Byurr...
Debam suara benda menghantam air terdengar.
Kedua tubuh itu benar-benar masuk ke air.
Hyunjin masih memejamkan matanya. Dinginnya air terasa menusuk tulang.
"Eomma.. apakah aku benar-benar akan bertemu denganmu?" Tanya Hyunjin entah pada siapa..
Perlahan ia merasakan genggaman gadis itu terlepas.
"Eomma.. aku akan menyusulmu." Ucapnya dalam hati.
Kilasan ingatan muncul dalam benak Hyunjin. Saat iya tertawa bersama ibunya. Saat ayahnya masih berpihak pada mereka. Kenangan-kenangan bahagia muncul dalam benaknya. Membuatnya tersenyum.
Lalu bayangannya berganti dengan sang ayah yang mulai tak peduli. Keluarga besar yang mulai menunjukkan jati dirinya. Menyakiti ibunya. Membuat ibunya menangis.
Fakta itu menghantam dada Hyunjin yang mulai sesak membutuhkan udara.
"Hyunjin..." Suara itu membuat Hyunjin terhenyak. Bukankah ia di dalam air? Dari mana asalnya suara itu?
"Hyunjin sudah besar ya? Sudah kelas 6." Ucap sang mama. Kilasan di benaknya berganti saat ibunya mengajaknya bicara.
Mendadak semua dalam bayangannya berubah menjadi sama seperti waktu ia kecil dulu.
"Hyunjin adalah milik eomma satu-satunya. Hyunjin harus selalu bahagia. Araseo?" Ucap sang ibu sambil mengusap wajah sang putra yang berkeringat.
"Araseo.. eomma..." Sahut Hyunjin sambil tersenyum.
"Hyunjin akan selalu bahagia asalkan bersama eomma." Lanjut anak kecil itu lagi.
"Ani.. Hyunjin harus tetap bisa bahagia walaupun tanpa eomma.." ucap sang ibu sambil terus merapikan rambut putranya.
Hyunjin menjauhkan wajahnya dari jangkauan sang ibu.
"Wae eomma? Memangnya eomma mau kemana?" Tanya Hyunjin kecil yang bersungut marah.
Ibunya tersenyum teduh.
"Setiap manusia pasti memiliki waktunya untuk pergi Hyunjin. Entah itu pergi ke tempat lain atau pergi ke alam lain." Ucap ibunya.
"Pergi ke alam lain? Maksud eomma meninggal? Seperti nenek tetangga yang kemarin?" Tanya Hyunjin penasaran.
Ibunya kembali tersenyum. Ia pun mengangguk.
"Hyunjin tetap ingin bersama eomma. Kalau eomma meninggal, Hyunjin juga ingin meninggal. Agar tetap bisa bertemu eomma. Agar selalu bersama eomma." Racau Hyunjin kecil yang panik membayangkan ibunya benar-benar akan meninggal.
Senyum kembali muncul di wajah wanita yang anggun nan meneduhkan itu.
"Tidak ada yang bisa menunda ataupun memaksa kematian Hyunjin. Semuanya sudah diatur. Tidak ada yang bisa menentang." Ucap ibunya memberi pengertian.
"Hyunjin tidak mau tahu. Pokoknya Hyunjin ikut kemanapun eomma pergi." Ucap Hyunjin yang mulai menangis. Ia sibuk menghapus air matanya yang tak mau berhenti.
Ibu Hyunjin menarik putranya ke dalam pelukan.
"Hyunjin sangat sayang eomma ya?" Tanya ibu Hyunjin. Dalam hatinya sangat bahagia. Wanita itu kembali tersenyum saat merasakan putranya mengangguk dalam dekapannya.
"Hyunjin dengarkan eomma ya!" Ucapnya lembut sambil membawa wajah sang putra memandangnya.
"Orang baik yang meninggal akan bertemu Tuhan di Surga." Ucap sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Found You-2Hwang
Fanfic15+ Hidup tanpa sandaran bukanlah hal yang mudah. Hidup tanpa tujuan tidaklah mudah. Hidup untuk tetap bisa hidup juga tidaklah mudah... You need at least one reason. For staying Alive... Kisah ini berpusat pada Yeji yang kehilangan arah Dan Hyunjin...