16. Penyesalan [S1 End]

123 12 2
                                    

Denji berjalan kaki di tengah dinginnya udara malam. Dengan tidak membawa uang sepeser pun yang mengharuskan Denji berjalan kaki hingga ke rumah nya.

1,5 km perjalanan sudah Denji tempuh, sekarang pukul 10 malam. Denji ingat bahwa hari ini dia belum memakan apapun. Rasa lapar terus menggerogoti perut Denji.

"Kalo Yoshida nyusul gue kesini dan anterin gue ke rumah g-gue ga akan nolak kok" Pikir Denji

Apa yang Yoshida katakan itu tentu saja membuat Denji Shock dan tidak percaya bahwa apa yang di katakan Aki tadi siang benar benar terjadi kepadanya.

Yoshida menyukai Denji, dan Denji tidak pernah mengira hal tersebut akan benar.

Denji hanya menganggap Yoshida sebagai pesuruhnya saja, yang setiap hari nya bagaikan neraka dan di bumbui dengan ancaman ancaman tersebut.

Sekarang Denji sedang berfikir, kenapa dulu ia tidak membiarkan Yoshida melaporkan ke guru BK saja? dan Denji pun akan menjalani kehidupan normal di sekolah pada umumnya.

Kenapa Denji sangat takut akan ancaman Yoshida?

Denji sendiri pun ketika memikirkannya tidak pernah menemukan jawabannya.

"Agh Shit, laper. Gue mau makan, siapapun kasih gue makanan, roti aja pun ga papa yang penting gue m—"

BRUK!

Denji terjatuh, lalu pingsan.

Entah berapa lama Denji pingsan saat terbangun hal yang pertama Denji lihat itu adalah wajah seseorang yang denji kenal.

"Yo...shi..daa?"

Saat mata Denji benar benar terbuka ia langsung tersadar bahwa orang yang sedang ia lihat bukan Yoshida.

Melainkan..

"A-AKI??"

Denji langsung bangun dari kasur. Tangannya langsung memegang kepalanya. Rasa pusing masih belum menghilang.

"Den, gausah kaget gitu. Tidur aja den, badan lu panas banget. Lu abis ngapain di daerah yang jauh kaya gitu?" Aki mendorong pundak Denji secara perlahan untuk membuat Denji kembali ke posisi tiduran.

Denji menutup matanya menggunakan lengannya. Tidak ada keberanian untuk menatap Aki secara langsung.

"Den lu laper kan? Gue udah beli ayam kesukaan lu, nih ma—"

"Kenapa lu bertingkah seolah ga terjadi apa apa?" Aki belum selesai berbicara tapi sudah di potong oleh Denji.

"Sekarang bukan waktuhya ngebahas itu D—"

"Terus, gimana caranya lu bisa nemuin gue di tempat yang jauh kaya gitu?" Lagi lagi Denji memotong omongan Aki.

"Oke gue bakal jawab pertanyaan lu"

"Pertama, gue ga peduli dengan apa yang udah terjadi tadi siang, gue juga ga mau bahas hal yang ga penting. Hal yang paling penting sekarang adalah kondisi lu udah parah banget, wajah pucat, baju kotor dan terlebih lagi lu di temuin di tempat yang jauh kaya gitu" Aki menghela nafas perlahan

"Kedua, yang ga sengaja nemuin lu adalah Power kebetulan dia liat lu lagi jalan sempoyongan, tapi saat power mau nyamperin dan nyapa lu, lu nya keburu pingsan. Disaat itu dia langsung telepon gue dan ngasih tau bahwa lu pingsan dan akhirnya gue jemput lu kesana" Lanjut Aki.

Denji pun memberanikan diri untuk menatap langsung ke arah Aki. Dia lihat mata Aki. Stop lihat gue pake mata lu itu, gue bisa gila Kata denji dalam hati.

Mata Aki benar benar tulus, dan dia terlihat sudah tidak memikirkan apa yang terjadi tadi siang, Aki hanya khawatir kepada Denji.

"Udah terjawab semuanya? Sekarang makan dulu. Sorry gue gabisa bawa lu ke dokter karena gue lupa bawa duit saat itu, jadi mau gamau gue bawa lu ke rumah aja, abis makan langsung minum obat" Aki menyerahkan makanan nya kepada Denji.

Bohong kalo Denji tidak ngiler saat melihat makanan yang di sajikannya itu sangat menggugah selera. Akhirnya Denji pun makan secara lahap.

Tidak butuh waktu lama untuk Denji menghabiskan semua makanan itu.

"Aki gue mau minta maaf kalau tadi siang gue udah bersikap layaknya bukan seorang teman sama lu"

Denji menundukkan kepalanya, menunjukkan bahwa dia benar benar menyesal.

"Kalau aja gue dengerin dan percaya sama lu, mungkin sekarang ga akan ngerasa canggung" Lanjut Denji

Aki melihat ke arah Denji lalu menghela nafas perlahan.

"Gue juga minta maaf, saat lu pingsan tadi siang gue ga bantu lu padahal gue liat lu pingsan. Tapi ga lama dari itu Yoshida dateng dan langsung gendong lu ke UKS"

"Saat guru nyuruh gue buat anterin pun gue tolak karena gue yakin bakal ada yang bisa bantu lu selain gue, tapi kayanya keputusan gue itu salah ya? gue bener bener minta maaf"

Air mata Denji sudah tidak bisa di tahan. Ternyata apa yang Denji fikirkan selama ini semuanya salah.

Saat kejadian tadi siang denji selalu berfikir bahwa Aki akan sangat kecewa padanya, dan takut jika Aki tidak ingin berteman lagi dengan Denji.

Ternyata kenyataan nya Aki benar benar perduli kepada Denji.

Denji menangis sambil menundukkan kepala.

"A-aki gue juga mau minta m-maaf satu hal lagi sama lu, kayanya gue juga beneran suka sama Yoshida. maafin gue"

Aki sedikit terkejut lalu ia tertawa

"Bhahaha, kenapa minta maaf? bukannya itu perasaan lu yang sebenarnya? gue akan dukung semua pilihan lu, tapi kalau sampe Yoshida nyakitin lu gue gabisa diem" Kata Aki sambil mengepalkan kedua tangannya.

Denji mengangkat kepalanya, mengusap air matanya.

"Aki, sebenernya saat gue pingsan tadi siang gue dibawa ke rumah Yoshida...."

Denji menceritakan semua yang dialami nya saat di rumah Yoshida. Bahkan ketika Yoshida mengajak pacaran pun Denji ceritakan.

"Then? Sekarang lu nyesel nolak Yoshida? Bahkan sampe nampar?" Kata Aki

"Dia itu salah pilih timing! fikiran gue saat itu lagi kacau, kepala gue pusing, dan dengan tiba tiba dia bilang kaya gitu, itu terlalu mendadak, terlalu buru buru gue jadi gabisa berfikir jernih..." Jawab Denji sambil memukul mukul kasur

"Terus sekarang lu mau gimana? mau bilang ke Yoshida kalau lu sebenernya mau pacaran sama dia?"

Denji memasang wajah cemberut "Gue gatau"

"Oke kalau kaya gini, pertama tama yang harus lu lakuin adalah... mulai pdkt lagi sama Yoshida" Kata Aki

"T-tapi gimana caranya, gue udh nolak dan nampar Yoshida pasti dia bakal benci sama gue kan?"

"Ga ada yang tau kalo belum lu coba" Aki mengacungkan jempol nya sambil berkedip

Sepertinya kehidupan Denji untuk mendapatkan kembali hati Yoshida akan segera di mulai.

[ S1 End. ]















Guys menurut kalian lebih enak Denji's POV atau Author POV? PLIS BUTUH SARAN BANGET!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

babu ketos - yoshidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang