05

83 7 1
                                    

Sorry for typo

               Happy reading

Jungkook memilih pulang cepat hari ini otaknya di penuhi oleh perlakuannya pada taehyung, ah ini baru pertama kalinya dia menyebut nama anak itu selama ini jungkook selalu menyebutnya sialan atau pembunuh dan lain sebagainya.
Aku menghela nafasnya kenapa perasaan sesak ini harus muncul, dia tak menginginkan rasa ini sungguh merepotkan pikirnya.

Bayangan waktu istrinya masih hidup melintas di pikirannya, istrinya yang penyayang senyumnya yang menawan sungguh cantik di mata jungkook.
Hingga bayangan istrinya sebelum meninggal membuat jungkook kembali meradang wajah kesakitan itu tubuh yang pucat itu membuat jungkook kembali membenci taehyung.
Jika bukan melahirkan anak sialan itu pasti istrinya masih hidup pikir jungkook, masih tidak sadar kalau mereka sudah sampai di depan mansion jeon hingga suara sang supir mengejutkan jungkook dari lamunannya

"Kita sudah sampai tuan" ucap Paman kang selaku supir pribadi jungkook

"Hmm" jawab jungkook datar dia merasa sangat lelah hari ini bukan badannya saja tapi otaknya juga.
Hingga suara seorang yang sangat jungkook benci terdengar di telinganya sungguh memuakkan pikir jungkook.

                 

Jungkook POV

"Yey Daddy pulang" apa dia menunggu ku pulang untuk apa dia menunggu sungguh membuat ku muak

"Daddy cudah makan belum mau taeby temani daddy"
Kenapa dia masih perhatian padaku seharusnya dia takut dan tidak perlu menunggu ku, tapi tak dapat di pungkiri hatinya menghangat karena perhatian kecil itu, tapi lagi lagi jungkook mempertahankan sisi egonya dan mengindahkan hatinya.

"Bisakah kau diam sialan! Aku sungguh muak melihat mu!" Kulihat senyum nya perlahan luntur di gantikan dengan mata yang berkaca-kaca melihatku dan entah entah kenapa hati ku sesak rasanya tapi aku mengenyahkan perasaan itu

"Taeby s-solly daddy"

"Sudahlah! pergi kamu dari hadapanku sekarang juga!"
Dia terkejut mendengar bentakan ku dan menatap takut padaku ah aku sungguh lelah hari ini dan lelahku bertambah saat melihat nya, saat aku akan pergi aku mendengar gumaman lirihnya

"Daddy b-boyeh peluk taeby cekali caja taeby mohon"ini bukan pertama kalinya dia memintaku memeluknya dan tak pernah sekalipun ku turuti, melihat nya saja aku sudah muak apalagi memeluknya
Ku tolak permintaan nya dengan sarkas aku tak peduli dia akan sakit hati mendengarnya

"Dalam mimpi mu "! Dia memandang sendu padaku
Aku jengah melihat nya pun memilih pergi menuju kamarku meninggalkan dia yang menangis disana

Saat tiba di kamar aku langsung pergi kekamar mandi aku sungguh gerah sekali dan aku berniat berendam sebentar untuk menjernihkan pikiran ku.
Selesai mandi aku tidak langsung tidur masih ada beberapa dokumen yang harus aku tandatangani,
Aku mengerjakan nya di balkon kamarku angin malam mungkin akan membantu merilekskan otakku ini.
Saat aku sedang sibuk mendatangi dokumen,aku mendengar suara orang menangis tidak mungkin hantu kan pikir ku, hingga pandangan ku jatuh pada satu sosok yang sedang duduk diatas rerumputan taman bunga istriku dia memandang ke atas langit dan bergumam lirih tapi masih bisa terdengar oleh telingaku.

"Taeby Lindu mommy hiks"

"Daddy tidak cayang taeby.....Daddy bilang mommy pelgi kalena taeby, taeby moon mommy pulang biyal tae caja yang pelgi hiks hiks"

DEG

Entah kenapa hatiku sakit saat dia mengatakan aku tidak menyayanginya dan bertambah sesak rasanya saat dia mengatakan biar taeby saja yang pergi,
Apa aku mulai menyayanginya? Hingga kata terakhir yang di ucapkan olehnya membuat ku bagai tertikam jarum yang tajam.

please love me daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang