Glimpse Of Us [✓]

Outro : Her ; Endless Love [End]

I choose you, and I'll choose you, over and over again, without pause, without a doubt, in a heartbeat, I'll keep choosing you, Hinata.

Kisah ini sangat personal dan reflektif tentang cinta, identitas, perjuangan batin dan mungkin Hyuuga Hinata tak akan tahu mengenai nilai yang ia miliki sebelum ia bertemu dengan Uchiha Sasuke. Setelah kepergian Ayah sebagai kepala keluarga, Hinata menanggung bebannya seorang diri menjadi kakak sulung perempuan yang memiliki tanggung jawab besar. Mungkin ini sederhana, sebab di antara banyaknya keinginan, Hinata hanya ingin hidup berkecukupan dengan ibunya yang fokus akan masa tua dan adiknya yang fokus pada pendidikannya, terdengar indah sekali mimpinya hingga ia tak tahu bahwa apa yang menjadi inginnya adalah hal yang sederhana bagi beberapa orang atau mungkin di luar sana banyak yang lebih pantas dikasihani dari Hinata atau banyak orang yang sudah bahagia dengan cuaca yang selalu baik hingga mendapatkan rezeki untuk sesuap nasi.

Mungkin itu juga yang menjadi tujuannya di dunia, hanya hidup, bernapas dengan baik, menebar kebaikan dan mendapatkan uang untuk keluarganya. Hinata tak pernah bermimpi begitu jauh, ia hanya ingin hidup dengan baik dan bekerja di salah satu Coffee Shop yang cukup lumayan membuatnya menemukan banyak hal, Merlin Coffee Shop sebuah kafe yang berfokus pada varian menu minuman yaitu kopi.

Hyuuga Hinata tidak mengenyam pendidikannya hingga kuliah dan managernya, Uchiha Sasuke tak permasalahkan hal itu, kebanyakan pegawainya juga hanya lulusan sekolah menengah atas atau part-time mahasiswa, jadi Hinata bukan pengecualian. Jabatan di Merlin Coffe Shop, terdiri dari Owner sekaligus Manager Merlin Coffee Shop yang tentunya diisi oleh Uchiha Sasuke, untuk barista Uzuki Yugao, kemudian waiter dan waitress yaitu Shimura Sai, Matsuri dan Hyuuga Hinata, lalu kasir dikepalai oleh Nara Shikamaru dan Chef oleh Uzumaki Nagato. Semuanya melakukan pekerjaannya dengan baik dan Hinata bersyukur mengenal Sasuke lewat pertemuan pertama mereka di salah satu acara―menjadi tamu pernikahan Haruno Sakura yaitu sahabatnya dengan mempelai pria yaitu Namikaze Naruto yang ternyata teman Sasuke, kemudian pertemuan mereka dilanjutkan di sesi interview mendaftar sebagai pelayan kafe. Sebenarnya tak ada yang istimewa dari keduanya, hanya dua manusia baik yang dipertemukan dan berkumpul di lingkungan yang juga baik.

Namun, hingga saat ini keduanya berada di hubungan yang lebih dari atasan dan bawahan di dunia kerja, awalnya mereka rekan kerja dan teman yang menyenangkan lalu menyimpan perasaan yang tentunya lebih di antara wanita dan pria. Pertemuan yang sudah terjalin satu tahun dan hubungan asmara lima bulan, membuat keduanya semakin yakin untuk berkomitmen bersama. Dengan Sasuke Hinata merasa bahwa dengan ia tengah mengeksplorasi perasaan kompleks yang sering muncul dalam hubungan romantis, tentu ini hal yang berbeda sebelumnya, terutama ketika seseorang mencoba memahami dirinya sendiri dan orang yang dicintainya, Hinata menjadi salah satunya.

Sebelumnya ia tak tahu akan Sasuke dan perasaannya, sama halnya Sasuke yang hanya mengenal kesibukannya, bisnisnya dan jenjang karirnya hingga ia menekuni bidang kulinernya sejak berkuliah di luar negeri, kendati baru-baru ini mendapat panggilan untuk bekerja di salah satu perusahaan LEGO paling besar di dunia, yaitu The Lego Mars di Kladno, Republik Ceko, Eropa. Tentu sangat berbanding terbalik dengan apa yang ia sukai, kendati Sasuke juga suka dengan mainan-mainan di waktu kecil. Tetapi Sasuke tak tahu jika Hinata akan datang dengan seyumannya yang menawan dan sifatnya yang menenangkan, mungkin itu yang menjadi alasannya ragu pergi ke Eropa. Awalnya Uchiha Sasuke tak paham akan cinta, ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, dengan hal-hal mengenai kehidupan yang sibuk, tetapi dengan Hinata, Sasuke dapat menggambarkan perjalanan emosionalnya dalam menghadapi cinta serta identitas diri.

Sementara bagi Hinata, berbicara tentang cinta yang begitu kuat, ia measa bahwa cinta membuat seseorang merasa seolah-olah mereka kehilangan dirinya sendiri dalam proses mencintai orang lain.