gin dan riiji akhirnya sampai disana, disaat riiji keluar dari mobil suasanasayalingkungan disana sangat sepi dan sunyi
riiji cukup merasakan kalau bulu kuduknya tengah tegang sekarang, ia menatap kearah gin yang ternyata sudah merokok saja di tempat santai sana
riiji pun berlari kecil untuk menghampiri gin "cepet banget, perasaan baru aja keluar deh. kok tiba tiba udah disini aja?" tanya riiji yang baru saja sampai di samping gin
gin menoleh kearah riiji, ia mengangkat kedua bahunya mengisyaratkan bahwa ia juga tak tau. itu membuat riiji merasa bahwa gin itu.. aneh.
riiji yang melihat gin tengah merokok juga ingin ikutan, namun ia tak membawa rokoknya..
ia menatap gin sedikit ragu ragu, ia sebenarnya ingin meminta sedikit rokok namun ia merasa malu.. ia merasa telihat seperti orang yang tidak tahu malu
gin yang merasa dilihat pun menoleh, ia menatap riiji bingung. "kenapa?"
"a-enggak~ ituu, cuma anu aja"
"anu apa?"
"uh.. nggakk, gak papa"
"yakin?"
riiji mengangguk, namun anggukannya seperti orang yang sedang panik. itu membuat gin makin curiga
gin menatap riiji semakin intens "..yakin?" tanya nya sekali lagi
riiji mengangguk "iya ginn, yakin ama gua"
"..yaudah gua percaya deh, btw. ngerokok gak?"
"hah?"
riiji seperti orang linglung saja, entah mengapa ia selalu berbicara 'hah' dulu lalu ter connect. cukup aneh
"haah.. kamu, ngerokok gak?" gin mengulang pertanyaannya
riiji pun connect dengan pertanyaan itu dan langsung menjawab "ohh iya iya, gua ngerokok. kenapa?"
"mau gak?" gin menyodorkan kotak yang berisikan nikotin atau lebih simplenya adalah rokok.
"umh.. gapapa ni, gua ambil?"
"kalau kenapa kenapa, gak mungkin kan gua nawarin? udah ambil aja, kalau mau semuanya ambil aja semuanya"
"gua masih banyak di rumah" lanjut gin
riiji dibuat menganga dengan jawaban gin, yang benar saja ia menyetok rokok? orang orang pada normalnya menyetok snack atau minuman
namun, gin? ia malah menyetok rokok, bisa sampai kapan itu di habiskan..
n. anyway disini riiji belum jadi perokok aktif ygy, bibirnya masih pink gemoy
"gak di marahin?"
"hah?"
"gak di marahin sama ayahmu?"
"pfttt-"
gin tertawa disana, ia merasa bahwa riiji ini lucu. dengan polosnya ia bertanya seperti itu
"papi ku itu perokok aktif juga ji, sama kayak aku"
"o-ohh.. kirain ngerokok diem diem"
"emangnya kamu dilarang ngerokok?" tanya gin penasaran
riiji mengangkat kedua bahunya "entahlah, dulu gua gak di bolehin sama bunda"
"terus, kalau sekarang?"
riiji terdiam "..gak tau"
gin bingung dengan jawaban riiji, apa dia ada masalah dengan bundanya?
"kenapa? kok jawabnya gitu, ada masalah sama bunda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
together? | GINJI
Romance"kira kira kita bisa bareng selamanya gak ya?" "pasti bisa, ji." DISCLAIMER!! ⚠️BXB AREA⚠️ HOMOPHOBIC PERGI JAUH JAUH YA SAYANG, INI BUKAN LAPAKMU. TRIMS‼️ n. update sesuai mood author yah💋🔥