SURROGACI [ KOOKV ]

𝟬𝟬𝟭

guys, bagaimana kabar kalian?

001
__________________________________________________

𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑟𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔
📖

Berlari dengan begitu tergesa-gesa, raut cemas begitu tergambar di wajah yang begitu menawan itu. Meski terlihat tidak ada sedikitpun polesan bedak atau hal semacamnya, tidak menapik jika wajah itu begitu cantik — tampan

Ketika sudah sampai pada ruangan yang dimaksud, ia terduduk sebuah kursi yang ada. Gelisah, itu yang dirasakan. Menunggu dokter keluar menunggu kabar yang di harapkan adalah kabar baik

Setelah beberapa menit, ruang itu terbuka. Dokter dengan seragam lengkap — serba putih akhirnya menampakkan diri, siap memberi kabar apa yang baru saja ia periksa

Pemuda didepan nya dengan was-was menanti kalimat yang akan keluar dari mulut sang dokter. Berharap sangat jika itu adalah kabar baik

"Bagaimana keadaan adik saya dokter?"

Dengan sedikit keberanian yang tersisa, akhirnya pemuda itu mampu mengeluarkan kata-kata nya

"Kerusakan yang terjadi di jantung nya sudah begitu parah. Maka dari itu kami sarankan untuk segera melakukan tindakan operasi"

Apapun, apapun akan ia lakukan supaya adiknya tetap sehat dan bisa kembali menghirup udara segar dan dapat bergerak dengan bebas. Tapi —

"Bagaimana dengan biaya nya dok?"

"Biaya operasi nya kisaran 40 juta. Maka dari itu kami meminta persetujuan dari pihak keluarga bagaimana kelanjutannya"

40 juta, uang sebanyak itu bagaimana – bagaimana ia bisa mencari nya dalam waktu singkat ini. Kemana ia harus pergi meminjam, karena ia yakin akan sangat susah untuk orang memberikan pinjaman pada seseorang yang hanya bekerja sebagai pelayan cafe ini

"Dokter, apakah bisa jika saya menyicil nya? Saya janji akan melunasi semuanya" dengan nada memohon dan tatapan berkaca , pemuda itu begitu berharap kemurahan hati orang didepan nya ini

"Maaf tuan, tapi ini sudah menjadi prosedur dari rumah sakit. Saya tidak bisa melakukan tindakan operasi jika pihak yang bersangkutan tidak melunasi administrasi nya"

Benar, setiap tempat pasti ada peraturan yang harus di jalankan. Dan dokter ini hanya melakukan tugasnya, pemuda itu mengerti akan hal itu

Pemuda itu begitu putus asa, tidak tau harus pergi kemana untuk mencari pinjaman. Tidak ada sanak-saudara yang bisa membantunya, dia hanya punya adik yang lagi terbaring lemah diranjang rumah sakit