01. When I Meet Her

117 11 5
                                    

Desclaimer...!!!!
Part ini memiliki beberapa adegan yang tidak pantas dan tidak untuk ditiru.

Bijaklah dalam membaca..
Be A smart reader!!

Enjoy the story..

_______
__________

Hyunjin berteriak sekuat yang ia mampu. Dengan balutan pakaian hitam tanda berkabung, ia berdiri di pagar pembatas jembatan.

Jangan tanya apa yang akan ia lakukan. Semua itu terjadi begitu saja. Itu terlintas di pikirannya. Dan tubuhnya bergerak dengan sendirinya.

"Mau terjun?" Sebuah suara tiba-tiba terdengar di telinganya. Suaranya hambar. Tak terasa ada emosi di sana.

Hyunjin tak bisa untuk tak menoleh. Seorang gadis. Yang baru saja berkata kepadanya adalah seorang gadis.

Wajahnya sendu. Hyunjin dapat melihat pita putih tersemat di rambutnya. Ia tahu, gadis itu juga sedang berkabung.

"Bukan urusanmu!" Jawab Hyunjin ketus.

"Memang bukan." Jawab gadis itu sambil tersenyum. Ia kemudian mengalihkan pandangan ke arah lampu-lampu rumah dan gedung yang berada di seberang sungai.

Hyunjin tak bisa paham apa maksud dari rentetan perkataan gadis itu. Bukankah dia terlalu banyak bicara?

Beberapa kali Hyunjin menyuruh gadis itu beranjak. Namun ia tak bergeming. Ia justru menawarkan jasa pendengar jika Hyunjin ingin bercerita. Hyunjin tak habis pikir.

Untuk kesekian kalinya Hyunjin menyuruh gadis itu pergi. Namun gadis itu bersikeras untuk tetap tinggal.

"Aku akan berterimakasih jika kau membiarkanku di sini. Kau boleh menganggap ku tak ada." Ucapnya lagi.

Hyunjin menatap gadis itu cukup lama. Kemudian ia kembali memandang air sungai. Lalu mendongakkan wajahnya ke arah langit yang kelam.

Hyunjin tak ingin pergi. Pada akhirnya ia juga tak menyuruh gadis itu pergi. Dan gadis itu juga tidak pergi.

Mereka berdua diam. Setidaknya untuk beberapa waktu yang lama.

"Hufftt..." Hela napas terdengar dari gadis di sampingnya. Membuat Hyunjin meliriknya kembali.

"Tak ingin bercerita?" Tanya gadis itu. Kembali menawarkan jasa sebagai pendengar.

Hyunjin memilih untuk diam dan menunduk.

"Kata orang, bercerita akan membantumu mengurangi beban." Ucapnya lagi. Dan Hyunjin masih diam.

"Terkadang, bercerita pada orang asing lebih mudah dibandingkan bercerita kepada orang terdekat." Ucap gadis itu lagi.

"Mereka yang dekat, justru terkadang tidak mengerti." Lanjutnya.

Hyunjin masih diam.

"Araseo.. pasti berat." Ucap gadis itu. Padahal Hyunjin belum mengatakan apapun. Tapi sepertinya ia bisa memahami situasinya.

Keduanya kembali diam.

"Ibuku meninggal." Ucap Hyunjin pelan. Ia masih menundukkan kepalanya. Tanpa ia sadari ucapannya tadi telah membuat gadis disampingnya menatapnya lekat.

"Pagi tadi." Sambungnya.

"Aku turut berduka." Ucap gadis itu.

"Terimakasih. Aku pikir hanya kau yang tulus mengucapkan itu." Ucap Hyunjin. Ia memandang jauh. Sebuah senyuman aneh terbentuk di bibirnya.

Gadis itu menatap Hyunjin heran.

"Keluarga?" Tanyanya.

Hyunjin terkekeh miris.

Found You-2HwangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang