Kamar Tamu

386 5 0
                                    


WARNING! Berisi adegan dewasa gay

20 menit kemudian, mereka sampai di sebuah komplek perumahan yang sangat sedikit jumlahnya. Mereka berhenti di sebuah rumah minimalis dengan nuansa warna abu-abu. Bapak tentara kemudian menghentikan mobilnya di depan garasi dan melepaskan seat belt. TIba-tiba menoleh ke belakang dan mengulurkan tangannya dan berucap "Saya Irwan.". Dennis dan Harry bergantian mengenalkan diri sambil menjabat tangannya.

Dipimpin Pak Irwan, mereka memasuki teras kecil rumah tersebut. Pak Irwan kemudian mengetuk pintu sambil mengucapkan salam dan sayup terdengar wanita menjawab salamnya. Tak berapa lama terdengar kunci pintu dibuka dan tampak seorang wanita dengan postur tubuh yang pendek menjabat tangan pak tentara tersebut. Matanya terkejut melihat Dennis dan Harry mengekor di belakang Pak Irwan yang tingginya sekitar 175 cm, raut wajahnya penuh tanya.

"Wah siapa mereka pak? Mari masuk dulu semua, dingin di luar." Ujarnya ramah.

Mereka semua kemudian duduk di sofa berwarna cream cukup lembut dan nyaman. Pak Irwan berbisik kepada istrinya dan tak lama kemudian istrinya berjalan ke dalam.

"Mana suratnya tadi dik Dennis?" Kata Pak Irwan sambil mengulurkan tangan.

Harry tak henti-hentinya memandang tangan dan jari-jari Pak Irwan, sangat besar seperti hot dog tetapi tampak keras cukup banyak bekas kapalan membuktikan Pak Irwan memang bekerja keras mengangkat beban untuk mendapat tubuh sebesar itu. Dennis yang juga terpana hanya dapat terdiam melihatnya, lantar pahanya Dennis ditepuk oleh Pak Irwan.

"Kok bengong dik, mana suratnya? Saya ingin baca." Tanya Pak Irwan sembari terkekeh, tawanya sangat manis dan jantan. Dennis dan Harry kemudian ikut tertawa sambil mengumpulkan kesadaran.

"Maaf pak, saya sepertinya kelelahan jadi agak bengong." Jawab Dennis sambil mengambil surat dalam ranselnya dan menyerahkannya ke Pak Irwan.

Tak berapa lama, istri Pak Irwan kembali ke ruang tamu.

"Pak, adik-adik makanannya sudah siap, mari semua makan dulu lalu istirahat." Ucap Istri Pak Irwan dengan senyumnya yang sangat manis.

Pak Irwan berdiri. "Ini suratnya saya baca dan bawa ke kantor besok ya. Hari ini kalian tinggal di sini dulu. Mari makan." Mendengar itu, Harry dan Dennis yang telah lapar seharian langsung mengikuti Pak Irwan dan istrinya ke ruang makan.

Selesai makan, Dennis dan Harry dipersilahkan untuk menempati kamar anak Pak Irwan. Kamarnya hanya berjarak beberapa meter saja dari kamar Pak Irwan, hanya dibatasi kamar mandi. Dennis dan Harry sebenarnya adalah pasangan, dan hampir tidak ada hari bagi mereka berdua tidak berhubungan seks. Terlebih hari ini mereka melihat Pak Irwan yang sangat gagah, dadanya sangat bidang dan kenyal membuat Dennis dan Harry tidak dapat menahan libido satu sama lain.

Pukul 22.00, Dennis dan Harry mulai berciuman, bibir mereka berdua bertarung satu dengan yang lain, lidah mereka bertemu dan membasahi mulut lainnya. Tangan Dennis mulai bergerak menuju dada Harry, menyentuh puting Harry yang sangat sensitif. Dimainkan puting Harry secara perlahan sambil bibir Dennis memagut bibir Harry dengan sangat liar. Tak lama kemudian Dennis mulai menarik kaos Harry, tubuh berbulunya terekspos dan menunjukkan dada bidang dengan puting yang sudah cukup keras. Dennis berhenti mencium bibir Harry dan mulai mencium dan menjilat leher Harry. Rangsangan yang diberikan Dennis cukup mampu membuat Harry mendesah dan menggeliat di ranjang. Dennis segera menutup mulut Harry dengan telapak tangannya.

"Sayang, kalau mau lanjut, jangan berisik ya. Nanti pak tentara marah." Ucap Dennis sambil tangannya memijat puting Harry. Harry mengangguk menyetujuinya.

Dennis lanjut mencium dada Harry. Tangan Harry ditahan di atas kepalanya oleh satu tangan Dennis, seperti terikat. Dennis kemudian menjilat puting Harry dengan sangat lembut. Dennis memang suka bermain pelan untuk memancing hasrat Harry. Harry menggeliat dadanya dibusungkan menandakan dirinya ingin dipuaskan lebih. Dennis kemudian menghisap puting kanan Harry dengan keras, di dalam mulut dijilatnya putingnya. Tangan Dennis tetap menahan mulut Harry. Dennis terus bergantian memainkan puting Harry sampai kontol keduanya mengeras di balik celana pendek mereka. Kedua kontol mereka beradu satu sama lain di balik celana.

Harry dan Dennis kembali berciuman sembari tangan keduanya membuka masing-masing celana, kontol keduanya telah mengeras dan basah oleh precum. Harry mengelus kontol Dennis yang telah mengeras. Dennis yang belum puas memainkan puting Harry lalu kembali menjilati dada dan puting Harry sambil tangannya mengocok kontol Harry yang sudah sangat tegang. Dennis lanjut menuruni tubuh Harry dengan perlahan, mulutnya berhenti di kontol Harry dan dimainkan lidahnya tepat di batang kontol Harry. Harry mendesah perlahan.

"Ahhh, Dennis please aku gak tahan. Masukin mulutmu please." Harry memohon sambil menarik kepala Dennis menuju kontolnya.

Namun, Dennis tidak langsung menuruti keinginan Harry. Lidahnya masih menjilati batang kontol Harry, perlahan lidahnya memutari kepala kontol Harry dan dimasukkan ke dalam mulutnya. Harry merasakan kontolnya perlahan memasuki mulut Dennis yang hangat dan basah tak tahan untuk mendesah. Kedua tangannya mendorong kepala Dennis agar semakin dalam hisapannya. Dennis cukup mahir menghisap kontol Harry, kepalanya mulai bergerak keatas dan kebawah. Hisapannya semakin mantap dan jilatan pada batang kontol Harry mulai dipercepat.

Dennis merasakan kontol Harry akan ejakulasi, lalu tiba-tiba menghentikan hisapannya dan berdiri. Dennis menduduki dada Harry dan menyodorkan kontolnya yang sudah sangat tegang. Harry memahami apa yang Dennis inginkan dan langsung memasukkan kontol Dennis ke mulutnya. Hisapan Harry sangat kuat dan cepat membuat kontol Dennis semakin keras dan tak berapa lama Dennis menarik kontolnya dan mengocok kontolnya di depan wajah Harry. Harry segera menutup mulut Dennis karena tahu apa yang akan terjadi. Kontol Dennis menegang dengan sangat keras, kocokannya semakin cepat dan akhirnya menyemburkan sperma yang cukup banyak di wajah Harry yang tampan. Sperma Dennis berceceran di wajah Harry, desahannya ditahan oleh tangan Harry.

Kini giliran Harry untuk mendapat ejakulasinya. Dennis menjilat puting Harry dengan kasar kemudian menghisap kontol Harry secara perlahan. Kepalanya naik turun tanpa henti, tangannya memainkan puting Harry yang telah basah oleh ludahnya. Tak lama kemudian, terasa kontol Harry semakin mengeras, Harry kemudian memegang kepala Dennis dan spermanya menyembur di dalam mulut Dennis sangat banyak. Dennis menelan semua sperma Harry tanpa tersisa. Keduanya kemudian merebahkan tubuh mereka di atas kasur. 

To be continued

Terjebak Birahi TentaraWhere stories live. Discover now