chapter 1

6 1 0
                                    

"Jangan pernah berharap bahwa jalan hidupmu akan seperti jalan hidup orang lain. Perjalanan hidup yang kamu miliki merupakan sesuatu yang unik, seperti dirimu."

-Aerily-

Pagi yang sama seperti biasanya tidak ada satupun hal menarik yang bisa diceritakan oleh gadis itu, tatapan matanya yang selalu tajam membuat semua orang enggan berteman dengannya karena rasa takut yang selalu menyelimuti mereka saat mendekatinya. Gadis bermanik tajam itu adalah Aerilyn shaqquena Zrielan.

Jarang sekali seseorang memanggil namanya, lebih tepatnya mereka tidak ingin menyebut namanya dan lebih suka memanggil Quena dengan julukannya, yaitu 'Kulkas pemilik mata elang'.

"Hahh, sepertinya hampir semua orang yang bersekolah disini sudah mempunyai teman ataupun sahabat saat masa MPLS di sekolah ini," gadis itu menghela kan nafasnya dengan kasar memandangi teman lainnya yang tengah berbincang dengan riangnya. Canda tawa mereka yang menyapa gendang telinga Quena mampu membuatnya iri dengan mereka yang dengan mudahnya mendapatkan seorang teman.

Tanpa tersadar dirinya melamun menyaksikan kelas lain yang sedang berolahraga di lapangan sekolahnya melalui bingkai jendela samping tempat duduknya.

Seorang laki-laki masuk kedalam kelas dengan balutan seragam ocean khas SMA HIGHLIGHT diikuti seorang siswi yang memasuki kelas setelahnya.

"Anak-anak minta perhatiannya sebentar!" Guru laki-laki itu menepuk tangannya mengambil alih seluruh perhatian mereka.

Bisikan-bisikan dari para siswa maupun siswi di kelas begitu ricuh dengan kedatangan siswi baru yang akan singgah di kelas mereka. Seluruh atensi siswa-siswi tertuju pada gadis itu membuatnya gugup.

"Semuanya kita kedatangan wajah baru, silahkan perkenalkan dirimu."

"Halo semua! Nama saya Violence Akila, biasa dipanggil Akila. Senang bertemu dengan kalian semua." Ujar Akila tersenyum ramah pada mereka semua. Mereka menyambut kedatangan Akila sebaik mungkin, beberapa dari mereka mengajukan pertanyaan mengenai dirinya seperti menanyai umur,nomer HP, alamat rumah dan lainnya.

"Baiklah, sudah cukup dengan pertanyaan kalian. Selamat bergabung di kelas X, kalian semua jangan nakal pada Akila ya!" Ujar wali kelas mereka memperingati. Mengingat kelas yang akan ditempati Akila adalah kelas yang suka mencari sumber masalah tanpa hal yang mendasar.

"Silahkan, duduk dimanapun yang kamu inginkan."

Akila mengangguk lalu berjalan menuju salah seorang siswi yang tidak terlalu memperhatikan perkenalan singkatnya tadi. Netra hazelnya menatap lamat ke arah gadis itu sebelum melewatinya dengan senyuman yang amat tipis terpatri di wajahnya.

Quena, gadis yang ditatap lekat oleh Akila,dia sedikit menyadari akan senyuman tipis yang ditunjukkan oleh Akila.

Akila? Namanya serasa familiar, ngga mungkinkan dia Akila Zoena yang ku kenal. Lagipula yang namanya Akila itu banyak, batin Quena.












Authophile Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang