Bab 3 Pulang Bersama Lagi

18 9 0
                                    

Hari ini begitu cerah, secerah hatiku. Aku mengawali hari dengan bahagia. Baru kali ini aku merasakan kebahagiaan seperti ini di dalam hidup ku. Aku berangkat kerja dengan sumringah, berharap nanti pulang dengan cowok kemarin. Aku mempersiapkan penampilan agar bisa terlihat cantik di matanya. Aku juga tidak lupa untuk menanyakan nama dan nomor teleponnya nanti sewaktu bertemu dengan cowok kemarin.

Aku sampai di toko tepat waktu. Semua temanku memperhatikan aku. Mereka mungkin berfikir, hari ini penampilan ku tidak seperti biasanya. Aku merasa risih dengan tatapan mereka. Aku ke toilet untuk berkaca dan membersihkan make up ku sedikit biar tidak terlalu mencolok.

Tak terasa hari ini ku lalui dengan sangat menguras tenaga. Karena hari ini toko tempat ku bekerja banyak kedatangan pelanggan. Jam pulang pun datang. Aku kebagian menutup toko hari ini. Setelah menutup toko aku menunggu cowok kemarin. Setelah ku tunggu beberapa menit cowok itu datang.

Cowok itu memulai pembicaraan. "Sudah lama menunggunya?" tanya cowok itu.

"Tidak terlalu lama barusan tutup," jawab ku dengan pipi memerah.

"Biar semakin akrab. Kalau boleh tau siapa nama kamu?" tanya cowok itu.

Aku tak menyangka sebelum aku menanyakan namanya, dia menanyakan namaku terlebih dahulu.

"Namaku Arumi, salam kenal. Nama kamu siapa?"

"Salam kenal juga namaku Adam".

Setelah saling bertanya nama. Aku naik ke motornya. Kemudian motor pun berjalan dengan cepat. Di dalam perjalanan kita berdua hanya terdiam. Setelah sampai di depan gang motor pun berhenti dan aku pun turun.

Adam pun memulai pembicaraan. "Aku ingin bertemu dengan nenek kamu Arumi," kata Adam dengan ekspresi serius.

"Memangnya kenapa kamu ingin bertemu dengan nenek saya?" tanya ku dengan ekspresi penasaran.

"Aku ingin mengenal nenek kamu dan meminta restunya. Aku mau memulai hubungan yang serius sama kamu Arumi," jawab Adam dengan ekspresi serius.

Mendengarkan kata-kata dari Adam, aku kaget dan terdiam bagai patung. Aku sangat bahagia sekali. Tapi dibalik kebahagiaan ku ada tanda tanya besar di pikiranku. Kenapa dia segampang itu untuk memulai suatu hubungan. Kita kan baru kenal. Kita belum tau satu sama lainnya.

Setelah saling

Not FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang