✔ Bai Yueguang was the Fake Princess of that Era

Bab 56-60

☆ 56. Kejutancatatan font

Daftar isi bab sebelumnya bab berikutnya

Kejutan

Ketika Fu Mobai tiba di perpustakaan, Su Yuan sedang duduk di dekat jendela sambil membaca.

Sinar matahari yang hangat menyinari tubuhnya, seperti gambaran waktu yang tenang.

Nafas pria itu membeku, dan tanpa sadar dia berjalan dengan langkah lembut, dan akhirnya duduk di seberangnya.

Su Yuan mengangkat kepalanya dari buku itu dan ketika dia melihat itu adalah dia, senyuman tipis muncul di bibirnya.

"Kamu terlambat. Bukankah kamu bilang kamu akan tiba jam sembilan? Ini sudah jam setengah sembilan."

Suaranya pelan, cukup untuk didengar satu sama lain.

Fu Mobai tersenyum meminta maaf dan menjelaskan dengan suara rendah: "Ban mobilnya rusak, itulah mengapa butuh waktu lama."

Jantung Su Yuan berdetak kencang setelah mendengar ini, dan dia tidak berniat bercanda dengannya lagi, "Ban itu rusak di jalan? Apakah kamu terluka?"

"Keluar. Itu sudah rusak sebelumnya, aku baik-baik saja, jangan khawatir."

Dia dengan lembut memegang tangannya di atas meja, hatinya dipenuhi kehangatan.

“Bagaimana denganmu, apa yang telah kamu lakukan beberapa hari terakhir ini? Bagaimana kabar ibu baptismu?”

Su Yuan tidak dapat mengunjungi Ye Jie karena dia dirawat di rumah sakit.

Jadi, dia sedikit berbohong, "Ibu baptisku sangat baik, dan dia memintaku untuk menyambutmu."

Pria itu hanya memutar-mutar jarinya, tidak memperhatikan detailnya, dan dia mempercayai nya dengan mudah. Setelah itu, mereka berdua memilih beberapa buku untuk dibeli pulang.

Melihat Su Yuan juga membeli kalender dinding, dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Sudah setengah tahun, mengapa kamu berpikir untuk membelinya?"

Melihat ke gambar Tahun Baru di kalender dinding dan berkata. 

"Tidakkah menurutmu bayi gendut ini sangat cantik? Semakin aku melihatnya, semakin aku menyukainya."

Dia melihat kalender dan mengangguk setuju.

"Lukisan itu memang indah, tapi bayi dari keluarga Li Shu lebih manis, jika kamu menyukainya, kamu bisa sering pergi dan menemuinya." 

Su Yuan mengerucutkan bibirnya dan mengutuknya karena menjadi idiot.

Setelah keluar dari perpustakaan, pria itu bertanya: "Mau jalan-jalan di taman?"

Su Yuan menolak tanpa ragu, mengkhawatirkan bayi dalam perutnya, "Ayo pulang, aku ngantuk.

"..."

Saat ini, cuaca cerah dan tidak berawan.

Fu Mobai mengangkat tangannya dan menyentuh dahinya, sedikit khawatir, "Apakah kamu merasa tidak nyaman di suatu tempat?"

Su Yuan menatap matanya, mengedipkan bulu matanya, dan akhirnya tidak menyampaikan kabar baik.

Karena dia merasa acara kali ini kurang formal dan harus lebih formal.

"Aku baik-baik saja. Ayo cepat pulang. Aku punya kejutan untukmu."

Ketika dia mendengar kata "kejutan", Fu Mobai tidak bisa tidak memikirkan apa yang Su Yuan janjikan sebelum pergi terakhir kali.

Mau tidak mau dia mengangkat alisnya karena terkejut.

“Apakah kamu begitu cemas?”

Su Yuan sudah lama melupakan apa yang dia katakan sebelumnya dan mengangguk penuh semangat, “Tentu saja ini mendesak, ayo cepat pergi.”