Gema dari segala penjuru arah mata angin, Teriakan senang dan gemuruh beradu dalam satu tempat, menegaskan tanpa bicara selayaknya "Aku lah yang terbaik".
Dalam euforia itu, aku melihat sosok yang anggun menapaki jalan dengan senyum nya yang teduh.
Jika aku sedang membawa canvas kosong, aku ingin mengabadikan momen dimana ke anggunan itu layak untuk di lukis dan di pamerkan.
Aku belum tahu tentang bagaimana semuanya berjalan begitu mudah padahal aku sangat memilah, apakah pesona mu itu tuan putri?, yang membuat ku jatuh hati tanpa berpikir panjang bahwa aku ingin menjaga dan membuat mu tersenyum lebar?.
Izinkan aku menulis mu dalam beberapa bait puisi yang kusiapkan dengan berbagai kosakata yang mewujudkan identik dengan segala hal yang indah.
Harapku abdi sahaya ini, yang mengadah pada segala hal bermula, engkau adalah orang yang bijaksana.
Harsa
Bumantara menjadi saksi sebagai perantara kagum seorang abdi pada lain nya.
Anindhya ciptaan mu sang kuasa.Bagaimana aku tanpa berpikir lalu menyetujui segala gejolak amaraloka.
Aku ingin ia tersenyum lebar dengan ku menapaki cakrawala yang luas dengan rasa aman.
---•••---
KAMU SEDANG MEMBACA
Aliran
Short StoryBahwa semuanya mengalir seperti air yang menjamah pada seluruh sudut.