepalanya. filip dan teman-teman nya dengan puas tertawa
"ayo teman-teman kalian boleh menendang bola sepuasnya ke dia, tidak apa-apa tidak ada yang memarahi kalian" ucapnya sambil tertawa. tidak menunggu banyak waktu dengan cepat teman-teman filip menendang bola kearah reyhan. setelah puas mereka bermain dengan kasar nya filip menarik rambutnya reyhan untuk menyuruh reyhan mengambil minum untuk teman-teman nya yang kehausan.
"heyyyy sial ambil minum untuk teman-teman ku , ceppppaaaaat!!!" rey melangkah dengan sangat pelan karena setelah kena bola kepala dan badan rey banyak tanda merah, biru dan hampir keunguan. rey ingin menangis tapi rey takut nanti filip akan menghukumnya lebih keras lagi.

setelah sampai di dapur, rey membuat terkejut bibi elin dengan tampilan berantakan ini dan langkah sangat pelan.
"rey kenapa, siapa yang mengganggu rey?" ucap bibi dengan meriksa bagian tubuh rey
rey yang diperiksa tadi dengan suara yang pelan "tidak apa-apa ibu" sambil menahan tangis , "rey kesini disuruh tuan muda mengambil minuman tuan muda dan teman-temannya". dengan cepat bibi elin membuat minumannya untuk tuan mudanya supaya rey tidak dipukulin lagi dan bergegas memberikannya ke filip tadi sudah ditahan oleh rey, rey sendiri ingin membuatnya dan memberikannya sendiri tapi bibi elin dengan memaksanya supaya dia saya yang membuat dan mengantarkanya ke filip.

"ini den minuman nya silahkan diminum" sambil memberi minuman ke filip dan teman-temannya. dengaan kesal filip menanyakan "bibi kemana anak sia itu kenapa dia tidak memberinya saja kepada kami kenapa malah menyuruh bibi"
"maaf den tadi rey nya lag kesakitan mangkanya bibi yang kasih". filip bergumam (tunggu kau anak sialan akan kubuat kau menderita malem ini" sambil tersenyum dan meminum mnuman tersebut.

~~~~~~~~~~~~~~~
hayyyyy semua, semoga kalian suka yaaaa

terimakasih ☺️☺️☺️

Reyhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang