Ketika Elara, Adrian, dan Lyra kembali ke istana Arcanum, mereka disambut dengan antusias oleh Raja Aelion dan para anggota istana. Mereka langsung dibawa ke ruang pertemuan utama di mana Raja Aelion menunggu dengan cemas.
"Kalian berhasil!" seru Raja Aelion saat mereka memasuki ruangan. "Kami telah khawatir tentang keselamatan kalian."
"Kami berhasil mendapatkan artefak," kata Elara, mengeluarkan kristal dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. "Namun, kami juga menghadapi beberapa bahaya di kuil."
Raja Aelion menatap artefak dengan penuh perhatian. "Ini adalah artefak yang sangat penting. Terima kasih atas usaha kalian. Kami perlu segera membawanya ke ruang penyimpanan aman."
"Apa langkah selanjutnya?" tanya Adrian. "Kita sudah mendapatkan satu artefak, tetapi ada banyak lagi yang harus ditemukan."
"Ya," kata Raja Aelion, "sekarang kita harus mencari artefak berikutnya. Namun, kita juga harus berhati-hati. Ada ancaman besar yang mengintai, dan kita tidak bisa mengabaikannya."
Elara mengangguk. "Kami siap untuk melanjutkan pencarian. Apa lokasi untuk artefak berikutnya?"
Raja Aelion membuka sebuah gulungan peta dan menunjuk ke sebuah wilayah di pinggiran kerajaan. "Artefak berikutnya terletak di Gua Gelap. Ini adalah tempat yang sangat berbahaya dan penuh dengan jebakan serta makhluk kegelapan."
"Kami akan memulai perjalanan ke sana," kata Elara. "Kapan kita bisa berangkat?"
"Segera," jawab Raja Aelion. "Namun, aku harus memberitahumu bahwa ada sesuatu yang tidak biasa terjadi di istana."
"Apa yang terjadi?" tanya Lyra dengan cemas.
"Ada laporan tentang pengkhianatan di antara para penasihatku," kata Raja Aelion dengan nada serius. "Aku khawatir ada seseorang di istana yang mungkin bekerja sama dengan kekuatan gelap."
"Itu mengkhawatirkan," kata Adrian. "Apakah ada cara untuk mengetahui siapa pelakunya?"
"Aku sedang menyelidikinya," kata Raja Aelion. "Namun, kita harus tetap fokus pada pencarian artefak. Kalian akan memerlukan bantuan tambahan, dan aku akan mengirimkan beberapa penjaga bersamamu untuk memastikan keselamatan kalian."
Dengan rencana yang telah ditetapkan, Elara, Adrian, dan Lyra bersiap untuk berangkat ke Gua Gelap keesokan harinya. Malam itu, mereka beristirahat di kamar yang telah disediakan oleh istana. Namun, Elara tidak bisa tidur, pikirannya dipenuhi oleh kekhawatiran tentang ancaman yang mungkin ada di istana dan perjalanan yang akan datang.
"Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres di sini," kata Elara saat berbicara dengan Lyra di lorong. "Raja Aelion tampaknya terbebani oleh sesuatu."
"Aku juga merasakannya," kata Lyra. "Namun, kita harus fokus pada misi kita. Jika ada pengkhianat di istana, kita harus berhati-hati dan tidak membiarkan hal itu mengganggu tujuan kita."
"Benar," kata Elara. "Mari kita beristirahat. Kita akan membutuhkan semua tenaga untuk perjalanan besok."
Keesokan harinya, mereka memulai perjalanan menuju Gua Gelap. Raja Aelion telah mengirimkan dua penjaga terlatih, Kiran dan Rae, untuk membantu mereka. Kiran adalah pria bertubuh besar dengan sikap serius, sementara Rae adalah wanita dengan keterampilan bela diri yang sangat baik.
"Kami siap untuk perjalanan ini," kata Kiran, memeriksa perlengkapan mereka. "Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan."
"Gua Gelap memang terkenal dengan bahaya yang ada di dalamnya," kata Rae. "Namun, kita akan saling membantu untuk memastikan keselamatan kita."
Mereka memasuki gua dengan hati-hati. Suasana di dalam gua sangat gelap dan dingin, dengan suara tetesan air yang bergema di sekeliling. Dinding gua tampak basah dan licin, sementara udara di sekitar mereka terasa berat.
"Kita harus berhati-hati," kata Lyra. "Gua ini memiliki banyak jebakan yang tersembunyi."
Saat mereka melanjutkan perjalanan ke dalam gua, mereka menemukan berbagai jebakan seperti lubang-lubang besar yang tertutup oleh jaring laba-laba, serta batu-batu yang bergerak secara tiba-tiba. Elara dan timnya harus bekerja sama untuk menghindari bahaya-bahaya tersebut.
"Aku melihat sesuatu di depan!" seru Adrian, menunjuk ke sebuah ruangan besar dengan altar di tengahnya.
Di atas altar, terdapat sebuah kotak kuno yang tampaknya berisi artefak yang mereka cari. Namun, saat mereka mendekati kotak tersebut, mereka menyadari ada sesuatu yang tidak beres.
"Hati-hati!" Rae memperingatkan. "Ini mungkin jebakan!"
Tiba-tiba, sekeliling mereka mulai bergetar, dan dinding-dinding gua mulai bergerak. Makhluk-makhluk kegelapan muncul dari bayangan, menyerang mereka dengan kekuatan yang mengerikan.
"Lindungi diri kalian!" teriak Kiran sambil mengeluarkan pedangnya dan bertarung melawan makhluk-makhluk itu.
Elara dan Adrian berusaha menghindari serangan sambil mencoba membuka kotak kuno. Dengan bantuan Lyra, mereka berhasil membuka kotak dan menemukan artefak di dalamnya—sebuah orb hitam yang memancarkan cahaya merah.
"Ini dia!" kata Elara dengan lega sambil mengambil artefak. "Kita harus cepat keluar dari sini!"
Dengan artefak di tangan, mereka melarikan diri dari gua, melawan makhluk-makhluk kegelapan yang terus mengejar mereka. Setelah perjuangan yang berat, mereka akhirnya berhasil keluar dari gua dan kembali ke luar dengan artefak yang mereka butuhkan.
"Kita berhasil," kata Adrian, napas terengah-engah. "Namun, kita harus segera kembali ke istana dan melaporkan penemuan ini."
Mereka kembali ke istana dengan cepat dan menyerahkan artefak kepada Raja Aelion. Raja Aelion terlihat lega dan berterima kasih atas usaha mereka.
"Terima kasih atas kerja keras kalian," kata Raja Aelion. "Kita hanya tinggal satu artefak lagi untuk ditemukan, tetapi aku khawatir kita harus menghadapi ancaman yang lebih besar."
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Elara. "Bagaimana kita bisa memastikan keamanan istana dan menemukan pengkhianat?"
"Aku akan melakukan penyelidikan lebih lanjut," kata Raja Aelion. "Namun, aku meminta kalian untuk tetap waspada. Kita harus menyelesaikan misi ini dan melindungi dunia kita dari ancaman yang mungkin datang."
Saat Elara dan timnya mempersiapkan diri untuk pencarian artefak terakhir, mereka merasa bahwa perjalanan mereka semakin kompleks dan berbahaya. Dengan ancaman pengkhianatan di istana dan bahaya yang mengintai di luar, mereka tahu bahwa mereka harus bersatu dan siap menghadapi tantangan yang akan datang.
---
Hai, aku penulisnya disini. Kalian boleh sapa dengan Ka Angel. Semoga kalian suka sama cerita-cerita aku ya. Kritik dan saran kalian akan sangat membantu. Oh iya, aku bakal selalu update setiap hari di jam 12.15 ya guys. Babaiiiii

KAMU SEDANG MEMBACA
The Shattered Realm
Mystery / ThrillerDi dunia Arcanum yang megah dan penuh keajaiban, kedamaian terganggu saat ritual kuno membuka portal menuju kegelapan. Elara, seorang mahasiswa arsitektur, dan Adrian, seorang pengacara, secara tak sengaja terperangkap dalam portal magis ini dan dib...