Waktu jalan begitu cepat, Aeri sekarang bukanlah Aeri yang gampang ditindas dan dibully. Aeri yang sering banyak orang cela karena jelek, sekarang tumbuh menjadi gadis cantik yang banyak digandrungi banyak orang.
"Sayang?"
"Serius Luke. Kau benar-benar bikin perut ku keram karena tertawa," kata Aeri sambil menyeka air mata dari sudut matanya.
"Kita kan sepasang kekasih? Apa yang salah dengan panggilan tadi, hmm?" balas Lucas dengan senyum nakal nya dan lengan nya merangkul pada pundak Aeri. "Tapi, coba bayangkan kalau kita harus melakukan hal ini setiap hari. 'Sayang' di setiap percakapan, bagaimana?"
Aeri berusaha menahan tawa lagi. "Sungguh, kau akan menjadi kekasih yang paling aneh di dunia ini. Apa orang tua kita bilang kalau mereka tahu?"
"Kalau mereka tahu, mereka mungkin akan mengira kita tidak serius," ujar Lucas sambil menatap Aeri dengan ekspresi lucu. "Tapi itu salah besar. Kita memang tidak serius, tapi kita serius dalam hal yang tidak serius!"
Tiba-tiba, pelayan datang dengan dua piring kue yang telah dipesan. Lucas dengan cekatan mengambil kue di piringnya dan memberikan satu kepada Aeri. "Sebelum kita melanjutkan percakapan yang tidak masuk akal ini, mari kita nikmati kue."
Aeri mengambil potongan kue dan menyendoknya. "Kau tahu Luke, aku sebenarnya khawatir kalau hubungan kita jadi bikin kita malu. Tapi aku rasa, selama kau tetap jadi dirimu yang konyol ini, aku tidak keberatan."
"Pasti, aku akan terus jadi diri sendiri. Toh, siapa lagi yang mau jadi kekasih 'tidak nyata' seperti kita?" tanya Lucas dengan nada bercanda.
"Aku malah lebih penasaran, kapan kita akan 'berpisah' ?" tanya Aeri, menggoda sambil menggigit kue.
Lucas pura-pura berpikir keras. "Hmm, aku rasa itu bisa dilakukan setelah kita menyelesaikan semua tugas kuliah kita dan mungkin-kita sudah mencicipi semua kue di kafe ini."
Aeri tertawa, membayangkan betapa konyolnya itu. "Deal. Kita akan menyelesaikan semua ini sambil menikmati masa muda kita."
---
Aeri dan Lucas memutuskan untuk melakukan piknik di balkon apartemen Aeri yang luas. Malam itu, balkon didekorasi dengan lampu-lampu gantung berwarna-warni dan beberapa lampion kecil, menciptakan suasana yang hangat dan nyaman. Mereka telah menyiapkan berbagai camilan dan minuman di atas meja kecil.
"Luke, aku tidak yakin ini ide yang bagus," kata Aeri sambil melihat segala sesuatu yang telah disiapkan. "Kau pasti bawa kejutan aneh lagi, kan?"
Lucas dengan bangga membuka salah satu kotak makanan. "Coba lihat ini! Aku bawa nachos spesial yang aku buat sendiri. Lihat isian rahasianya!"
Aeri memandang nachos dengan rasa penasaran. "Apa isi rahasianya? Jangan bilang ini campuran yang aneh."
"Coba saja," jawab Lucas dengan senyum nakal. "Tapi, jangan kaget kalau ada kejutan."
Aeri menggigit nachos tersebut dan rasanya ternyata tidak seperti yang dia duga-ada campuran bahan yang aneh dan pedas di dalamnya. "Luke! Ini rasanya... seperti nachos dengan saus barbeque, keju, dan... permen kapas?"
Lucas tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Aeri. "Iya! Aku pikir akan seru kalau mencampurkan semua bahan yang ku suka. Ternyata jadi seperti eksperimen makanan."
Aeri menggelengkan kepala sambil tertawa. "Kau memang aneh. Tapi setidaknya, makanan ini bikin kita lebih bersemangat!"
Kemudian, Lucas mengeluarkan sebuah alat tiup dari tasnya dan mulai meniup gelembung-gelembung sabun besar ke udara. "Sekarang saatnya pertunjukan gelembung!"
![](https://img.wattpad.com/cover/359284754-288-k417568.jpg)