Ditengah keributan suasana sekolah. Aku, Bantari Nirankara Padma sesosok gadis yang memiliki wajah biasa saja menatap kosong kearah taman sekolah. Entah apa yang aku pikirkan kala itu, yang terlintas hanyalah pertanyaan tentang 'mengapa aku tak bisa merasakan jatuh cinta?'. Angin yang berlintasan, membuat aku semakin menikmati suasana di kala itu. Sambil menunggu temanku, Nindya melaksanakan kewajibannya yaitu membersihkan kelas yang ia lakukan pada setiap hari senin.
Dengan teman temannya yang lain, Nindya datang menghampiriku pertanda bahwa mereka telah selesai melaksanakan kewajibannya. Kami segera berjalan kaki menuju alun-alun kota hanya untuk sekedar membeli jajanan. Obrolan-obrolan kecil terlontar di antara kami sambil duduk santai mengkonsumsi jajanan di alun-alun kota.
Clersa, teman paling tinggi diantara kami mengucap kalimat yang membuatku dikaluti penasaran. "Eh, btw kalian teh udah pada tau belum murid baru pindahan dari Bandung?" Pertanyaan yang Clersa ucapkan kepada kami semua. "Cowo, sa?" Saut Tera. "Cowo atuh, lamun cewe mah aku ge nggak bakal bahas."
"Nahh kabiasaan si Clersa mah." Ucap Nindya."Emang kenapa gitu sa?" Tanyaku sekedar menanggapi. "Loh kamu gak tau? Tu cowo pinter banget kata orang-orang mah." Jawab Clersa. "Biasanya kalo sama yang pinter gercep di cari tau, Ran." Sahut Nindya. "Kan menambah pertemanan ngaranna ge Nin, atuh berteman sama kamu wae mah aku kapan berkembangna?" Candaku. "Naon maneh rek buahan kitu, make harus berkembang sagala?" Jawab Nindya. Kami tertawa lepas saat itu juga. Namun, dalam pikiran masih terpampang banyak pertanyaan tentang murid baru yang dikatakan Clersa.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANTARI-KU 2000S
Lãng mạnTentang kisahku, Bantari Nirankara Padma yang akan selalu mencinta Nalendra Sarvatra Nararya. Bersamanya ataupun tidak, do'a dan harapan akan selalu tersedia untuk-nya.