18|Dekat

38 4 11
                                    

"Annyeong Beomsoo" sapa Gyumin dengan senyuman hangat nya. "Btw luka mu belum sembuh?" Tanya Gyumin melihat perban di luka lukanya. Beomsoo membalasnya dengan anggukan. "Gak terlalu sakit sih, cuman aku masih perban aja" Gyumin mengangguk paham.

Beomsoo memasuki sekolah dengan santai. Walaupun banyak mata yang tertuju padanya, yah orang orang juga masih Shok yang rumor dia sama Taehoon itu. Beomsoo pengen banget bilang kalau dia sama Taehoon gak pacaran sama sekali, mereka hanya sebatas 'Teman'

Sampai nya dia di kelas, dia duduk di sebelah Taehoon. Taehoon bingung kenapa dia duduk disebelah Beomsoo, padahal mereka lagi kena rumor. "Beom? Tumben kamu gak ama Zayyan, kalian kenapa?" Tanya Taehoon penasaran. Beomsoo melirik Taehoon sekilas, tidak menjawab pertanyaan Taehoon. Taehoon dibuat bingung oleh Beomsoo, sikapnya bener bener bukan Beomsoo. Apa dia lagi.. badmood?

Beberapa menit kemudian, Beomsoo melihat Zayyan datang dan berhenti di depan pintu. "Makasih ya Wain, maaf ngerepotin" Wain membalasnya hanya anggukan. "Gak masalah kok" Wain merangkul Zayyan dan berbisik sesuatu.

Beomsoo yang melihat dari kejauhan hanya bisa menahan cemburu nya. Tak bisa berbuat apa apa karena juga dia lagi ada masalah sama Zayyan. "Shibal.." Beomsoo memalingkan wajahnya dari pintu.

Bel masuk sekolah berbunyi. Pak guru matematika memasuki kelas. "Selamat pagi anak anak, hari ini kita tidak ada pelajaran. Tetapi ada permainan yang diadakan besok, jadi hari ini full tidak ada pelajaran. Nah bapak butuh 3-4 orang untuk mewakili kelas ini. Siapa mau?"

Ada beberapa murid yang mengangkat tangan termasuk, Taehoon dan Zayyan. "Lumayan banyak yah.. Hmm.. Bapak random aja kali ya?" Pak guru mulai acak memilih murid.

"Beomsoo, kamu dipilih untuk mewakili kelas 10-A" Beomsoo membesarkan matanya, kaget. Perasaan dia gak angkat tangan? "Loh pak? Aku gak angkat tangan loh" ucap Beomsoo kebingungan. "Jangan ngelak, kamu udah kepilih juga"

Jika pak guru itu sebaya dengan Beomsoo, udah Beomsoo jitak palak nya. "Iya deh pak" pak guru tersenyum tipis.

"Berarti ada 3 orang yang mewakili kelas ya, yaitu Taehoon, Zayyan, dan Beomsoo" ujarnya.

Pak guru pamit dan keluar dari kelas. Seketika kelas menjadi heboh, seheboh hebohnya. Banyak sekali murid murid bermain pesawat kertas, lempar lempar kertas. Dan masih banyak lagi, sudah seperti tempat kebun binatang ya..
.

.

.
Bel istirahat berbunyi. Beomsoo keluar dari kelas menuju kelas Gyumin dan Sehoon.

"Annyeong.. Ada Gyumin?" Beomsoo menoleh kanan kiri untuk mencari Gyumin. "Disini!" Gyumin mengangkat tangannya agar Beomsoo tahu dia duduk dimana.. Tapi dia tidak menyadari bahwa dia masih sebangku sama Sehoon.

Beomsoo menghampiri Gyumin tidak peduli dengan Sehoon yang menatapnya terus menerus. "Kek kantin?" Gyumin mengangguk, dia membereskan alat belajar nya, lalu dia mengambil uang di tas nya. "Ayok" Gyumin bangkit dari duduk nya, lalu merangkul si Beomsoo.

Sampai nya di kantin, Beomsoo duduk di kursi. Dia menunggu Gyumin memesan makanan, tadi dia juga nitip makanan ke Gyumin.

Tiba-tiba, Yedam duduk di sebelah nya. "Aku numpang ya, gak ada kursi lain" Beomsoo membalasnya dengan anggukan. "Kamu gak ama Taehoon? Biasanya bareng" Yedam menggeleng. "Dia lagi ama Zayyan dan Sehoon" Beomsoo mengerutkan dahinya. Tumben sekali Taehoon bersama Zayyan.. "Mereka ngapain?" Tanya Beomsoo penasaran. "Katanya sih mau ke kantin bareng" Beomsoo mengangguk pelan sambil membuat 'o' di bibir nya.

Beberapa menit kemudian, Gyumin sudah datang membawa nampan berisi makanan nya dan makanan Beomsoo yang dia titip. "Makasih min" Beomsoo mengambil makanan nya di nampan. Lalu dia menyuapi makanan nya ke dalam mulut dengan sendok. Mereka, Gyumin, Yedam dan Beomsoo mengobrol bersama.

Beomsoo Universe (Xodiac) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang