String 29

568 72 30
                                    





Yongjin sudah pindah sekolah dari sekolah lamanya. Hyunjin memasukanya ke sekolah internasional yang cukup terkenal. Bukan karena dia seorang selebriti hanya saja Hyunjin merasa putranya sangat pintar jadi akan sangat disayangkan kalau hanya belajar di sekolah yang biasa-biasa saja.

Anak itu juga sesekali punya jadwal pemotretan dengan berbagai majalah selain ikut besama ayahnya di sebagian acara tv. Felix tetap pada pendirianya untuk membatasi aktifitas putranya di kesibukan baru yang ia jalani, ia benar-benar tidak ingin putranya kelelahan atau malah terganggu sekolahnya.

Sudah setengah tahun berlalu sejak hari pernikahan Hyunjin dengan Felix. Sang kepala keluarga tetap menjalani kesibukanya sebagai selebriti, jika dulu Hyunjin merasa kosong meski dilingkupi hingar bingar dunia hiburan, kini hatinya merasa penuh dimanapun dirinya berada.

Pria itu merasa sudah memiliki 'rumah' yang sesungguhnya. Rumah dimana tempat ia pulang saat lelah, rumah dimana ia membagi semua keluh dan kesah, rumah dimana semua sumber kekuatanya datang. Pasangan cantiknya dan putra mereka yang tampan.

Hyunjin sekarang lebih jeli lagi dalam memilih tawaran kerja sama, ia merasa sekarang benar-benar harus punya waktu untuk quality time bersama keluarga kecilnya. Selain itu ia juga ingin juniornya dalam agrnsi juga memiliki kesempatan untuk menunjukan kemampuan mereka sesungguhnya.

Malam ini, Hyunjin baru saja menyelesaikan salah satu syuting music video untuk album barunya, dan timnya akan makan malam bersama sebagai perayaan usainya program kerja tersebut. Ia juga sudah mengirim pesan pada Felix agar tidak perlu menunggunya. Sebenarnya Hyunjin ingin pulang, hanya saja itu terkesan tidak sopan karena bagaimanapun ia adalah bintang utama dalam pekerjaan ini.

Perasaanya sudah tidak enak sejak pagi. Saat bangun sebelum berangkat pagi tadi, Hyunjin seperti mendengar suara seseorang terjatuh, tapi saat ia bertanya pada Felix, suaminya itu berkata tidak ada apapun.

Felix terlihat lebih pucat dari hari biasanya, tapi lelaki itu menolak untuk diajak ke dokter, ia bilang hanya butuh istirahat sebentar. Bahkan yang seharusnya Felix mengantar Yongjin sekolah jadi Hyunjin yang melakukanya.

Ditengah-tengah acara makan malam bersama itu, ponselnya berdering tanda ada panggilan masuk. Felix menelponya, pikirnya mengapa suaminya menelpon disaat sebelumnya ia sudah mengabari sedang makan malam bersama kru syutingnya.

Hyunjin menerima panggilan itu. Belum sempat ia berbicara sudah lebih dulu terdengar suara dari seberang sana tapi bukan suara Felix yang ia dengar.

"Ayah.."

"Yongjin?"

"Ayah cepat pulang."

Tanpa menunggu menit berganti, pria itu berpamitan dari acara makan malam bersama disana, ia tak lupa meminta maaf karena harus pergi lebih awal. Bukan mengapa, suara putranya bergetar saat bicara. Anak itu menahan tangis dan jelas itu membuat Hyunjin khawatir setengah mati. Hanya saja ia tetap berusaha tenang demi putranya dan kelancaranya sampai dirumah.

Waktu menunjukan hampir jam setengah sepuluh malam saat Hyunjin sampai dirumah, bersamaan dengan ia turun dari mobilnya ada mobil lain yang juga berhenti dihalaman rumahnya.
Mobil dokter pribadi keluarganya.

Hyunjin menelpon sang dokter segera setelah panggilan dengan putranya berakhir, benar tentang perasaan tidak enaknya bahwa Felix sedang sakit.
Kedua lelaki itu memasuki rumah setelah saling menyapa seperti seharusnya.

The Heart String  (HyunLix) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang