BAB 3

1.5K 103 3
                                    

Maaf guys aku lama update kerana sibuk jadi aku akan usaha buat update cepat ya 😊
     
  
ヾ(^-^)ノHappy reading~

Selesai dengan acara peluk pelukan mereka berdua akhirnya langsung bersiap-siap dan pergi ke sekolah akan tetapi avin memaksa untuk ikut dengan Xander sehingga tidak melepaskan tangannya mengenggam tangan Xander kerana Xander yang menolak untuk berangkat bersamanya.

Skip

Saat tiba di sekolah semua siswa-siswi yang melakukan kegiatan masing-masing tiba-tiba saja terhenti ketika melihat avin yang bersama Xander juga dengan bergandengan tangan seperti adik dan abang membuat suasana hening sehingga terdengar suara teriak siswa yang adalah geng dari avin.

"Loh! Bos! Kok bisa lu berangkat sama ni anak!?" ucap heboh pemuda yang bernama Alben Itu sambil menunjuk Xander dan ia ditatap tajam oleh avin kemudian Alben pun mengaruk lehernya yang tidak gatal dengan senyum canggungnya.

Dan tiga pemuda juga menghampiri Xander dan avin dengan pandangan berbeda-beda dari ketiga pemuda itu sehingga salah satu dari mereka berkata "Kenapa?" ucap pemuda bernama Zeric yang mempunyai sifat dingin dan irit bicara itu pada avin.

Kemudian avin pun berkata "nyaman.." ucapnya sehingga membuat Zeric terkejut tapi masih dengan wajah datarnya dan kedua pemuda di sampingnya yang juga mengerti kecuali Alben yang bingung sambil garuk kepalanya seperti orang bodoh kemudian menatap kedua pemuda yang adalah Xelio dan Wizo meminta penjelasan tetapi ia malah di abaikan saja.

Alben yang kecil langsung saja berkata "kalo ngomong bisa panjang sikit kek atau di perjelas gitulah ini mah kek orang gak bisa bicara aja" ucapnya kesal kemudian di tatap tajam oleh avin sehingga ia menelan ludahnya dengan kasar dan tiba-tiba saja ia dapat pukulan dari kepalanya.

Plak!

"Awshh! Njing asu jancok sakit goblok!" umpatnya pada pemuda di sampingnya yang adalah Wizo dengan memutar matanya malas kerana Alben yang terlalu bodoh itu selalu saja ceplas ceplos kalo ngomong.

Saat ingin melanjutkan umpatnya tetapi tidak jadi ketika melihat tatapan maut dari Zeric sehingga membuatnya langsung kicep kemudian avin pun berkata "kelas" lalu pergi menuju kelas masing-masing di ikuti oleh gengnya sebelum itu ia sempat mengantarkan Xander ke kelas layaknya abang yang menghantar adiknya dan itu tak luput dari pandangan tidak suka geng antagonis pria.

Saat tiba di kelas Xander langsung duduk dan meletakkan kepalanya di tumpuan lengannya dan lanjut tidur tanpa memperdulikan tatapan pertanyaan dari geng antagonis terhadapnya.

Seperti di foto atas ya guys 👆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti di foto atas ya guys 👆


Chris yang melihat sikap Xander dingin dan acuh tak acuh terhadap sekitarnya hanya bisa menghela nafasnya kasar kerana keperibadian Xander sangat sulit didekati seperti ada benteng pertahanan yang akan membuat orang tidak berani mendekatinya dan Chris tidak menyukai itu kerana itu membuat Chris susah untuk mendekati Xander tanpa ia sadari jika dirinya mulai berubah akibat keberadaan Xander.

Skip

Saat ini Xander seperti ingin meledakkan sekolah kerana geng protagonis pria dan antagonis pria makan di meja yang sama dengannya dan itu membuat ia saking kesalnya akibat menjadi pusat perhatian siswa-siswi, ingin sekali ia mencongkel mata mereka tetapi ia harus bisa mengendalikan emosinya.

Entah sudah keberapa kali Xander membuang nafas lelah akibat melihat tatapan permusuhan dua geng di depannya saat ini kemudian ia pun membuka suara "bisa gak berhenti tatap tatapan mending kalian makan sialan!" ucapnya mendengus kasar.

Kedua geng itu pun langsung menghentikan tatapan permusuhan mereka dan mulai makan dengan tenang, akhirnya Xander bisa bernafas lega kerana sudah tidak merasa Kecangungan juga aura mencekam seperti tadi.

Jangan lupa vote dan komen like ya kalo suka ❤😘

Transmigrasi Alexanderix to AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang