Part;01

168 33 2
                                    

Arion mengeratkan pelukannya pada boneka beruang kesayangannya. Saat ini hari sudah malam dan arion sedang duduk di taman sendirian. Melihat beberapa orang yang melewatinya dengan tatapan sedih. Berharap jika salah satu dari orang-orang yang melewatinya berbaik hati memberikannya tumpangan di rumah mereka.

Jujur saja, arion sudah lelah saat ini. Kakinya sudah tidak mau di gerakkan karena begitu lelahnya. Setelah berjalan tidak tentu arah selama berjam-jam. Arion akhirnya memilih untuk duduk di taman.

Sebenarnya arion ingin menyewa sebuah kamar di hotel. Tapi tidak di izinkan oleh tante-tante yang berjaga. padahalkan arion punya uang. Tapi kenapa tante-tante penjaga itu tidak mengizinkannya untuk memesan sebuah kamar? Membuat arion terpaksa tinggal di taman ini.

Sudahlah kedinginan, arion juga merasa lapar. Arion ingin membeli makanan, tapi dia takut untuk membelinya. Karena selama ini kedua kakaknya lah yang selalu membelikannya makanan di karenakan bundanya tidak mengizinkannya untuk jajan sembarangan.

Arion memang pernah membeli cilok sendiri saat sekolah. Tapi itukan karena arion sudah kenal dengan om tukang ciloknya makannya arion berani. Tapi sekarang arion tidak mengenal siapapun.

Jika sudah begini, arion baru sadar jika apa yang dia lakukan itu salah. Tapi ingin pulangpun arion enggan. Karena pasti ayah dan kedua kakaknya sudah siap mengejeknya di rumah.

Membuat arion sebal saja di buatnya. Padahal tujuannya kabur kan biar ayah dan kedua kakaknya menyesal kemudian memohon permintaan maaf kepadanya. Tapi sampai sekarang tidak juga arion lihat ayah dan kedua kakaknya datang mencarinya.

Yang ada nyamuk-nyamuk yang terus berusaha menyedot darahnya.

Humph, ingin menangis saja arion rasanya. Sebegitu irikah ayah dan kedua kakaknya kepadanya hingga mereka tidak segera menjempunya?

Atau jangan bilang kalo arion itu benar-benar anak pungut makannya keluarganya tidak segera mencarinya.

Memikirkan hal itu, arion tidak bisa lagi membendung air matanya. Hingga liquid bening itu jatuh dari kedua matanya.

"Hiks...ayah dan kakak benar-benar menyebalkan!"ucap arion dengan air mata yang semakin deras menetes dari sepasang matanya. Membuat beberapa orang yang lewat merasa bingung dan juga iba melihat bocah menggemaskan dengan rambut pirangnya itu menangis.

Tidak terkecuali seorang pria dan wanita yang sejak tadi memperhatikan arion dari dalam mobil mereka.

"Kasihan sekali anak itu. Aku ingin menemuinya"ucap si wanita dan keluar dari dalam mobil sebelum kemudian di ikuti oleh pria yang kemungkinan besar merupakan suami dari wanita itu.

Tidak perlu waktu lama,wanita itu sudah sampai di tempat arion  berada. Dengan cepat wanita itu duduk di dekat arion yang masih menangis.

"Hei nak, kenapa kamu menangis?"tanya wanita itu kepada arion dengan suaranya yang lembut.

Merasakan kehadiran orang lain di sebelahnya. Arion segera manatap wanita yang  baru saja duduk di sebelahnya.

"Siapa?"bukannya menjawab, arion malah balik bertanya kepada wanita di sebelahnya.

Mendengar pertanyaan arion, wanita itu hanya tersenyum dan mengusap air mata arion dengan sapu tangan miliknya.

"Nama tante viona dan di sebelah tante adalah suami tante namanya damian gremory"jawab wanita bernama viona itu kepada arion yang sudah lebih tenang setelah kedatangan viona dan suaminya.

"Hallo tante...juga om"balas arion dengan suaranya yang sedikit serak akibat menangis. Bahkan bocah 13 tahun itu masih sesenggukan.

Viona tersenyum dan mengelus rambut arion lembut.
"Hallo juga sayang. Jadi boleh tante tau kenapa kamu menangis hm?"

Arion mengangguk
"Arion tadi nangis karena sebel sama abang dan ayah. Juga karena arion laper tante"jawab arion yang membuat viona gemas ingin menguyel-uyel pipi berisi milik arion. Baru kali ini viona bertemu dengan anak selucu arion.

"Memangnya dimana abang dan ayahmu?"tanya viona penasaran.

"Dirumah. Kan arion lagi kabur dari rumah ninggalin abang sama ayah"viona sedikit terkejut mendengar jawaban arion. Bagaimana mungkin anak sekecil arion berani kabur dari rumah seorang diri? Jika saja viona memiliki anak, sudah pasti viona tidak akan membiarkan anaknya kabur dari rumah. Apalagi jika anaknya itu selucu arion.

"Kenapa arion kabur dari rumah?"

"Karena arion sebel sama abang dan ayah yang selalu mengatakan jika arion itu anak pungut! Padahalkan kata bunda arion itu bukan anak pungut. Makannya arion kabur dari rumah"ucap arion.

Mendengar itu viona dan damian hanya saling pandang dan menahan tawa. Merasa lucu dengan jawaban arion.

"Ekhm, lalu sekarang apa yang akan kamu lakukan nak?"tanya damian yang akhirnya berbicara  dengan arion.

Arion melihat damian kemudian menundukkan kepalanya.

"Nggak tau. Arion  juga bingung om"balas arion dengan wajah sedihnya.

"Ingin pulang?"Ucap damian mencoba memberi solusi.

"Nggak mau!"balas arion cepat. Dia tuh masih sebal dengan abang dan ayahnya. Jadinya arion masih belum mau pulang kerumah sekarang.

"Terus arion maunya apa hm?"tanya viona. Mencoba mencari tahu apa yang diinginkan oleh arion.

Mendengar itu arion segera menyerahkan celengan ayamnya kepada damian. Membuat lelaki itu bingung dibuatnya.

"Apa?"

"Om, boleh nggak arion nginep di rumah om dan tante selama beberapa hari? Sebagai gantinya om boleh ambil uang di celengan ayamnya arion"ucap arion yang membuat viona dan damian terdiam di buatnya.

Pintar sekali arion. Bisa-bisanya bocah itu berpikiran untuk menawarkan celengan ayamnya yang kemungkinan besar isinya tidak seberapa bagi seorang gremory. Tapi bukan itu saja poin pentingnya.

Bagaimana bisa arion berpikiran untuk tinggal dengan mereka? Walaupun viona dan damian tidak punya niat jahat kepada arion tapi bukan berarti arion bisa percaya dengan mudah kepada orang asing seperti mereka.

Bagaimanapun juga arion harus lebih waspada dan tidak mudah percaya dengan orang asing. Jujur saja ini sedikit menghawatirkan.

"Nak, apa kamu tidak takut kepada kami?"tanya damian yang di balas gelengan oleh arion.

"Enggak"

Mendengar itu viona dan damian hanya bisa menghela nafas. Kemudian damian menggendong arion dalam gendongan koalanya.

"Baiklah. Jika begitu aku akan membawamu pulang kerumah kami"ucap damian lalu berjalan menuju mobilnya. Di ikuti oleh viona yang membawakan celengan ayam dan juga boneka beruang milik arion.

Pergi menuju mansion keluarga gremory.

•••
🧸Bersambung...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AstarionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang