Sasuke merasa begitu gemas hingga rasa-rasanya ia benar-benar ingin menggigit seluruh tubuh istri cantiknya itu yang akhir-akhir ini terus bersikap menyebalkan. Hinata menyiksanya, tidak hanya tubuhnya tapi bahkan batinnya.
Semenjak kehamilan istrinya itu yang berumur lima bulan Hinata mulai bertingkah menyebalkan. Istrinya itu tidak membiarkan Sasuke untuk tidur di kamarnya dan menyuruh Sasuke untuk tidur di halaman belakang mansion mereka bermodalkan sebuah tenda.
Bahkan tidak hanya itu Sasuke bahkan dilarang untuk menyantap makanan bersama karena katanya Hinata enggan melihat wajahnya yang entah bagaimana terlihat jelek. Sasuke tidak tau darimana berasal kata-kata sialan itu hingga Hinata berani-beraninya mengatainya seperti itu.
Belum lagi akhir-akhir ini istrinya itu terus-menerus menyuruhnya melakukan hal-hal diluar nalarnya. Tidak jarang itu adalah hal memalukan yang tidak pernah Sasuke bayangkan. Salah satu contohnya seperti Hinata menyuruh Sasuke berpakaian layaknya wanita dan berfoto bersama dengan Naruto layaknya sepasang kekasih.
Benar-benar menjijikan, Sasuke bahkan hampir menendang pantat si dobe karena bajingan itu tidak berhenti menertawakannya jika saja Hinata tidak memelototinya saat itu.
"Sayang aku sangat merindukanmu." Sasuke dengan lembut berujar mencoba untuk mendudukkan pantatnya disamping istri cantiknya itu
Hinata melirik sinis suaminya itu menjauhkan tubuhnya, entah kenapa Hinata merasa jijik melihat wajah suaminya itu bahkan mencium bau tubuhnya saja berhasil membuat Hinata mual.
Sasuke merengut sedih melihat respon yang diberikan istrinya. Dalam hati Sasuke bertanya-tanya, sampai kapankah penderitaannya ini akan berakhir. Sungguh Sasuke benar-benar sangat tersiksa tidak bisa bermesraan dengan istri cantiknya itu.
Malam-malam yang telah ia lewati beberapa minggu ini terasa begitu dingin dan suram tanpa pelukan hangat yang biasanya ia dapatkan dari istrinya itu.
"Hinata sayang."
Sasuke kembali memanggil dengan lembut mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Senyum manis menghiasi wajah tampannya saat Sasuke memperlihatkan sebuah kotak yang berisikan gelang mewah yang disukai istrinya.
Seketika manik amethys indah Hinata berbinar, wanita itu menatap tidak percaya suaminya itu dan dalam sekejap wajah menjijikkan Sasuke berubah menjadi tampan seperti sedia kala.
"Sasuke-kun."
Hinata langsung melompat memeluk tubuh kekar suaminya itu, menghujani ribuan ciuman pada wajah tampan Sasuke yang dengan senang hati Sasuke terima.
Walaupun harus mengeluarkan uang yang hampir seharga satu unit apartemen tapi Sasuke senang saat melihat wajah berbinar Hinata yang terlihat begitu menyukai perhiasan pemberiannya.
"Kau menyukainya?" Tanya Sasuke lembut sembari menarik tangan istrinya itu memakaikan gelang mewah itu
Hinata mengangguk semangat kembali mencium bibir tipis Sasuke "Aku menyukainya sayang." Serunya semangat
"Sering-seringlah belikan aku hal-hal seperti ini maka wajahmu tidak terlihat menjijikan lagi." Lanjutnya tanpa memperdulikan wajah Sasuke yang berubah kusut
Sungguh, Sasuke tau Hinata berasal dari keluarga sendok emas tapi selama ini Hinata yang ia kenal tidaklah tergila-gila akan kemewahan tapi semenjak kehamilannya Hinata berubah menjadi mata duitan dan menyukai hal-hal mewah.
Memang itu bukan hal yang buruk karena Sasuke akan memberikan apapun yang istrinya itu sukai, tapi perubahan Hinata yang satu ini membuat Sasuke sedikit sangsi bahwa itu adalah bawaan dari bayi kembar mereka yang berada didalam kandungan Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Passionate Nightmare ✔️
Fanfiction"Ayo bercinta Sasuke-kun?!" "Kau gila Hyuga?!" ••• Hinata memutuskan untuk menyerah akan perasaannya terhadap sang pujaan hati membuatnya memutuskan untuk pergi sementara waktu dari desa, namun Hinata tidak menyangka kepergiannya malah membawa petak...