Tuan Rumah

328 6 1
                                    

Warning

Berisi adegan straight


Setelah beristirahat, Harry keluar kamar untuk menuju kamar mandi dan samar-samar terdengar suara desahan wanita. Sumber suaranya terdengar dari kamar Pak Irwan. Harry kemudian mendekati pintu kamar Pak Irwan.

"Pah, enak banget teruss ahh jilatin memek mamah." Istri Pak Irwan terdengar sangat menikmati permainannya.

Harry mendapati bahwa pintu kamar Pak Irwan tidak sepenuhnya ditutup. Entah apa motivasinya mungkin lupa atau sengaja. Harry mendorong sedikit pintu kamar Pak Irwan dan terlihat Pak Irwan sedang menungging, di depannya terdapat istrinya mengangkangi wajahnya. Kepala Pak Irwan tengah sibuk menggarap memek istrinya dengan sangat kasar. Tangan Pak Irwan menahan paha istrinya dengan sangat kuat hingga kakinya tidak dapat berkutik sama sekali. Harry memandang punggung Pak Irwan yang sangat kekar. Otot punggung dan bahunya sangat indah dan terlatih sangat tercetak dengan jelas. Otot bisepnya tampak berkontraksi menahan kaki istrinya membentuk bongkahan bulat seperti balon besar.

Selain menghisap dan menjilati memek istrinya, Pak Irwan mulai memainkan jari tangan kirinya yang sangat besar itu. Digesekkan dan mulai dimasukkan bersamaan dengan lidahnya menjilati memek istrinya. Tak lama kemudian, istrinya mulai berteriak, sepertinya terdengar akan orgasme.

"Pah, mamah gak kuat lagi, jangan berhenti pah ahh." Teriaknya, dan tak lama kemudian cairan bening mulai tumpah dari lubang memeknya diiringi dengan teriakan kepuasan istrinya.

Pak Irwan kemudian melepaskan cengkraman tangannya dan berdiri di depan istrinya. Kontolnya tampak sangat besar dan keras berwarna coklat gelap dengan urat yang sangat banyak. Kepala kontolnya sangat besar dengan batang yang panjang dan gemuk. Pak Irwan mulai menggesekkan kontolnya ke mulut memek istrinya. Istrinya menjerit tertahan sepertinya agak kesakitan dan kelelahan.

"Pahh, pelan aja sakiit." Kata istrinya.

"Mah, tahan sebentar ya, puasin papah malam ini." Kata Pak Irwan dengan suaranya yang berat.

Tangan Pak Irwan menahan tangan istrinya, mulutnya mencium istrinya sambil pinggulnya mendorong kontolnya memasuki memek istrinya. Beberapa detik kemudian, seluruh batang kontolnya memasuki lubang kecil itu. Istrinya menggeliat dan berteriak, Pak Irwan kemudian mulai menggoyangkan pinggulnya. Gerakannya maju mundur tampak wajahnya sangat menikmati lubang tersebut. Kepala Pak Irwan tiba-tiba langsung beralih ke dada istrinya, memainkan puting susunya. Istrinya mulai meracau tak karuan dan tiba-tiba menjerit, sepertinya orgasme keduanya telah didapatkan.

"Papah lanjut ya mah masih belum keluar." Pak Irwan meminta pada istrinya.

"Pah, mamah gak kuat lagi. Mamah kocokin aja ya?" Jawab istrinya sambil mendorong tubuh Pak Irwan.

Pak Irwan tampaknya tidak tega pada istrinya dan perlahan mencabut kontolnya. Semakin jelas terlihat kontolnya panjang dan besar sekali. Kemudian membalikkan tubuhnya untuk berbaring di ranjang dengan tangannya diletakkan di belakang kepalanya. Terlihat sangat jantan dengan dada yang bidang, perut yang berotot, dan kontol yang panjang menjulang ke atas. Harry mulai tidak nyaman karena takut ketahuan lantas kembali ke kamar. Harry menceritakan apa yang dia lihat sebelumnya ke Dennis. 

Dennis dan Harry hanya memakai celana pendek sedang bercerita sambil keduanya memeluk satu sama lain di dalam kamar yang ternyata pintunya belum keseluruhan ditutup oleh Harry. Tak disangka, Pak Irwan keluar menuju kamar mandi sepertinya ingin buang air kecil. Ia terkejut melihat dua tamunya tengah berpelukan, Pak Irwan mengintip tamunya seketika terkejut melihat dua pemuda dengan tubuh yang sangat mulus sedang berpelukan. Terdengar juga Harry sedang membahas bagaimana adegan seks tadi terjadi. Pak Irwan yang sejatinya belum dituntaskan gairah seksualnya merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya.

Pak Irwan segera mengecek kamarnya, dan melihat istrinya telah meringkuk di dalam selimutnya, sepertinya telah tertidur. Secara perlahan Pak Irwan menutup pintu kamar dan berjalan ke pintu kamar tamu, kini Harry dan Dennis telah melepas celana mereka mengekspos pantat keduanya yang bulat, mulus, dan kenyal. Kontol Pak Irwan kembali ngaceng dan terdorong untuk menikmati tubuh kedua tamunya tersebut. Pak Irwan sebenarnya sudah tidak asing dengan hubungan sesama jenis karena sejak di akademi militer, ia telah terbiasa melakukannya baik dengan rekan atau seniornya. Namun kali ini berbeda, Harry dan Dennis tampak sangat menikmati, permainannya lembut tetapi sangat intens.

Pak Irwan sudah tidak tahan lagi, kontolnya sudah ngaceng berat di balik boxer tipisnya segera membuka pintu kamar tamu. Harry dan Dennis terkejut melihatnya segera duduk dengan wajah ketakutan, Pak Irwan yang telanjang dada dengan kontol yang sangat besar membentuk seperti tenda di balik boxernya. Pak Irwan menutup pintu dengan sangat pelan dan mendekat ke ranjang.

"Kalian puaskan saya atau saya laporkan warga?" Bisik Pak Irwan di depan Harry dan Dennis.

To be continued

Terjebak Birahi TentaraWhere stories live. Discover now