33. Penyerangan

48 16 26
                                    

Zalya dan kedua pelayan istana tersebut kini tiba di kamar yang menjadi tempat rias. Gadis itu dirias untuk yang kedua kalinya, setelah riasan pertama untuk pernikahannya dengan Gino gagal, karena kejadian yang diluar dugaan bagi mereka yang tidak tahu menahu mengenai seluk beluk permasalahan.

Tak lama setelah itu, dua orang pelayan lain datang dengan membawa berbagai macam gaun pernikahan. Banyak warna dengan bentuk yang cantik, Zalya disuruh untuk memilih warna gaun pernikahan yang akan ia kenakan. Lantas, Zalya berdiri yang semula duduk di depan cermin, berjalan dan memandangi berbagai gaun untuk dikenakannya. Ia tidak menyentuh gaun dengan warna yang cantik, sedari tadi pandangannya tertuju pada gaun berwarna hitam. Sontak ia tersenyum dan memilih gaun berwarna hitam tersebut.

Melihat hal itu, membuat semua pelayan yang ada di sana saling melirikkan pandangannya satu sama lain. "Apa Puteri Elleza yakin untuk mengenakan gaun itu? padahal masih banyak gaun yang lebih mewah!" ujar salah satu pelayan.

Namun, Zalya tidak bergeming sedikit pun, ia hanya tersenyum singkat yang kemudian menganggukkan kepalanya. Mereka tidak bisa berpendapat apa pun jika Zalya menyukai pilihannya sendiri. Memang benar, Zalya begitu terlihat lebih cantik saat gaun berwarna hitam tersebut dikenakannya.
Tak lama setelah itu, Rajendra datang hanya untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Senyuman lebarnya seketika memudar, kala ia melihat Zalya mengenakan gaun yang di luar dugaannya.

"Apa tidak ada warna lain selain hitam!" ucap Rajendra.

"Aku menyukainya, sekali hitam tetap hitam, dan itu tidak bisa digantikan dengan warna apa pun, walaupun aku menemukan ribuan warna yang menarik di se-penjuru alam mana pun!" jelas Zalya dengan wajah datarnya.

Mendengar ucapan Zalya barusan, kening Rajendra dibuat bertaut. Ia berusaha mencerna ucapan Zalya dan dengan cepat menyimpulkannya.
"Apa itu semua ada hubungannya dengan Aditya?" tanya Rajendra dengan raut wajah masamnya.

Zalya tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk menjawab pertanyaan yang Rajendra lontarkan untuknya, ia hanya menatap datar ke arah netra Rajendra dan kemudian tersenyum singkat. "Itu kamu, Rajendra!" ucap Zalya, yang dengan jelas dirinya tengah berdusta.

Tak peduli bohong ataupun tidak, saat itu juga Rajendra dibuat tersenyum oleh ucapan singkat yang dilontarkan Zalya.
Rajendra melangkah lebih dekat untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Zalya. Tangan kekarnya perlahan terangkat dan berhenti sempurna di kedua pipi gadis di hadapannya, netra kelabu-nya menatap hangat, memandangi penuh makna dalam penuturan cinta tanpa kata.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku seutuhnya, Elleza!" ucap Rajendra dengan tangan yang masih memegang pipi milik gadis di hadapannya.

Dari luar istana, terdengar begitu ramai. Kini semua rakyat berdatangan—memenuhi lapangan istana. Tak sedikit dari mereka nampak hadir untuk menyaksikan pesta pernikahan Rajendra. Saat semua sudah mendapatkan tempat ternyamannya masing-masing, saat itu juga pesta pernikahan di mulai. Dhaneswara lantas memanggil kedua mempelai untuk hadir di hadapan ribuan tamu yang menyaksikan dengan penuh kebahagiaan.

Zalya hanya bisa mengikuti instruksi yang diucapkan Dhaneswara. Ia sama sekali tidak mengerti adat istiadat pernikahan di daerah ghaib tersebut, semua nampak sangat aneh baginya. Bahkan, ia bertanya pada dirinya sendiri. Apakah dirinya sudah sah menjadi istri dari Rajendra, ataukah belum?

Di saat semua sibuk berbincang dengan hidangan yang mereka santap. Kedua netra milik Zalya dibuat sibuk mencari seseorang yang tidak ia temui sedari tadi. Menelisik di dalam ramainya aula istana, hingga akhirnya seseorang yang ia cari dapat ia lihat dari kejauhan. Aditya, lelaki gagah itu kini tengah berdiri tegap di antara barisan para Ksatria hebat Raksa Bumi. Ia tidak bergeming sedikit pun, kala Zalya menatapnya sedari tadi walau dari kejauhan. Aditya hanya menjalankan aturan yang ada, sebagai Ksatria yang gagah berani, tentunya sigap dalam keadaan apa pun.

ELLEZALYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang