Bab 1. Noxious Max

1 0 0
                                    

Di sebuah tempat perbelanjaan tepatnya di sebuah Store bermerk terkenal terdapat beberapa karyawan yang sedang melayani pelanggan. Hari ini jadwal Gio bekerja shift pagi sampai dengan sore nanti. Dengan senyumannya yang manis dan cantik menjadi daya tarik tersendiri mengapa para pria yang ada disitu selalu curi-curi pandang kepadanya. Gio yang menyadari itu bersikap profesional selayaknya pegawai toko pada umumnya.

Tiba saatnya istirahat makan siang, Gio bersama temannya pergi ke restoran terdekat yang ramah di kantong untuk mengisi kekosongan perut setelah bekerja tadi.

"Gio, kau carilah tempat untuk kita duduk biar aku yang mengantri disini. Kau ingin makan apa Gio?" tanya temannya yang bernama Clara.

"Aku pesan sesuai dengan pesananmu saja Clara, hari ini aku tidak ingin makan sesuatu yang khusus, sesuaikan saja denganmu tapi jangan yang mahal ya" kata Gio sambil terkekeh geli.

Clara pun ikut terkekeh kecil mendengar apa yang Gio katakan "Baiklah Gio" jawab Clara.

Setelah 30 menit menunggu, muncullah Clara dengan makanan yang dipesannya. "Gio ini punyamu dan ini punyaku" kata Clara sambil meletakkan makanan di meja masing - masing. Mereka pun makan dengan tenang sambil berbincang-bincang.

Selesai mereka makan siang, mereka kembali ke toko untuk pergantian shift berjaga. Saat mereka sudah mendekati toko, mereka dapat melihat banyak orang yang berkerumun didepan toko, mereka pun mempercepat langkah untuk sampai di toko.

Sayup-sayup terdengar ada yang bertanya dengan suara keras.

"Dimana dia? kalian satu tempat kerja dan tidak tau dia berada dimana?" tanya seorang pria.

"Maaf tuan, tadi Gio pergi istirahat makan siang bersama temannya Clara, saya tidak tau dimana mereka sekarang." jawab pelayan wanita yang Gio kenal, dia Isabel.

Mendengar namanya disebut Gio pun membuka mulutnya.

"Mohon maaf tuan, ada yang bisa saya bantu? saya Gio tuan, orang yang tuan cari." tanya Gio sambil tersenyum ramah.

"Ini dia orangnya. Hei kamu mencoba membodohiku ya?" tanya tuan itu.

"Mohon maaf tuan, aku tidak mengerti membodohi bagaimana?" Gio balik bertanya.

Mereka pun membicarakan perihal apa yang dimaksud tuan itu tentang dirinya "membodohi" dan ternyata terjadi kesalahpahaman, dimana si Tuan itu berpikir Gio mengambil keuntungan dari penjualan tas beberapa hari yang lalu, Gio pun meluruskan apa yang salah dimengerti oleh Tuan itu. Masalah sepele tapi diperbesar akhirnya dia pun yang malu sendiri lalu pergi membawah malu berjibun di muka.

Setelah semuanya selesai, orang-orang pun bubar setelah melihat keributan yang terjadi tadi disebabkan oleh kesalahaphaman pelanggan. Gio selalu sabar dalam menghadapi orang seperti itu, apapun yang terjadi Gio tetap melakukan pekerjaannya dengan lapang dada walaupun tidak dipungkiri sering terkena amukan bahkan cacian dari pelanggan. Tapi itu tidak membuatnya menyerah dalam hidup, Gio selalu percaya bahwa suatu saat nanti apa yang dia lakulan sekarang akan berbuah manis untuknya.

《☆♡◇♧☆》

Di Italia -,

Duduklah seorang pria tampan rupawan dengan sebuah cerutu di tangannya, asap menggembul diudara begitu dia melepaskan hembusan nafasnya. Dari parasnya yang tampan orang-orang pasti tau dia adalah pesepak bola terkenal dan mendunia bernama Max Smith. Selain terkenal akan kelihaiannya dalam menggiring bola, Max juga dikenal sebagai pribadi yang ramah, sopan, baik hati dan pantang menyerah. Tanpa banyak diketahui kalayak ramai, justru Max-lah serigala berbulu domba yang harus dijauhi bukan malah di puji-puji dan di idolakan.

"Apa kalian sudah melaksanakan perintahku?" tanya Max kepada tangan kanan kepercayaannya.

"Siap, sudah Bos. Perintah terlaksanakan". Jawab sang tangan kanan bernama Blake.

"Bagus, aku sudah menyiapkan hadiah untuk hasil kerja kalian. Datanglah ke mansion, santapan lezat sudah menanti disana". Perintah Max kepada bawahannya. Blake pun menunduk hormat lalu segera berlalu keluar dari ruangan itu dengan mata berbinar senang.

Max pun melanjutkan acara menghisap cerutunya yang sempat terhenti dengan mata tajam menatap taman belakang mansion nya. Tidak ada yang tau rencana licik apa yang ada di dalam pikirannya bahkan taktik apa yang akan Max mainkan kepada musuh-musuhnya yang masih setia mengusik kehidupannya. Max tidak hanya kaya raya turun temurun tetapi juga terkenal akan bakatnya dalam dunia sepak bola maka dari itu tidak heran Dia memiliki banyak properti seperti yacht, jet pribadi, mobil sport, hotel, mall, perumahan, mansion dan masih banyak lagi. Salah satunya mansion yang disebutkannya tadi untuk para bawahannya yang berhasil melakukan perintah, mansion tersebut khusus untuk para bawahan kepercayaannya melakukan pesta kemenangan mereka.

Noxious MaxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang