Kepulangan Tentara

8.8K 172 21
                                    


Jangan lupa vote, komen sama follow ‼️

Terlihat seorang pria yang bertubuh kekar, gagah dan tegap sedang berjalan santai. Dia mengenakan pakaian yang khas dengan warna army. Pria itu masuk ke sebuah bangunan kontrakan. Dia mengetuk pintu kontrakan tersentak beberapa kali hingga akhirnya seseorang membukakan pintu untuknya. Kemudian, pria bertubuh kekar dan gagah itu langsung masuk ke dalam.

"Lama banget Bang," ucap seorang pria yang tadi membukakan pintu. Dia adalah remaja yang sekarang masih berada di bangku sekolah SMA. Dia memilih untuk mengontrak disini karena jarak ke sekolahnya lebih dekat dari sini. Sekaligus, dia juga ingin belajar mandiri disini.

"Iya, Dek. Abang baru aja beres latihan rutin, makanya agak telat," balas seorang pria yang bertumbuh lebih besar. Dia masih mengenakan seragam latihannya dengan warna dominan army.

Remaja itu mendelik, "Tapi tetep aja, Abang harus di hukum," ucapnya yang membuat pria yang lebih tua mengangguk.

"Iya, sayang. Silahkan hukum Abang sepuas Adek," balas pria yang bertubuh tegap itu.

Kemudian pria itu mulai melepaskan bajunya hingga terlihat tubuh bagian atasnya yang benar-benar kekar dan berotot. Dadanya bidang, bicep nya gede, otot lengannya juga mantap dan perutnya eightpack. Hal ini membuat remaja tadi langsung tergiur dengan kegagahan tubuh kekar pria pejantan pribumi dihadapannya ini.

"Sekarang Abang push up seratus kali. Bikin tubuh Abang berkeringat!" ucap remaja itu yang diangguki oleh pria yang lebih tua.

Tanpa basa-basi, pria yang lebih tua itu langsung telungkup di lantai kontrakan yang dingin ini. Kemudian dia memposisikan tubuhnya untuk push up dan dia mulai melakukannya. Pria berotot yang kekar itu mulai push up sambil menghitung mandiri. Sedangkan remaja yang masih SMA Itu terus memperhatikan pria yang push up dihadapannya ini. Melihat kegagahan pria didepannya ini membuat kontol sang Remaja ngaceng di balik celananya.

"Dua puluh tujuh," ucap pria pejantan pribumi yang terus push up dengan teratur. Nafasnya perlahan mulai terengah-engah. Namun tubuhnya terus naik turun. Keringat mulai keluar dari kulitnya.

"Empat puluh tiga..."

"Tujuh puluh sembilan..."

"Sembilan puluh delapan..."

"Seratus," ucap pria pejantan pribumi itu dengan nafas yang terengah-engah. Dia langsung tengkurap di lantai sambil mengatur nafasnya. Dadanya kembang kempis dengan tubuhnya yang terasa panas. Keringat benar-benar membanjiri tubuhnya.

Hal itu membuat remaja yang duduk di atas ranjang benar-benar senang. Dia senang karena pria dihadapannya ini selalu menuruti perintahnya, dia senang karena pria gagah di depannya ini selalu mau direpotkan untuk kepuasannya dan dia senang karena pria yang kekar dan berotot ini selalu ingin jadi pelampiasan nafsunya.

Sehingga tanpa basa-basi remaja itu langsung melepaskan celananya hingga hanya menyisakan sempaknya saja. Dia turun dari ranjang kemudian dia mengarahkan pria yang lebih tua darinya untuk tengkurap. Setelahnya, barulah remaja itu menduduki wajah pria yang lebih tua darinya ini dengan selangkangannya.

"Abang pasti kangen kan sama kontol ini. Hidup yang banyak biar Abanag puas," ucap remaja itu sambil semakin menekankan selangkangannya pada wajah pria kekar di bawahnya ini.

Pria yang lebih kekar itu langsung menghirup dalam-dalam bau kenikmatan dari sempak remaja diatasnya ini, "Hmphhhhhhhh... wangi banget sayang nghhhhh... mphhhhhhh... Abang suka banget akhhhhhhhhhh... mphhhhhhhhhh..." desah pria yang lebih tua itu. Dia tidak mempedulikan posisinya yang sedang direndahkan oleh remaja ini. Karena nyatanya dia menyukai diperlakukan seperti ini.

Pengabdian TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang