chapter 6

608 78 8
                                    

Di malam hari, mungkin sudah jam 1 lebih. Seorang gadis bersurai hitam, dia memakai kaos lengan pendek, dengan celana kargo kesukaannya serta topi hitam dan tidak lupa headphone. Kalian pasti bisa bayangin outfitnya mbak [name].

Dia berjalan, berencana untuk membeli coffee di coffee shop. Tapi saat di jalan pandangannya teralihkan pada seseorang yaitu keroco Zin, Zin dan Hyungseok kecil yang membawa Hyungseok besar.

Dia berhenti untuk mengamati apa yang mereka lakukan " Sudah masuk episode perubahan ya? Nanti saja ke coffee, aku ingin melihat ini " [Name] mengamati dari jauh, supaya tidak terlihat oleh mereka.

"Lihat, ya! Aku sudah lama tidak main, sih" Zin bersiap-siap untuk meninju mesin punch, dia memanggil Hyungseok kecil. Hyungseok kecil tersentak kaget karena di pangil Zin, dia disuruh untuk melihat apa yang akan di lakukan oleh Zin.

"Taruh tangan mu di pipi, ini posisi bertahan. Kaki di buka selebar bahu. Tangan bentuk angka 11,titik berat berada di bokong " Setelah Zin menerangkan caranya kepada Hyungseok kecil, BKRAAKK- dia meninju mesin punch.

"Ini, namanya straight punch" Mesin punch berbunyi, Zin mencetak rekor 892 di mesin punch.

"Aku penasaran berapa rekor Zin? " Gumam [name] dari kejauhan.

Tidak lama setelah itu kelompok Zin, Zin, dan Haneul pulang, menyisakan Hyungseok kecil dang Hyungseok besar.

"Aku pergi~ gendut! "

"Jaga Baik-baik Seok Park yah! "

"Iya.... Dadah" Ucap Hyungseok sambil melambaikan tangan.

Hyungseok clingak-clinguk, seperti waspada akan suatu hal, tapi untuk saja dia tidak melihat [name] yang sedang memperhatikannya.

Hyungseok kecil memperagakan apa yang Zin ajarkan tadi, dia memukul mesin punch itu.

"Apa aku juga harus mencobanya ya? " Gumam lirih [name].

Hyungseok meninju mesin punch itu, tapi sayangnya meleset. Lalu dia pergi meninggalkan mesin punch itu, seketika [name] datang menghampiri mesin punch itu.

"Ok, ayo lakukan. Sudah lama aku tidak melakukan hal ini" [Name] bersiap memukul mesin punch itu, dalam hitungan 1..2..3, BRAAKK- mesin punch itu hancur.

"Ternyata cara yang Linon ajarkan tidak sia-sia" [Name] memang jago bela diri, ada beberapa bela diri yang iya kuasai, salah satunya boxing. Tapi boxing kali ini lebih berbeda.

"Ya sudahlah, lebih baik aku pergi" Heh gak mau tanggung jawab kah? Main asal pergi wae.[Name] pergi meninggalkan mesin punch yang rusak karena dirinya, dia tidak mau tanggung jawab , karena sudah merusak mesin punch.

Tapi ia tidak sadar sejak tadi Vasco dan bumjae melihat dirinya.

"Wah, Vasco kau juga melihat itu kan? Dia sangat hebat, walau dia seorang perempuan. Tapi tenaganya tidak main-main" Ucap si telinga besar, Park Bumjae.

"Iya, aku melihat semuanya Bumjae" Jawab Vasco.

                                 🐥

"Untung saja aku sudah menggantikan bajuku, gini kan jadi lebih santai" [Name] mengganti bajunya langsung setelah sekolah selesai, dia menggantikannya di kamar mandi perempuan.

Setiap hari ini sudah jadi kebiasaannya, sebelum masuk lookism dan sesudah masuk lookism. Ini kebiasaan yang tidak bisa hilang darinya.

Hari ini tujuan utama [name] adalah membeli coffee dan membeli buku, walau buku di rumah udah lumayan banyak tapi dia masih ingin beli lagi.

Dia sedang berjalan ke coffee shop tempat bumjae bekerja, selama dalam perjalanan [name] mendengarkan bisikan-bisikan setan. Mereka membicarakan dirinya.

Obsesion With Me [Lookism X Readers] Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang