"Buka mata lo! Jangan biarin gue hilang kontrol sama diri lo sekarang!"
=======================
Azelia Mozen, salah satu gadis yang tak mempercayai tentang adanya kehidupan kedua. Entah kesialan darimana yang ia dapat, dirinya berpindah raga ke tubu...
Bentuk wajahnya mengingatkan ku pada dirinya ~ Biyala Auseria _____________________________
Hai readers‼️
Udah vote belum? Ayo tekan dulu bintangnya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAHH!
HAHH!
Butiran-butiran keringat turun dari pelipis wajahnya, jantungnya berdegup kencang dengan hembusan nafas tak beraturan.
"Akh! A—pa itu!!" Ucapnya gemetar.
"Hei, kamu kenapa sayang?" Sahut seseorang berjalan kearahnya.
"Ah, ada bunda. Aku ng—gapapa" ucap gadis itu.
"Syukurlah, apa kamu ingin bersekolah hari ini sayang?" Tanya wanita paruh baya itu mengusap lembut kepala putrinya.
"Apa boleh?" Tanyanya dengan raut bahagia.
"Ayahmu sudah mengizinkannya, bersiaplah" ucap sang bunda.
"YEAY!! Terimakasih bunda" ucap zela.
***
Pekikan nyaring terdengar dari koridor sekolah, tampak seorang gadis dengan rambut sebahunya tengah berlari memeluk kearahnya saat ini.
"Gue kangen banget sama lo!"
"Ini kenapa muka lo banyak bekas luka? Lo sakit apa ze?!" Tanyanya gadis itu beruntun.
"Huss diem dulu, biarin gue ngomong!" Kesalnya.
"Kenapa?" tanya charen kembali.
"Ada insiden kecil aja" Ucapnya berbohong.
"Kesepian banget empat hari ini gak ada lo ze, gue jadi duduk sendiri deh." ucapnya.
"Udah-udah, ayo ke kelas" ucapnya meninggalkan temannya itu.
Charen menatap sahabatnya yang sudah menghilang dari penglihatannya.
***
Di satu ruang kelas tingkat dua, terlihat dua gadis sedang memperhatikan penjelasan sang guru dengan cermat.
Sesekali alisnya berkerut atas pembahasan jenis-jenis mantra yang mereka pelajari saat ini, sangat jauh berbeda dengan yang ia pikirkan.
"Protego, Obliviate, Stupefy? What is it" tanyanya kebingungan.
"Hah, lo beneran gak tau?" Jawabnya.
Azela hanya menggelengkan kepala atas pertanyaan charen.
"Nih gue jelasin! Dari mantra sihir pertama, Protego. Itu salah satu jenis mantra pertahanan dasar yang wajib diketahui orang-orang di dunia sihir ini. Mantra ini biasanya banyak digunain disaat kondisi mendesak dan butuh aja. Efek dari orang yang kena sihir dari Protego ini, otomatis dia bisa langsung kepental jauh dari kita!" Jelasnya.
"Selanjutnya ada mantra kedua, Obliviate. Salah satu jenis mantra sihir yang digunakan untuk menghapus memori tertentu dari pikiran seseorang. Lo wajib hati-hati sama orang yang mendalami mantra Obliviate, bahaya banget!" Ucapnya.
"Dan yang terakhir, Stupefy! Salah satu mantra sihir yang bisa buat targetnya langsung pingsan. Orang yang mendalami sihir ini, dapat ngelakuin apapun sesuai kehendak dia!"
"Selain tiga itu masih banyak lagi, mending lo baca buku mantra aja di perpus." Ucap charen.
"Gimana bisa munculin sihir itu?" Tanya zela penasaran.
"Gampang, lo cukup sebut aja. Tinggal lihat hasil, bekerja apa ngga" jawabnya.
"Kok bisa gak bekerja, kenapa emang?" tanyanya kembali.
"Sesuai target yang lo tuju aja sih. Kalo lo gunain sihir itu ke anak tingkat tiga, duh hati-hati aja sih!" Ucapnya.
"Tingkat ketiga? Darmstang maksud lo?"
"Iya, mereka kan lebih jago sama yang beginian. Level sihir mereka tinggi, jadi udah banyak banget mantra-mantra yang mereka pelajarin."
"Oh gitu, udah dulu deh. Gue kebelet nih!" Ucap zela.
"Mau gue temenin?" tawar charen.
"Ih gausah, gue bisa sendiri" setelah meminta izin pada guru pembimbing, dia segera berlari keluar kelas.
***
Toilet
Setelah selesai menuntaskan hajatnya, dirinya keluar dari bilik toilet dan berdiri di depan wastafel sembari mencuci tangan.
Tak berselang lama, seorang gadis keluar dari bilik toilet tersebut.
Pandangan zela beralih menatap orang disampingnya, perawakan seorang gadis cantik dengan rambut kuncir kudanya. Mata bewarna hijau terangnya itu menambah kesan cantik di wajah miliknya.
"Hai, kayaknya gue baru lihat lo disekolah ini. Murid baru ya?" Tanya gadis itu pada zela.
"Hai, iya gue murid baru. Anak tingkat dua." Senyumnya canggung.
"Kenalin nama gue Biyala Auseria, anak tingkat dua ruangan V" Gadis itu mengulurkan tangannya.
Deg!
"Dia protagonis cewek nya!" Batinnya.
Melihat keterdiaman zela di depannya, ia melambaikan tangan.
"Lo gapapa?" Suara biya menginterupsi.
"Eh sorry, gue Azela Leandra. Dari ruangan II" sahutnya.
"Wajah lo ngingetin gue sama seseorang deh..." ucapnya dengan senyuman manis.
"Huh, siapa?" tanya zela
"Gavino!" jawabnya.
Mampus!
Matanya membulat mendengar penuturan gadis itu,
"Gawat! Alurnya udah berjalan, ini masuk chapter berapa sudah?" Batin zela.
Bersambung.
Hai readers‼️ Udah lama banget gak update, baru kesempatan up sekarang.