03

13 2 1
                                    

Tanjiro mencium aroma Asing dari tubuh shinobu dan yuki, walau dia baru bertemu yuki, dia sudah mengetahui aroma tubuh yuki yang sangat khas, dan aroma itu juga ada di tubuh shinobu, sebaliknya juga begitu.

"Shinobu san..kamu ngapain sama yuki? Aku mencium sesuatu yang agak...tidak biasa" ucao tanjiro dengan bingung dan polos

Yuki menghela nafas, " kendalikan penciuman mu itu kamado, kamu bukan hewan"

"Dan juga, jangan bertanya tentang hal itu" yuki membenarkan rambut pendek nya yang menutupi telinga kanannya, tanjiro melihat ada bekas gigitan dan sedikit bercak darah di situ, seperti tanda kepemilikan

"Ah...aku mengerti.." ucap tanjiro dengan jantung yang berdetak kencang

Yuki menghela nafas, dan melihat ke arah shinobu

"Shinobu, kamu mau melatih mereka apa bagaimana?"

"Ya, kurang lebih begitu, tpi mereka biasa di latihan bareng kanao dan aoi"

"Hmmm" yuki terlihat sedikit tertarik kepada hal itu

"Kamu tertarik?" Tanya shinobu

"Ya... begitu deh, dengan kondisiku yang sekarang harusnya bisa berlatih tanpa masalah"

Shinobu mengangguk dan berjalan ke tempat latihan dengan tanjiro di depan nya

Yuki pun melangkah maju lebih lagi, meninggalkan shinobu yang melihat dari pintu, aku mulai mengambil Pedang kayu, dan mencoba bernafas lebih fokus dan berat dari biasanya, Inosuke merasakan aura yang tidak menyenangkan langsung berlari bersembunyi di balik tubuh shinobu, semua orang ke heranan, tapi shinobu tau, Yuki Sedang mengeluarkan hasrat membunuh demon seperti pemburu yang mengincar buruan nya dengan ahli

Aura di sekitar yuki mulai berubah, terlihat yuki mulai memperagakan beberapa gerakan nya, ada aura layaknya bulan sabit di sekitar pedang nya itu

Setelah serasa sudah cukup, yuki mulai menaruh kembali pedang kayu nya ke tempat seharusnya dan melihat ke arah shinobu

"Hahaha~ memang ga salah hashira Bulan jatuh kepada dirimu~" ucap shinobu Sangat senang dengan kondisi tubuh yuki yang baik baik saja

"Ya... terimakasih.." yuki langsung melihat ke arah inosuke yang keringat dingin

"Kau ngapain di belakang shinobu kepala babi.." ucap yuki yang kebingungan

"Diam!" Inosuke langsung berlari ke arah tanjiro dan zenitsu

yuki melihat ke arah inosuke yang sedang berlari sambil tersenyum tipis dan berkata seperti sedang berbisik "jadi...dia merasakan hawa membunuh ku ya"

zenitsu yang memiliki pendengaran yang sangat bagus pun mendengar operkataan yuki dan langsung merinding ketakutan, dan zenitsu pun mulai berkeringat dingin mengingat kejadian saat dia menggoda yuki untuk menjadikannya sebagai istri nya

di lain sisi, tanjiro hanya bisa terdiam melihat kedua tingkah laku teman nya, dan menghela nafas, "yuki-san, aku ingin bertanya, apa kau mengetahui hino kami kagura?"

"hah? apa itu?" jawab yuki dengan bingung

tanjiro menjelaskan tentang mendiang ayah nya, setelah melihat gerakan yuki yang mirip tetapi berbeda

"hmmm, begitu ya...jadi 'itu' sudah di samarkan" ucap yuki
shinobu pun kebingungan maksud dari 'itu' apa, tapi mengurungkan niatnya untuk bertanya

tetapi yuki hanya diam setelah mengatakan itu dan melihat ke arah anting yang tanjiro pakai, saat hendak ingin bertanya, nezuko muncul berlari dari kanao dan berhenti tepat di depan yuki

yuki yang melihat demon langsung reflek ingin menebas nya tetapi shinobu langsung menarik tangannya dan membuat kuda kuda nya gagal, tebasan itu mengarah ke atas tempat latihan membuat nya sedikit tergores karena angin nya

"hah, apa apaan kau shinobu.." ucap yuki yang bingung

nezuko langsung lari dan memeluk tanjiro, yuki langsung kaget karena dia tidak menggigit atau melukai orang lain

"ah...berarti hashira lain sudah tau?" tanya yuki

"belum, besok dia akan di bawa untuk hal tersebut, makanya sekarang tanjiro harus pulih terlebih dahulu" ucap shinobu

"baiklah" ucap singkat yuki

tanjiro bingung karena yuki bisa menerima keadaan sangat baik tidak seperti yang lain, tanjiro melihat yuki bagai seorang kakak perempuan yang sangat kuat dan juga baik

"tanjiro, bersiap untuk besok." ucap yuki


"baiklah yuki-san" ucap tanjiro


ke esokan harinya ternyata tanjiro sudah di bawa sambil terikat dan nezuko sudah di tangan sanemi saat yuki datang (yuki kesiangan)

[seperti di anime nya rek]


"hadeh, mulai berulah lagi dia?" tanya yuki ke giyu

giyu hanya mengangguk

sanemi mulai bertindak tidak sopan dan masuk kerumah oyakata sama, dan menusuk nezuko, sedangkan obanai menahan tanjiro

yuki hanya menghela nafas, dan melihat ke arah sanemi

"sanemi, cukup" ucap shinobu

"kau terlalu lembut sialan!" ucap sanemi dengan kasar

yuki mendadak mengeluarkan pedang nya, "jaga bicaramu."

tatapan tajam yang tak pernah lepas dari gerakan sanemi walau dia hanya sedang bernafas


"letakan itu..dan tunggu perintah oyakata-sama." ucap yuki yang masih mengendalikan emosinya

tiba tiba keluar perkataan dari mulut sanemi yang mencemooh yuki, tetapi yuki diam saja, walau tengen dan kanroji sudah panik, saat sanemi melangkah keluar dari rumah oyakata sama, yuki menyarungi katana nya, dan mulai mengambil ranting pohon kecil, sanemi secara tidak sadar mencemooh tentang ikematian kakaknya shinobu, seketika sanemi merasakan bahwa tangan dan kaki nya terlepas saat dia melihat ke arah yuki, bahkan sesak di dada nya terasa, udara di sekitar dirinya tidak bisa dia hirup.

tengen, rengoku, kanroji dan shinobu langsung menahan yuki yang sudah terlanjur tersulut emosi nya langsung mengeluarkan pedang nya

"kau melewati batas, sialan.."

sanemi langsung memasang kuda kuda, karena penjagaan nya langsung terjaga, akibat aura dan hasrat membunuh yuki

"cukup."

semua langsung melihat ke arah sumber suara yang lembut itu, ternyata dari oyakata sama, yang sudah melihat kejadian itu


(update its so slow, im sorry i have work hehe)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Readers X Kimetsu No Yaiba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang