ADLYN

3

Terkadang dia merasa lelah, tetapi dia juga sangat menyukai nya, dia sangat suka berpergian seorang diri. Hanya ada dirinya.

Setelah menghabiskan waktu beberapa hari di dubai, saat ini adelyn dalam perjalan kembali ke korea. Iya akan kembali beraktifitas seperti biasanya.

Tak banyak yang bisa dilakukan sekarang, hanya menunggu sampai pesawat yang dia tumpangi medarat di negaranya. Sebelumya dia sudah tertidur lebih dari 5 jam, sekarang tinggal menunggu 2 jam lagi hingga sampai.

Oh mengenai pertemuannya dengan rafael kamarin, setelah mengobati tangannya, rafael tak banyak bicara. Iya kembali mengantarkan adelyn ke tempat semula dimana adelyn ditarik paksa oleh rafael.

Setelah itu keduanya, sama sama berpisah. Kembali ke situasi awal dimana mereka sama sama menjadi asing. Dan tidak saling mengenal satu sama lain..

Ya, memang itu faktanya.

Tapi, jauh didalam hatinya adelyn merasa kemarin momen yang lumayan unik yang pernah terjadi dalam hidupnya.

Bisa bisanya iya berada dia antara orang orang asing. Dan orang orang asing itu merupakan pemain pesepak bola dari suatu negara yang sedang bertanding.

Dan jika boleh jujur, ada perasaan aneh yang tertinggal didirinya, untuk pria itu. Perasaan yang sedikit rumit untuk dimengerti. Entah lah.
Tak ingin munafik, adlyn tentu saja terpukau dengan ketampanan pria itu, tapi minusnya sepertinya pria itu memiliki bad atittude. Adelyn benci itu. Dan sepertinya dia tipe cowo yang gampang saja untuk diatur oleh orang lain.

Contohnya saja saat pria itu mengantarkan adelyn kembali, adelyn tau. Itu bukan kemauanya sendiri. Teman temanya yang memaksa untuk mengantar adelyn. Sangat jelas tergambar dari ekpresi wajahnya yang tidak enak saat itu. Seperti terpaksa dan ogah ogahan.

Mengingatkan adelyn pada seseorang, dia juga sama sama tipe cowo yang gampang diatur orang, dan tidak punya pendirian.

Ah menyebalkan kenapa juga dia harus mengingat seseorang itu kembali, mereka sudah lama berpisah.

" ahhk jovan sialan" ucap adelyn sambil merogoh handpone yang berada didalam tasnya.

Iya teringat pesan yang diterimanya dari jovan beberapa hari lalu.

Memang adelyn sudah membacanya dan tak beniat untuk membalas.

Dan pastinya kalian penasaran ada apa dengan dirinya dan jovan duhulu kan.?

Yap, dulu dirinya dan jovan sempat menjalin hubungan, tapi karna beberapa pihak ikut andil dalam urusan percintaanya. Jadi mereka sepakat untuk berpisah.

Bukan sepakat sih, lebih tepatnya, adelyn yang memaksa untuk berpisah.

Baginya, untuk apa dipaksakan jika memang sudah tidak bisa bersama, dan hanya dirinya saja yang berjuang untuk tetap bersama pada saat itu.

Hingga iya lelah dengan sendirinya.

***

" kali ini apa lagi?"

"Ga ada capeknya dia bikin masalah diamana mana"

"Sudah saya tekankan beberapa kali, no scandal"

" masih kurang paham?"

"Kali ini agency tidak akan mengeluarkan pernyataan konfirmasi"

"Biarkan berita ini hilang dengan sendirinya"

Sabrina hanya diam mendengarkan, kalau sudah seperti ini dia tak bisa berbuat apa apa lagi.

"Semoga saja adelyn tidak kehilangan contrak nya dengan beberapa brand"